Apakah semua mahasiswa yang sudah lulus kuliah akan merasa bahagia? Jawabannya, belum tentu. Euforia memang akan kamu rasakan saat momen wisuda. Perjuangan dari awal masuk gerbang kampus sampai detik-detik pemindahan kuncir toga semua terngiang dalam pikiran. Tapi seketika itu juga muncul pertanyaan, "lalu setelah wisuda ini apa yang harus dilakukan?"
Nah, di sinilah biasanya banyak sarjana-sarjana yang kebingungan mau melakukan langkah apa dan barulah kamu menyadari bahwa hidup itu tak selamanya mudah. Bahkan, nggak sedikit juga lho para sarjana yang menyesali hal-hal di bawah ini. Yuk simak, siapa tahu kamu juga merasakan salah satunya, Bela.
Nggak pernah ikut magang
Biasanya, mereka yang tak pernah menikmati masa magang selagi kuliah akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi di tempat kerja. Nah, kalau sekarang kamu masih berkuliah, ada baiknya kamu mengikuti program internship atau magang. Melalui program ini setidaknya kamu akan tahu bagaimana rasanya dunia kerja. Selain itu, kamu akan mendapat recomendation letter untuk memudahkan melamar pekerjaan pasca lulus kuliah.
Salah jurusan
Kasus salah jurusan ini termasuk yang banyak ditemui. Biasanya, mahasiswa yang merasa salah jurusan tidak terlalu paham dengan jurusan apa yang dia pilih. Ada yang disarankan orangtua atau hanya ikut-ikutan teman. Alih-alih pengetahuan makin berkembang, yang ada kamu justru merasa sia-sia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk belajar hal yang sesungguhnya tidak kamu minati.
Nggak pernah ikut komunitas di luar kampus
Di kampus manapun, pasti ada yang namanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Inilah kesempatanmu mengembangkan soft skill dan hard skill di luar bidang akademik. Kamu bisa menyalurkan hobi di UKM yang kamu pilih. Percayalah, kehidupan pasca kampus membutuhkan lebih dari sekadar ilmu. Ada yang namanya relasi dan kemampuan pemecahan masalah.
Nggak memperhitungkan nilai dengan baik
Hal yang sering terjadi sebagai akibat terlalu bersantai dalam kuliah adalah mendapatkan nilai atau IPK pas-pasan. Prinsipmu selagi menjadi mahasiswa yaitu "yang penting lulus dan tidak mengulang mata kuliah." Kamu pun terlalu malas untuk bersaing dengan teman yang lain demi mendapat nilai tinggi. Dan ketika melamar pekerjaan, kamu baru tahu kalau tiap perusahaan punya standar masing-masing untuk mencari karyawan dengan nilai IPK.
Nggak pernah ikut lomba
Biasanya, mereka yang tak pernah mengikuti lomba beralasan karena takut nggak menang dan merasa malu. Padahal, menang atau tidak itu harusnya menjadi urusan belakangan. Yang terpenting, kamu harus berusaha dan berpengalaman dalam mengikuti berbagai lomba. Kalaupun belum menang, setidaknya kamu akan tetap mendapat sertifikat yang berguna untuk mendaftar beasiswa dan juga bisa mengisi CV.
Menyia-nyiakan kesempatan beasiswa atau program pertukaran mahasiswa
Kesempatan untuk membantu orangtua dalam pembiayaan kuliah bisa kamu lakukan dengan mengikuti program beasiswa. Andai saja dulu kamu cukup peka ya! Kamu juga bisa saja mendaftar program pertukaran mahasiswa demi menambah wawasan dan pengalaman. Kalau kampusmu tidak punya kerjasama dengan kampus lain, kamu tetap bisa mendaftar sendiri ke berbagai lembaga.
Nggak menggunakan status sebagai mahasiswa dengan maksimal
Banyak tempat yang memberlakukan harga khusus atau diskon bagi pemegang kartu tanda mahasiswa (KTM). Bahkan ternyata, status sebagai mahasiswa juga bisa 'mengantarkanmu' ke luar negeri lho. Baik kampus maupun perusahaan biasanya memiliki berbagai alokasi dana untuk mahasiswa. Caranya, kamu bisa mengajukan proposal pendanaan yang disertai surat pengantar dari panitia kegiatan.
Apa salah satu dari 7 penyesalah di atas kamu rasakan, Bela? Kalau iya, semoga masih ada kesempatan lain di luar sana ya. Tapi kalau kamu memang masih mahasiswa, manfaatkan kesempatan yang ada sebaik-baiknya demi mengurangi potensi penyesalan di kemudian hari.