Dalam Islam, puasa tak hanya dilakukan pada bulan Ramadan saja. Berdasarkan hukumnya, puasa dikategorisasikan menjadi dua, yaitu puasa wajib dan puasa sunah.
Adapun puasa wajib yang harus kita tunaikan adalah Puasa Qada (puasa pengganti bulan Ramadan), Puasa Ramadan, dan Puasa Nazar. Sedangkan puasa sunnah meliputi Syawal, puasa Arafah, puasa Senin Kamis, puasa Daud, hingga puasa Asyura.
Dilaksanakan apabila suatu janji atau nazar terpenuhi, puasa Nazar masuk dalam puasa wajib. Sebaliknya, apabila janjinya belum tercapai, maka ia tak wajib berpuasa.
Pengertian puasa Nazar
Diadaptasi dari bahasa Arab, kata 'nazar' sendiri bermakna janji, baik yang mengarah kepada kebaikan atau pun keburukan.
Sebenarnya, hukum pelaksanaan puasa nazar bersifat tak wajib. Namun, pelaksanaannya menjadi wajib apabila seseorang sudah janjinya sudah terpenuhi. Bisa juga dilaksanakan apabila orang tersebut memiliki keteguhan menyanggupi untuk mengucap janji atau sumpah.
Hal ini tercantum pada hadis riwayat Bukhari. Rasulullah bersabda:
“Siapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barang siapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya.” (H.R. Bukhari)
Niat puasa Nazar
Seperti puasa pada umumnya, kita perlu mengucapkan bacaan niat sebelum menunaikan puasa nazar. Hanya saja, terdapat perbedaan dalam melantunkan niat puasa nazar.
Kamu bisa mengucapkan niat tersebut untuk menjalankan puasa sebagai pelaksanaan dari sesuatu yang dijanjikan atau di nazarkan sebelumnya. Niat puasa nazar bisa kamu ucapkan di dalam hati atau diucapkan secara lisan.
Berikut bunyi bacaan niat puasa nazar:
نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ
Nawaitu shaumannadzri lillâhi ta’ala
Artinya:
"Saya berniat puasa nazar karena Allah Ta’ala."
Doa buka puasa nazar
Sama dengan puasa Ramadan, kita juga membatalkan puasa saat azan Magrib berkumandang dengan melantunkan doa. Adapun doa puasa nazar yang dibaca saat berbuka, seperti berikut.
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar-raahimiina
Artinya : "Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih."
Waktu yang tepat untuk berpuasa nazar
Ada perbedaan mendasar di antara puasa nazar dengan puasa-puasa wajib atau sunah lainnya. Perbedaan ini terletak pada waktu pelaksanaannya.
Kamu bisa melaksanakan puasa nazar dengan menyesuaikan waktu puasa yang dijanjikan. Apabila kamu bernazar puasa Senin - Kamis selama sebulan setelah keinginan yang kamu impikan tercapai, maka waktu untuk menunaikan puasa tersebut adalah hari Senin dan Kamis selama sebulan.
Namun perlu digarisbawahi bahwa kamu perlu menghindari hari terlarang untuk melaksanakan puasa nazar, seperti hari Raya Idulfitri, Iduladha, dan hari tasyrik. Untuk durasi puasa nazar sama seperti puasa Ramadan dan puasa lainnya, yakni dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Bagi kamu yang menginginkan cepatnya dikabulkan atas janji dan keinginannya, kamu bisa mengamalkan puasa nazar ini, ya.
Hafalkan niat dan doa berbuka puasa nazar di atas. Semoga ibadah kamu selalu diberi kelancaran.