Setelah ramadan berakhir, tentu saja umat muslim di seluruh dunia akan merayakan lebaran. Khusus di Indonesia, lebaran sudah identik dengan tradisi mudik yang cukup sakral dan sebisa mungkin harus dilakukan. Banyak orang merelakan diri bermacet-macet ria demi pulang ke kampung halaman dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga tersayang. Tapi, di balik hingar bingar tradisi mudik ini, nyatanya ada segelintir profesi yang tidak bisa turut merayakan indahnya libur di hari lebaran. Yuk, simak sama-sama ya!
Perawat harus rela tak berkumpul dulu dengan kerabat
Lebaran, mudik, dan kecelakaan mungkin cukup identik. Lalu, apa jadinya kalau saat lebaran rumah sakit dan karyawannya diliburkan? Bukankah orang sakit juga akan selalu ada? Untuk itulah,
petugas medis seperti perawat harus
standby 24 jam di rumah sakit. Mereka bekerja menggunakan sistem
shift, dan bagi yang terkena
shift saat hari-H lebaran, mereka harus merelakan diri jauh dari keluarga untuk sementara.
Jasa polisi begitu besar saat hari lebaran
Profesi yang satu ini tak perlu diragukan lagi dedikasinya. Meski banyak orang memandang skeptis dan menganggap mereka menyebalkan, mereka nyatanya sangat berjasa mengamankan jalur mudik ketika kita
semua sedang berlebaran. Bukan hanya mengatur lalu lintas, mereka juga harus siap sedia ketika sewaktu-waktu terjadi tindak kejahatan. Berarti profesi maling pun
nggak libur saat lebaran ya, Bela?
Kita wajib berterimakasih pada para pegawai transportasi
Pulang ke kampung halaman sudah tentu menggunakan kendaraan. Maka, berterimakasihlah kepada sopir bus, masinis, kondektur, nakhoda, pilot, petugas penjaga palang pintu kereta api. Mereka akan selalu bekerja lebih keras ketika mendekati hari raya Idul Fitri. Biasanya, mereka baru bisa berkumpul dengan keluarga dua minggu setelah lebaran. Saat yang lain sudah bekerja normal, mereka baru akan menikmati liburan.
Untuk yang membawa kendaraan pribadi, salutlah pada para petugas SPBU
Meski tidak semua orang bepergian jauh atau pulang ke kampung halaman saat lebaran, namun pasti banyak kendaraan yang keluar garasi hanya untuk jalan-jalan atau berkunjung ke kerabat dekat satu kota. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kebutuhan BBM. Maka dari itu, petugas SPBU pun tak mengenal kata libur saat lebaran. Mereka akan dengan tulus melayanimu mengisi bahan bakar akan kendaraanmu dapat berjalan.
Pegawai mall, pertokoan dan restoran seringkali hanya libur beberapa jam
Selain berkunjung ke rumah saudara, kemana kamu pergi bersama keluarga saat lebaran? Mall, pertokoan dan restoranlah yang seringkali jadi jawaban. Karena itulah, biasanya para karyawannya hanya diliburkan beberapa jam saja untuk melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri. Setelahnya, mereka akan kembali bekerja dan melayani tamu-tamu yang sedang menikmati indahnya hari libur.
Penjaga tol pun justru harus bekerja ekstra saat lebaran tiba
Jalan tol bisa disebut sebagai sesuatu yang vital bagi para pemudik. Kendaraan tidak akan ada habisnya melewati jalan bebas hambatan ini. Karena itu pulalah ruang-ruang kecil yang ada di pintu-pintu tol juga akan selalu terisi, akan selalu ada tangan-tangan yang menerima uang dan memberikan karcis agar kendaraanmu bisa masuk tol. Meski saat ini sudah ada palang otomatis yang pembayarannya menggunakan kartu tol, tapi nyatanya tidak semua pemilik mobil memilikinya.
Terakhir, wartawan atau jurnalis juga akan makin gencar mencari berita saat hari raya
Meski kalender berwarna merah, walau sedang lebaran, yang namanya berita akan tetap berjalan intensitasnya, bahkan bisa dibilang lebih padat karena adanya berita mudik. Wartawan cetak, televisi, radio, dan online pun akan jarang mendapat jatah libur lebaran. Mereka harus standby 24 jam jika tiba-tiba ada peristiwa atau kejadian yang menuntut untuk segera diberitakan.
Jadi, apa kamu masih bisa mudik tahun ini Bela? Jangan lupa bersyukur dan selamat berkumpul dengan keluarga tercinta ya!