Zaman sekarang, pendidikan merupakan suatu keharusan dan syarat untuk mendapatkan taraf hidup yang baik. Akibatnya, orang-orang menganggap bahwa nilai yang kamu dapatkan di bangku kuliah adalah satu-satunya tolak ukur yang bisa dipakai untuk menentukan kesuksesanmu di masa depan. Dari dosen, orang tua, dan teman-teman kuliah, kamu mendapat tekanan untuk mencapai IPK tinggi atau di atas 3,5. Padahal, kamu tak butuh IPK yang tinggi di dunia kerja nanti. Mau tahu kenapa? Yuk, simak tujuh alasannya di bawah ini.
1. Nilaimu tak menggambarkan siapa dirimu
blogberlinmd.com
IPK-mu hanya menggambarkan kapasitas memori jangka pendekmu dan kemampuanmu mengekspresikannya dalam bentuk lisan atau tertulis, tak lebih dari itu. Nilai kuliahmu tak bisa menunjukkan kepribadian, etos kerja, keluwesan, kemampuan bekerja sama, rasa ingin tahu, dan komitmenmu. Kualitas-kualitas inilah yang justru dicari oleh perusahaan, bukan sekadar angka-angka di atas kertas.
2. Pengalaman kerja jauh lebih penting
gabtor.wordpress.com
Nah, yang lebih bisa menggambarkan siapa dirimu adalah pengalaman kerja atau berorganisasimu. Dengan melihat latar belakang pengalamanmu, perusahaan akan menilai kamu tipe orang yang seperti apa berdasarkan tanggung jawab yang kamu emban, jenis pekerjaan yang mampu kamu selesaikan, dan apakah kamu mampu membagi fokus pada beberapa hal sekaligus. Perusahaan lebih tertarik dengan mahasiswa yang punya IPK 3,0 tapi ada pengalaman magang di dua perusahaan bergengsi daripada yang IPK-nya 3,7 tapi tak pernah berorganisasi atau bekerja.
3. Ada banyak hal lain yang kamu kuasai
time.com
Kalau IPK-mu tidak sampai 3,5 bukan berarti kamu orang yang payah, Bela. Masih banyak hal lain dalam hidupmu yang bisa kamu banggakan. Contohnya kepemimpinan, kesabaran, bakat komunikasi, dan lain-lain. Kamu juga sering kan ikut berbagai kompetisi atau kegiatan komunitas? Hidupmu penuh dengan hal-hal lain yang jauh lebih berharga daripada satu lembar transkrip nilaimu.
4. Setahun lagi kamu sudah melupakannya
Nilai kuliah yang jelek tak berarti hidupmu runtuh, kok. Semua orang pernah dapat nilai yang tak memuaskan dalam hidupnya. Justru ketika nilaimu sering jelek tapi kamu tetap berjuang menyelesaikan studimu, ini menunjukkan kualitasmu yang pantang menyerah dan konsisten dalam menuntaskan tanggung jawabmu. Lagipula, hanya dalam jangka waktu kurang dari setahun kamu pasti bisa menerima dan melupakan satu kegagalan tersebut. Setelahnya, kamu pun akan move on dan semakin terdorong untuk mencari hal lain yang bisa membuatmu bangga pada dirimu sendiri.
5. Yang menentukan adalah koneksi dan jaringanmu
hdwallpapers.in
Kita harus bersikap realistis, Bela. Jika transkrip kuliahmu dipenuhi nilai A tapi kamu tak punya banyak kenalan di berbagai bidang dan posisi yang berpengaruh, akan sulit bagimu untuk mendapatkan informasi atau peluang kerja di tempat yang kamu impikan. Pada akhirnya, perjuanganmu selama ini untuk menyandang status cum laude sia-sia saja.
6. Perusahaan hanya akan melihatnya sepintas saja
thesnitch.co.uk
Ini dia rahasia yang tak pernah diceritakan oleh dosen-dosenmu. Para manajer personalia hanya akan membaca CV-mu sepintas saja karena banyaknya lamaran kerja yang masuk. Mereka pun akan lebih memerhatikan jurusan dan pengalaman kerjamu daripada satu
7. Tak akan ada yang menanyakan IPK-mu di kantor
rebelshaven.com
Ketika sudah dapat pekerjaan, caramu mendapatkan respek dan hormat dari teman-teman kerjamu adalah dengan menunjukkan etos kerja dan kinerja yang baik. Tak ada yang akan menanyakanmu berapa IPK-mu saat kuliah dan menganggapmu lebih jago dari mereka kalau kamu punya IPK yang tinggi.
8. Masih banyak kesempatan lain
slate.com
Mungkin kamu gagal mendapatkan nilai kuliah yang membuat orang tuamu menangis terharu. Tapi masih banyak lagi ujian hidup yang akan kamu lalui di masa yang akan datang. Kamu masih bisa membuktikan pada dirimu sendiri dan orang-orang di sekitarmu bahwa kamu mampu mengukir sebuah prestasi yang mengagumkan.
9. Belum tentu kamu kerja di bidang yang sama dengan jurusan kuliahmu
Nah, kalau sudah punya IPK tinggi-tinggi tapi ternyata kamu bekerja dengan job description yang jauh berbeda dari jurusan kuliahmu, buat apa kamu meratapi nilaimu yang tidak sempurna? Zaman sekarang bekerja itu tidak harus sesuai dengan jurusan kuliahmu, Bela. Banyak lulusan teknik yang ujung-ujungnya bekerja sebagai public relations.
Walau nilai kuliahmu tidak menentukan nasibmu di masa depan, bukan berarti kamu boleh bersantai dan tidak memedulikan nilaimu sama sekali, ya. Kamu juga harus membuktikkan bahwa kamu bisa memberikan kemampuan terbaikmu dalam bidang yang kamu geluti. Namun, kamu harus bisa menyeimbangkan diri. Jangan terlalu terpaku pada nilai-nilaimu dan nikmatilah masa mudamu sebagai mahasiswa yang aktif dan dinamis.