Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mengulik Sejarah Imlek, Tradisi Tahun Baru Tionghoa Penuh Makna

Tahun baru yang membawa banyak kemakmuran!

Evelyn Anggraini
Evelyn Anggraini

Imlek, atau Tahun Baru Cina, adalah salah satu perayaan terbesar dan paling penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Di tahun 2025, Tahun Baru Imlek jatuh pada hari Rabu, 29 Januari, dan menjadi Tahun Ular Kayu yang melambangkan kebijaksanaan, keanggunan, dan transformasi.

Perayaan menyambut tahun baru ini menjadi waktu untuk menghormati para dewa dan leluhur, serta momen menikmati waktu berkumpul bersama keluarga dengan berbagi kebahagian dan kemeriahan. Tak hanya itu, Imlek juga sarat dengan makna budaya, spiritual, dan sejarah, lho. Lantas, bagaimana sejarah Imlek dan serba-serbi dari perayaan ini? Simak ulasan di bawah ini, ya!

Sejarah Imlek

AP/Joshua Paul via ctvnews.ca

Sejarah Imlek memiliki asal usul yang panjang, yakni berawal sekitar 3.500 tahun yang lalu pada masa Dinasti Shang (1600-1046 SM). Pada masa itu, masyarakat menggelar upacara pengorbanan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa dan leluhur. Tradisi ini pun dilakukan di awal dan akhir tahun, sekaligus sebagai momen untuk mempersembahkan hasil panen mereka sebagai rasa syukur dan memohon berkah.

Perayaan Imlek juga diwarnai oleh legenda monster bernama Nian. Makhluk ini diyakini sering menyerang penduduk setiap pergantian tahun. Namun, seorang lelaki tua menemukan cara untuk mengusir Nian dengan menggunakan suara keras, cahaya terang, dan warna merah. Sejak itu, masyarakat mulai memasang lentera merah serta gulungan kertas merah di pintu dan jendela rumah mereka. Hal tersebut diyakini berhasil mengusir Nian, dan akhirnya monster tersebut tidak pernah muncul lagi. Inilah yang membuat perayaan Imlek identik dengan warna merah, petasan, kembang api, serta pertunjukan barongsai.

Tuu Sitthikorn's Images via Canva

Berdasarkan sejarah, Imlek merujuk pada kalender lunar Tiongkok yang menggunakan siklus bulan. Oleh karena itu, tanggal perayaannya dapat berubah setiap tahun. Pada tahun 2024, Imlek dirayakan pada 10 Februari, yang menjadi Tahun Naga Kayu. Shio Naga melambangkan kekuatan, kemakmuran, keberuntungan, kehormatan, dan kesuksesan.

Secara etimologis, kata Imlek berasal dari gabungan kata "Im" yang berarti bulan, dan "Lek" yang berarti penanggalan. Maka dari itu, Imlek dapat diartikan sebagai perayaan datangnya musim semi dan dimulainya tahun baru pada awal bulan pertama, menurut kalender lunar.

Tradisi dan perayaan saat Imlek

Pexels/Nam Le

Setiap perayaan Tahun Baru Imlek selalu diwarnai dengan berbagai kegiatan utama, yang meliputi:

  • Membersihkan dan mendekorasi rumah serba merah. Hal ini dipercaya untuk menyapu bersih nasib buruk dari tahun sebelumnya, dan menyambut keberuntungan serta mengusir roh jahat dan energi negatif.
  • Memberikan persembahan kepada para leluhur. Banyak orang Tionghoa mengunjungi makam leluhur atau memberikan persembahan dengan tujuan untuk mengenang dan menghormati para leluhur dan orang tua yang sudah meninggal.
  • Menikmati makan malam bersama keluarga. Di sinilah momen keluarga besar dari beberapa generasi berkumpul di meja makan untuk menikmati hidangan dan waktu bersama.
  • Membagikan hadiah maupun angpau. Tahun Baru Imlek identik dengan amplop merah berisi uang dan biasanya diberikan kepada anak-anak serta lansia. Mereka yang menerima amplop merah diberi harapan untuk menjalani tahun yang aman dan damai.
  • Menyalakan petasan dan kembang api. Hal ini menjadi simbol untuk mengusir roh jahat dan menyambut datangnya tahun baru.
  • Menyaksikan pertunjukan barongsai. Pertunjukan barongsai biasanya dilakukan untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan bagi tahun baru atau acara yang akan datang.

Makanan keberuntungan saat perayaan Imlek

Studio SEA/Jiak Studio via Canva

Makanan merupakan bagian penting dari perayaan Tahun Baru Imlek. Hidangan keberuntungan ini selalu disajikan, terutama saat makan malam keluarga pada malam Tahun Baru. Mulai dari ikan sebagai pembawa keberkahan, pangsit yang menjadi tanda persatuan keluarga dan kemakmuran, hingga kue beras ketan menjadi simbol peningkatan pendapatan atau jabatan. Beberapa makanan lain saat perayaan Imlek, di antaranya:

  • Lumpia, membawa kekayaan.
  • Buah-buahan seperti jeruk, memberikan kesempurnaan sukacita.
  • Bola ketan manis, melambangkan kebersamaan keluarga.
  • Mi panjang, memberikan kebahagian serta umur panjang.

Berbagai takhayul yang diyakini saat merayakan Imlek

trafalgar.com

Orang Tionghoa memercayai tradisi bahwa awal tahun baru juga memengaruhi keseluruhan tahun. Penampilan suatu benda, mulai dari warna, bentuk, ataupun bunyinya dapat memberikan makna yang membawa keberuntungan atau kesialan. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat perayaan Tahun Baru Imlek, yaitu:

  • Jangan makan bubur untuk sarapan karena menjadi pertanda akan miskin di tahun yang akan datang.
  • Jangan mencuci pakaian dan keramas rambut pada Hari Tahun Baru karena dapat "membilas bersih" keberuntungan.
  • Tidak melakukan kegiatan menjahit lantaran dapat mengurangi kekayaan.
  • Tidak menyebut kata-kata pembawa sial atau buruk selama perayaan Imlek.
  • Jangan menyapu saat Hari Tahun Baru karena dapat "menyapu semua keberuntungan".

Itulah ulasan mengenai sejarah Imlek dan serba-serbi perayaannya. Buat kamu yang merayakan, sudah menyiapkan apa saja untuk menyambut Imlek nanti?

Selamat merayakan Imlek, Bela! Gōng xǐ fā cái!

IDN Channels

Latest from Inspiration