Sebelum saya membuka artikel ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Red Velvet. Bara semangat lewat lagunya yang penuh makna, membuat saya berani untuk melangkah laju dan tetap menjadi diri sendiri.
Saya menangis haru setelah menyaksikan sebuah video narasi tentang pencarian jati diri yang menampilkan personil Red Velvet di saat transisi ke encore berikutnya. Berlatar di sebuah ruangan mewah bernuansa gelap, para personil Red Velvet berdansa sembari melantunkan musik bermelodi mellow, mengajak para penggemar untuk larut dalam lautan sendu.
Lanjut, narasi berlanjut dengan pertanyaan yang dilontarkan Wendy, "Apakah 'aku' benar 'aku?" sembari menatap Joy yang berbusana serba hitam.
Plak! Sebuah tamparan keras bagi saya, yang selama ini masih berupaya dalam mencari jati diri dan dirundung insecurities. Saya termenung. Memikirkan, apakah saya sudah menjadi "saya?" Atau hanya mengikuti pesona orang lain dan "menenggelamkan" jati diri saya demi disukai banyak orang?
Pengalaman menonton konser musik untuk pertama kalinya
All photos are captured with Samsung Galaxy S23
Senang, terharu, sumringah, berkesan, dan bahagia. Semuanya campur aduk. Kata-kata di atas menggambarkan bagaimana perasaan saya ketika menonton konser Red Velvet di ICE BSD, Tangerang Selatan untuk pertama kalinya. Tak hanya itu, konser bertajuk Red Velvet 4th Concert: R to V ini juga menjadi pengalaman perdana saya dalam menyaksikan konser musik yang tak akan pernah saya lupakan.
Angan-angan yang hanya tersimpan rapih dalam imaji, kini menjadi kenyataan. Saya diberi kesempatan untuk meliput langsung keseruan dan euforia konser girlband naungan SM Entertainment yang beranggotakan Seulgi, Yeri, Irene, Wendy, dan Joy ini.
Perjalanan menuju lokasi yang tak mulus
Tak pernah terbayangkan sebelumnya, bagaimana rasanya menonton konser musik akbar bersama dengan ribuan orang lainnya di sebuah tempat berkapasitas besar. Mendapat kesempatan untuk menyaksikan langsung penampilan Red Velvet, membuat saya bangga sekaligus sangat nervous untuk mengikuti konser akbar yang dikawaki Dyandra Global ini.
"Aku percaya kamu bisa meliput konser ini (Red Velvet). Do your best ya, I believe it you can do it," ucap crush saya ketika menceritakan ini kepadanya.
Blam! Rasa anxious yang menyelimuti saya untuk menyaksikan sekaligus menjadi liputan konser perdana Red Velvet ini langsung sirna. Wejangan sederhana inilah yang menjadi pegangan saya selama konser berlangsung.
Sayangnya, perjalanan menuju lokasi konser tak berjalan lancar. Berangkat dari Stasiun Rajawali, saya menyaksikan aksi pencopetan ketika hendak transit di Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Cisauk pada pukul 12.15 siang.
Melihat hal tersebut, saya langsung bergegas masuk ke dalam KRL tujuan Rangkasbitung.
"Semoga saja semua berjalan lancar selama konser," doa saya dalam hati
Mengawali konser dengan manisnya lagu "Feel The Rhynthm"
All Photos are captured with Samsung Galaxy S23
Sesampainya di Stasiun Cisauk sekitar pukul 13.40, saya berkenalan dengan rekan media yang hendak meliput konser Red Velvet 4th Concert: R to V ini. Kak Misrohatun namanya. Bersamanya, saya langsung menuju ICE BSD dan sampai sekitar pukul 14.00 untuk menukar tiket dan pengambilan wristband.
Usai mendapat tiket, saya bergegas menuju masuk ke dalam hall 10 ICE BSD dan segera mencari kursi di jajaran CAT 2. Memasuki hall, Terlihat, ribuan ReVeluv terlihat sudah memadati area penonton, menunggu dengan sabar dan tertib.
Walau tempat duduk saya cukup jauh dari panggung, saya cukup beruntung mendapat spot duduk yang strategis dan terletak di bagian tengah tribun. Sehingga, saya pun lebih mudah dan praktis untuk menangkap momen keseruan konser Red Velvet dengan baik, meski berada di jarak jauh sekalipun.
Tepat pukul 14.40 WIB, konser dibuka dengan lagu "Feel My Rhynthm" yang bernuansa klasik, diikuti "BAMBOLEO", dan "LP". Pada fase pembuka ini, Irene, Seulgi, Wendy, dan Yeri tampil berbusana serba pink dan atribut bertema princess yang manis. Lagu bertemakan kebebasan dalam melintasi ruang dan waktu ini menjadi pilihan manis untuk mencairkan suasana panggung.
Absennya Joy dalam konser kali ini, juga tak menyurutkan euforia para ReVeluv. Justru, Irene, Seulgi, Wendy, dan Yeri tetap membangun semangat para penggemar untuk bernyanyi bersama.
Lagu "Ice Cream Cake" yang menambah suasana panggung semakin manis
"Moschamgesseo I scream, you scream
Gimme that, gimme that ice cream"
"Ice Cream Cake" menjadi lagu yang cukup unik yang menambah suasana panggung semakin manis. Setelah saya resapi liriknya, lagu bernuansa cheerful ini mengisahkan menonjolkan masa muda kita yang manis. Suasana panggung yang berubah menjadi sebuah wonderland pun secara tak langsung memantik semangat penonton selama konser berlangsung.
Para penggemar pun turut larut dalam lautan euforia ketika meyanyikan lagu "Ice Cream Cake" dengan lantang. Dingin dan manis, namun tetap sedap untuk dinikmati dan membuat hati turut senang. Mungkin, itulah makna lagu "Ice Cream Cake" sebenarnya yang ingin disampaikan Red Velvet.
Sesi ngobrol santai yang enjoyable
Ada dua bagian favorit saya ketika menyaksikan konser Red Velvet ini. Pertama, saat penampilan Yeri, Irene, Seulgi, dan Wendy memandu 25 lagu dengan suara merdu, busana yang ciamik di setiap penampilannya, berbarengan koreografi energik yang memukau, seolah mengajak para penggemar untuk turut berdansa. Kedua, adalah sesi ngobrol santai di sela-sela pertunjukan.
Bukan ngobrol biasa, para anggota Red Velvet satu per satu mencoba berinteraksi dengan para penggemar di Indonesia dengan berbicara dalam bahasa Indonesia. Seulgi pun menyapa dengan bahasa Indonesia. "Apa kabar?" ujarnya. Para penggemar pun bersorak dengan penuh antusias.
Begitu juga dengan Yeri yang mengucapkan terima kasih kepada para penggemar di Indonesia yang telah mendukung Red Velvet selama ini. "Terima kasih, kami cinta kalian" sautnya dengan ekspresinya yang unyu, diakhiri dengan "kecupan" manis, yang disambut gemuruh para penggemar memanggil namanya.
"Kim Yeri! Kim Yeri! Kim Yeri!" saut fans yang menggebrak hall ICE BSD pada sore itu.
Kejutan! Joy "hadir" turut mewarnai panggung
Red Velvet memang mempunyai selusin cara untuk mengejutkan para penggemarnya. Dikabarkan tak bisa hadir di konser, kemunculan Joy di secara tiba-tiba di layar panggung membuat ReVeluv berteriak histeris, seolah tak percaya apa yang dilihatnya.
Kehadiran Joy yang tak terduga di layar yang terpampang di kanan dan kiri panggung saat memasuki lirik lagu "LP" dan "Bamboleo", membuat penggemar larut dalam haru yang biru.
Sayangnya, Joy yang terlihat di layar adalah potongandari rekaman penampilannya dari konser sebelumnya. Joy terlihat mengenakan kostum berwarna pink, dengan anggota Red Velvet lainnya saat menyanyikan lagu "Bamboleo".
Konser yang penuh sarat makna akan menerima diri sendiri
Konser berlangsung seru. Suguhan konsep unik dan penuh magis, dengan menampilkan sisi Red dan Sisi Velvet yang berlawanan.
Konsep Red yang versi yang ceria dan penuh warna, bertolak belangkang dengan konsep Velvet yang justru menonjolkan sisi yang tangguh dan dewasa. Konsep ini semakin dipertegas dengan sebuah video narasi bertemakan jati diri. Video yang menjadi jembatan transisi antar sesi penampilan berikutnya ini penuh akan makna.
Narasi bermula ketika Wendy dan Joy yang berbusana serba putih ini bertanya "apakah aku adalah "aku"?" kepada seseorang. Tebak siapakah orang itu? Surprise! Ternyata orang tersebut adalah "doppleganger" Wendy and Joy yang mengenakan kostum serba hitam.
Saya berasumsi bahwa video narasi ini menyimbolkan peperangan batin yang dialami setiap isban yang tengah menghadapi insecurities dan pencarian jati diri. Tentu, hal ini kembali menjadi renungan untuk saya yang sedang mengalami insecure akhir-akhir ini.
Saya pun menyodorkan banyak pertanyaan kepada diri sendiri "Sebenarnya apa yang saya inginkan? Apakah saya sudah bahagia menjadi 'saya'?"
Lagu "Pose" yang menggebrak panggung
Belum sempat sadar dari lamunan, Red Velvet pun membangunkan saya. Benar saja, setelah video narasi tersebut berakhir, lampu panggung pun tiba-tiba redup, hanya menyisakan lightstick menyala berwarna violet. Sebuah pemandangan yang menajubkan, seolah seperti sedang berada dalam lautan violet.
Tiba-tiba, lampu pun kembali menyala dan konsep panggung pun berganti nuansa hitam-putih dan merah. Red Velvet memulai performanya dengan lagu "Pose". Lagu bergenre dance-pop dengan nada up-beat ini memancing semangat para penggemar untuk berkaraoke ria bersama satu panggung dari awal sampai akhir dengan sangat powerful.
All photos are captured with Samsung Galaxy S23
Lengkap dengan busana serba hitam bernuansa dark, saya dibuat kagum dengan koreografi pada lagu "Pose", yang menampilkan lekuk tubuh Wendy yang sangat lincah, mengikuti beat lagu yang cepat.
"I Feel So Alive"
"I feel so high (that's right, strike a pose, then go)"
Saya mulai menitikkan air mata setelah mendengar lirik tersebut. Menangis bukan karena sedih, tetapi justru saya terharu karena lagu ini membawa saya–termasuk para penonton– untuk bangkit dan memberi kebebasan kepada diri sendiri, tanpa harus takut terbelenggu tuntutan orang lain.
Menutup panggung dengan dalam lagu "You Better Know"
Tak terasa sudah 3 jam, Yeri, Irene, Seulgi, dan Wendy menemani penggemar di atas panggung. Walaupun Joy absen dalam konser kali ini, namun mereka berempat tetap membawakan 25 lagu hits yang apik, dengan konsep dan kostum yang berbeda di setiap batch lagunya.
Konser ditutup dengan lagu "You Better Know". Sebagai penampilan yang akan mengakhiri konser ini, nuansa panggung pun berubah menjadi meriah. Pijar-pijar "kembang api" yang mewarnai seluruh layar dan sekitar panggung, membuat penutupan konser ini tampil sangat memukau.
Para penggemar tetap setia sing along bersama di panggung dari awal sampai akhir. Ketika lagu berakhir pun, para ReVeluv pun tak ada yang menginjakkan kaki keluar dari hall ICE BSD, sampai para personel Red Velvet, benar-benar pergi meninggalkan panggung.
Menariknya lagi, para penonton pun keluar dengan tertib dan berunutan, tanpa ada aksi rusuh atau dorong-dorongan. Melihat pemandangan ini, saya kagum dengan kesolidan ReVeluv dalam memberi dukungan penuh kepada Red Velvet selama konser berlangsung.
Walau masih berumur belia dalam dunia K-Pop, namun Red Velvet berhasil menciptakan fandom yang besar dan solid lewat karya musiknya yang berkonsep unik, namun sarat makna akan setiap lagu di baliknya.
A big applause for Red Velvet!