Suku Bajo di Indonesia menjadi inspirasi bagi James Cameron dalam menciptakan sekuel film Avatar yang kini sedang tayang, yakni Avatar 2: Way of Water. Dalam sekuel ini, diceritakan suku Metkayina yang digambarkan sebagai klan laut di Pandora. Mereka tinggal di sebuah desa dekat tepi pantai dengan rumah panggung beratap anyaman.
Melansir dari National Geographic, sang sutradara, James Cameron melakukan banyak riset untuk menciptakan karakter suku Metkayina. Ia meneliti budaya dari suku-suku yang hidup berdampingan dengan laut, salah satunya suku Bajo dari Indonesia. Berikut 9 fakta suku Bajo yang sudah Popbela rangkum untuk kamu. Keep scrolling, Bela!
1. Suku pengembara laut terbesar
Suku Bajo menjadi suku pengembara laut terbesar yang tersisa di Asia Tenggara. Suku Bajo umumnya hidup di daerah kepulauan seperti di kawasan pantai Indonesia, Malaysia dan Filipina.
2. Memiliki pernapasan yang kuat untuk menyelam
Suku Bajo dikenal dengan kemampuan menyelam yang luar biasa. Mereka memiliki pernapasan yang kuat untuk menyelam di laut tanpa bantuan alat oksigen dan perlengkapan menyelam sekalipun. Hal ini tak lepas dari cara mereka hidup di laut.
Sejak kecil, mereka diajari cara berenang dan menyelam. Mereka juga dilatih cara menangkap ikan di laut lepas. Tak heran jika mereka mampu menyelam hingga kedalaman 70 meter dalam sekali tarikan nafas.
3. Mengalami adaptasi genetik dan fisiologis
Menurut penelitian dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley, orang-orang suku Bajo memiliki ukuran limpa 50% lebih besar dari manusia biasa. Besarnya ukuran limpa tersebut membuat orang-orang suku Bajo dapat memproduksi oksigen dalam darah lebih banyak. Hal ini juga yang membuat orang-orang suku Bajo memiliki kemampuan menyelam yang baik.
Para peneliti juga menyebut, keahlian tersebut merupakan hasil dari mutasi gen. Mereka mengalami adaptasi genetik dan fisiologis lewat seleksi alam. Hampir semua orang-orang suku Bajo terlahir dengan perbedaan gen tersebut.
4. Tinggal di sekitar pantai dan laut
Orang suku Bajo tinggal di sekitar pantai dan laut. Mereka mendirikan rumah di tepi pantai atau di atas perairan laut dangkal dengan memasang tiang pancang untuk menghindari gelombang pasang. Dinding rumah mereka terbuat dari kayu, sementara atapnya terbuat dari rumbia.
5. Berprofesi sebagai nelayan
Karena hidup di sekitar pantai dan laut, orang-orang suku Bajo umumnya berprofesi sebagai nelayan. Mereka hidup bersama kekayaan laut. Mereka mencari ikan dengan cara tradisional seperti memancing, menjaring dan memanah. Dengan cara tersebut, mereka tidak merusak sumber daya lain di sekitarnya.
6. Perahu sebagai moda transportasi
Karena tinggal di laut, tak heran jika perahu menjadi moda transportasi utama orang-orang suku Bajo untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Biasanya, mereka memarkirkan perahu mereka di depan rumah. Tak jarang dalam satu keluarga memiliki lebih dari satu perahu.
7. Hidup secara nomaden
Sebagai suku pengembara laut, orang-orang suku Bajo biasanya hidup secara nomaden. Umumnya mereka hidup di lautan atau di atas rumah perahu sambil menangkap ikan dan berdagang. Selama pelayaran mereka, tak sedikit orang-orang suku Bajo akhirnya menetap dan menikah dengan orang lokal.
8. Tidak memiliki kewarganegaraan
Fakta menarik dari suku Bajo adalah sebagian besar dari mereka tidak memiliki kewarganegaraan. Sebenarnya, suku Bajo merupakan suku asli dari Filipina Selatan. Namun, negara tersebut tidak mengakui status legalitas kewarganegaraan suku ini. Terlebih suku Bajo hidup secara nomaden hingga bisa menyebar ke negara lain termasuk Indonesia.
Kini, suku Bajo tersebar di tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina. Di Indonesia sendiri, suku Bajo dapat ditemukan di Kendari (Sulawesi Tenggara), Kotabaru (Kalimantan Selatan) dan Derawan (Kalimantan Timur).
9. Didirikan Taman nasional untuk mengatasi masalah suku Bajo
Karena hidup secara nomaden, orang-orang suku Bajo pun mengalami masalah seperti masalah permikiman, ekonomi dan pendidikan. Banyak dari mereka yang tidak bisa baca tulis bahkan mereka tidak mengetahui umur mereka. Oleh karena itu, pemerintah membangun Taman Nasional Kepulauan Togean untuk mengatasi masalah-samalah tersebut. Kini, anak-anak suku Bajo bisa lanjut sekolah hingga jenjang perguruan tinggi.
Itu dia 9 fakta suku Bajo di Indonesia yang menjadi inspirasi suku Metkayina di film sekuel Avatar 2: Way of Water. Jadi lebih tahu tentang suku Bajo kan, Bela? Yuk, belajar tentang suku lainnya!