Resonation International Woman Empowerment Conference diselenggarakan untuk kedua kalinya di The Kasablanka tanggal 1 Desember 2018 kemarin dengan mengangkat tema “Build Your Own Door”. Mengundang beberapa keynote speakers lokal dan internasional, diantaranya Popbela berkesempatan untuk menyaksikan dan mengikuti proses healing diri tersebut bersama dengan Nina Moran (Co-founder Resonation) dan Idil Ahmed (Motivator dan penulis buku) dari California, Amerika Serikat.
Resonation 2018: “Build Your Own Door” mengajak perempuan Indonesia untuk merenungkan kembali kekhawatiran mereka, mengubah perspektif dan mengembalikan fokus untuk mencapai mimpi dan aspirasi mereka. Kedua sosok perempuan ini mengajak kita untuk memberi kesempatan kedua pada diri sendiri, memaafkan masa lalu, dan mulai bangkit kembali mengejar mimpi. Jadi, ini dia sepenggal kisah kehidupan mereka dan pesan untuk kamu renungi ketika sedang merasa down.
1. Nina Moran
Nina Moran adalah sosok wirausaha dan leader builder ini mengawali karier dengan mendirikan majalah Go Girl, selama 14 tahun mendirikan perusahaan media tersebut, Nina juga mengalami pasang surut sampai mengalami penolakan.
Penolakan yang dialami Nina juga bukan suatu hal yang biasa, ia diteriaki oleh pegawai bank ketika hendak meminjam uang untuk memulai bisnis majalah tersebut karena dianggap proposal yang ia ajukan nggak bermutu. Nina nggak menyerah, ia mengunjungi bank lainnya dan untungnya disambut dengan lebih baik bahkan sang pegawai bank juga memberitahu apa saja kekurangan di proposalnya tersebut.
Kemudian setelah berbagai pengalaman yang ia alami tersebut, Nina membentuk forum Resonation sebagai support system untuk para perempuan. Ia berpendapat jika perempuan mampu menemukan sendiri kesempatannya. Tahun 2018 menjadi tahun kedua penyelenggaraan Resonation Woman Empowerment Conference, sebuah wadah yang mempertemukan ribuan perempuan muda dengan para women leader untuk bisa saling bertukar inspirasi, berjejaring, dan saling memberikan dukungan.
Bagi perempuan lulusan Universitas Atmajaya jurusan administrasi bisnis ini, sukses bukan lagi soal berapa keuntungan yang didapatkan dari sebuah usaha, tapi bagaimana memberi pengaruh positif pada perempuan lewat karya-karya yang diciptakan.
2. Idil Ahmed
Idil Ahmed adalah seorang penulis, pembicara, dan pemerhati ilmu sains yang mempunyai misi untuk meningkatkan kesadaran global. Dia mendirikan Idillionare pada tahun 2011 dengan tujuan untuk membangun komunitas dan membuat masyarakat lebih memahami kekuatannya dirinya sendiri.
Idil mempercayai bahwa setiap individu terdapat kekuatan untuk mengubah dan meningkatkan produktivitas sehingga setiap orang dapat menjadi sosok yang semakin baik. Ia menghabiskan waktu empat tahun untuk mempelajari Human Biology di UCSD untuk memahami konektivitas pikiran dan tubuh manusia.
Idil ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang disekelilingnya bahkan setiap orang. Ia ingin menginspirasi setiap perempuan, agar mereka memaafkan masa lalu dan kembali melangkah untuk masa depan. “Every single day when I wake up and I tell my self ‘what I am wanna do today?’ and every night before I go to sleep I say to my self ‘nothing that happen to me today is coming into tomorrow.”
Ia mengatakan masa lalu nggak perlu terus dijadikan hal yang seakan-akan terus menghantui. Nggak masalah jika kamu ingin menangis dan meluapkan semuanya namun kamu harus kembali bangkit dan kembali menatap ke depan. Idil telah menginvestasikan banyak waktu dan energi untuk memahami sifat manusia dan memotivasi, menginspirasi, dan memberi harapan kepada banyak orang dan komunitas di seluruh dunia.