Body shaming menjadi topik yang dinilai serius belakangan ini dikarenakan memiliki dampak yang begitu besar bagi seseorang nyatanya. Body shaming bisa menimbulkan rasa malu, membenci diri sendiri yang bisa berakibat depresi dan keinginan untuk bunuh diri. Itulah alasan betapa besar dampak body shaming bagi keadaan psikis seseorang.
Beberapa artis juga pernah mengalami body shaming seperti Tasya Kamila, Prilly Latuconsina, Audy dan beberapa artis lainnya. Bahkan, sekelas Selena Gomez pun pernah depresi sampai ia menuliskan curhatan hatinya dalam caption Instagramnya, "Mitos kecantikan: sebuah obsesi dengan kesempurnaan fisik yang menjebak perempuan modern dalam siklus keputusasaan, kesadaran diri, dan kebencian diri yang tak berujung ketika ia berusaha memenuhi definisi mustahil masyarakat tentang keindahan sempurna, tulisnya. Ia menambahkan, "Aku memilih untuk menjaga diriku sendiri karena aku ingin, bukan untuk membuktikan apa pun kepada siapa pun".
Nah Bela, berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan dan kamu ingat ketika kamu mengalami body shaming.
Ketika seseorang melontarkan kritikan mengenai fisikmu, ingat bahwa sebenarnya mereka tengah mengkritik diri mereka sendiri atas ketidakpuasaan terhadap dirinya. Banyak yang melemparkan kekecewaan terhadap diri sendiri pada orang lain. Biasanya mereka ingin menutupi kekurangan mereka dengan membuat orang lain seakan lebih rendah dari mereka.
Membela diri sendiri merupakan keharusan. Nggak perlu takut Bela untuk membela diri sendiri. Apalagi jika mendapat ejekan atau kritikan mengenai fisikmu. Ambil sisi positifnya saja. Jangan membuat kritikan tersebut melunturkan kepercayaan dirimu.
Ketika kamu sudah membela diri sendiri namun tetap mendapat rundungan, cobalah minta bantuan orang lain. Seperti yang dilakukan beberapa artis kita yakni Anjasmara dan Ussy di mana orang tersayang mereka mendapat kritikan body shaming. Selain membuat jera dengan melaporkannya pada pihak berwajib, hal itu juga bisa jadi pelajaran bahwa setiap orang nggak berhak menghina orang lain.
Seperti pepatah gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Banyak orang dengan jelas melihat kekurangan orang lain dan nggak sadar jika dirinya pun memiliki kekurangan.
Kamu harus jujur bahwa kamu merasa tersakiti ketika mendapat body shaming, hal tersebut bisa menyadarkan mereka bahwa perkataan mereka itu bisa menyakiti orang lain meskipun mungkin maksud mereka hanya sebuah candaan.
Ketika mendapat hinaan, marah memanglah wajar kita rasakan. Emosi yang meluap tersebut kadang membuat kita hilang akal. Bukannya membuat orang-orang yang membuat kita marah berhenti, kemarahan kita malah membuat mereka senang karena mendapat respon.
Ketika akan marah, coba tarik nafas dulu dan alihkan energi marahmu pada hal lain. Luapkan rasa marahmu dengan hal produktif yang membuat prestasi. Itu adalah balas dendam yang paling indah, Bela.
Memang berat dan butuh perjuangan untuk bangkit dan bisa mencintai diri sendiri apa adanya. Jadikan pengalaman itu sebagai pelajaran bagimu. Kamu bisa mengikuti kelompok atau komunitas yang menentang body shaming atau mungkin kamu bisa menjadi penggerak untuk menyuarakan stop body shaming.
Banyak yang sukses dan terlahir dari pengalaman nggak enak. Salah satunya Kim Gee Yang, seorang model plus size Korea yang berhasil mendobrak pandangan bahwa untuk jadi model nggak harus ramping dan semampai. Awalnya ia nggak percaya diri dengan bentuk tubuhnya, namun ia berhasil meyakinkan dirinya dan mencintai dirinya sehingga bisa menunjukkan prestasi.
Masih ingat dengan Winnie Harlow yang memiliki warna kulit spesial?. Winnie juga berhasil mencintai dirinya sendiri dan bersyukur atas apa yang Tuhan berikan untuk kulitnya. Ia kini menjadi model yang diperhitungkan.
Ini saatnya untuk kamu Bela. Tampil percaya diri dan mengajak orang-orang yang dimulai dari lingkungan sekitarmu untuk menolak body shaming dan waktunya saling mencintai dan menghargai.