Saat musim panas tiba, teriknya matahari menjadi makanan sehari-hari bagi penghuni negara tropis seperti Indonesia. Upaya untuk menciptakan suasana sejuk di dalam rumah sudah dilakukan. Supaya, kamu tak perlu meneteskan banyak keringat saat sedang bersantai di rumah.
Namun tanpa disadari, sebagian penghuni rumah masih melakukan kebiasaan kontraproduktif yang membuat rumah menjadi pengap dan panas. Benda dan hal tertentu seperti kompor, dapat melepaskan banyak panas saat digunakan. Sehingga, upaya mendinginkan rumah pun menjadi percuma selama kamu masih melakukan kebiasaan ini.
Mengutip beberapa sumber, berikut adalah penyebab rumah menjadi pengap dan panas. Apakah kamu sudah tahu?
1. Menggunakan atap berbahan logam
Material baku atap rumah juga dapat mempengaruhi rasa panas di dalam rumah. Atap rumah berbahan genteng dapat menyerap udara panas lebih baik ketimbang material seng, plastik, dan asbes.
Mengapa bisa terjadi? Karena logam tak memiliki sifat memantulkan panas. Sehingga, atap berbahan logam akan menyerap sinar matahari dan menyebarkan panas ke dalam rumah. Nah, atap genteng tanah liat lebih unggul karena mampu menahan panas dan tidak memengaruhi suhu ruangan di bawahnya.
2. Akses udara yang tertutup
Akses udara seperti jendela dan pintu berfungsi sebagai sarana sirkulasi udara yang memadai. Adanya jendela dan pintu juga berfungsi untuk mengeluarkan suhu panas dari dalam rumah.
Apabila rumah dalam kondisi tertutup, maka wajar saja jika ruangan di dalamnya menjadi pengap dan terasa panas. Rumah yang tertutup akan menahan udara panas untuk keluar. Sehingga kualitas udara pun menjadi buruk dan membuat rumah terasa sangat pengap.
3. Cat dinding berwarna gelap
Selain akses udara dan atap, warna cat dinding juga bisa mempengaruhi suhu di dalam rumah. Warna cat dinding yang gelap bersifat memantulkan dan menyerap cahaya.
Panas ini tak hanya sinar matahari saja. Api kompor, oven, dan cahaya lampu pun turut menyumbang rasa panas di dalam rumah. Sehingga, udara di dalam ruangan pun terasa pengap saat siang hari atau cuaca sedang terik.
4. Langit rumah terlalu rendah
Rumah dengan plafon rendah dapat menyebabkan udara panas tidak dapat mengalir dengan baik. Hal ini karena sedikitnya ruang yang cukup untuk sirkulasi atau pergantian udara.
Standar tinggi plafon pada rumah yang atau ruangan adalah sekitar tiga meter. Apabila plafon rumah lebih rendah dari angka tersebut, maka udara panas pun tertahan di rumah dan menimbulkan pengap di dalam rumah.
5. Alat elektronik dan gadget
Alat elektronik juga menyumbang panas di dalam rumah. Di antara banyaknya daftar alat elektronik, sebagian menghasilkan suhu panas yang tinggi. Contohnya saja adalah oven listrik, televisi, kulkas, laptop, komputer, dan mesin kopi.
6. Tak ada tanaman
Selain menyaring udara di dalam rumah, tanaman juga dapat menyerap panas, baik panas dari dalam ruangan maupun luar. Maka jangan heran rumahmu terasa panas dan gersang apabila di sekelilingnya dipenuhi dengan bangunan beton, aspal, dan semen tanpa adanya pepohonan serta tanaman hijau.
Tanaman serta area hijau berfungsi menghasilkan udara sejuk dan menciptakan lingkungan teduh dan adem.
7. Menyalakan sumber panas buatan di dalam rumah
Penyebab rumah terasa pengap berikutnya adalah pemakaian sumber panas buatan di dalam ruangan secara berlebihan. Kegiatan ini meliputi memasak dengan kompor dan oven yang dapat menghasilkan banyak panas saat digunakan.
Begitu juga halnya dengan menggunakan lilin arometerapi sebagai pengharum ruangan. Meskipun api yang dinyalakan cukup kecil, namun panasnya bisa mencapai seperempat dari energi yang diciptakan oleh pembakaran lilin. Semakin besar dan banyak lilin yang dinyalakan, maka panas yang terpancar dari api akan semakin menyebar ke segala arah.
Selain faktor eksternal seperti panas matahari dan pembakaran di luar rumah, faktor internal juga mempengaruhi panas dan suhu di dalam rumah. Semoga dengan informasi di atas, kamu bisa menciptakan rumah yang sejuk di tengah musim panas ini, ya, Bela.