5 Fakta Film Hyun Bin 'The Point Men', Terinspirasi dari Kisah Nyata

Diangkat dari kisah nyata puluhan sandera di Timur Tengah, film The Point Men sangat menarik untuk diulas. Berdasarkan laman Koreaboo.com, peristiwa menegangkan tersebut terjadi pada 19 Juli 2007.

Sekitar 23 misionaris Korea Selatan ditangkap dan disandera oleh salah satu organisasi di Afghanistan saat melakukan perjalanan melalui Provinsi Ghazni. Misionaris tersebut terdiri dari 16 perempuan dan 7 laki-laki dan mereka menjalankan misi dari salah satu Gereja. 

Di tengah perjalanan, para misionaris mengizinkan dua laki-laki lokal untuk naik ke bus dan laki-laki tersebut mulai menembak untuk menghentikan bus. Para misionaris diculik, serta dipindahkan ke beberapa lokasi.

Sehari setelahnya, organisasi paling berpengaruh di Afghanistan mengajukan tuntutan ke Korea Selatan untuk menarik pasukan dengan imbalan nyawa para sandera. Butuh waktu hampir 1 bulan agar bisa melepaskan sandera yang tersisa. Bahkan, Indonesia ikut dalam mengambil peran sebagai negara netral.

Demi memperoleh hasil terbaik dan menciptakan suasana yang riil, tim produksi memilih untuk melakukan proses syuting di luar negeri, yakni Yordania. Alasan pemilihan negara tersebut karena Yordania dinilai sebagai negara percontohan untuk pencegahan COVID-19 kala itu.

Proses syuting The Point Men memang dilakukan saat pandemi sedang merebak dan tim produksi mengakui banyak kendala di lapangan yang terjadi. Selain di Yordania, tim juga melakukan syuting di Korea Selatan.

Syuting di dalam negeri dilakukan sekitar dua bulan. Kemudian, dilanjutkan dengan syuting di Yordania pada Juli hingga September 2020 lalu.

Tak jauh berbeda dengan perannya di Confidential Assignment 2: International, Hyun Bin masih dipercaya untuk memainkan karakter penting sekelas agen NIS. Kali ini, karakternya bernama Park Dae Sik.

Ia memiliki spesialisasi di Timur Tengah dan Asia Tengah. Dae Sik telah lama pergi dari Korea dan menyimpan sebuah trauma mendalam terkait kegagalan pekerjaannya. Bahkan, ia hampir resign karena merasa dimanfaatkan oleh atasan.

Semua berubah kala Dae Sik mengetahui situasi penyanderaan yang melibatkan warga Korea di Timur Tengah. Ia mengesampingkan rasa kecewa dan berangkat ke sana demi menyelamatkan para sandera.

Segala cara dipakai oleh Park Dae Sik untuk bisa membebaskan para sandera. Nantinya, ia akan bekerja sama dengan Jung Jae Ho, sang diplomat, sekaligus negosiator.

The Point Men akan menjadi salah satu film aksi yang digarap oleh sutradara perempuan bernama Soon Rye, yang pernah menggarap film Korea, Little Forest dan berperan aktif sebagai penulis skenario di beberapa film.

Tidak mengherankan apabila pemain dari film aksi Hyun Bin ini juga menggaet sejumlah artis berkualitas seperti Hwang Jung Min, Kang Ki Young, Lee Chun Moo, Lee Seung Chul, Jeon Sung Woo, hingga Cha Yu Joo.

Hwang Jung Min berlakon sebagai Jung Jae Ho, seorang diplomat Korea yang piawai untuk bernegosiasi dan mengedepankan banyak hal sesuai dengan prinsip dan prosedur.

The Point Men menceritakan aksi penyelamatan yang dilakukan oleh diplomat Korea dan agen National Intelligence Service (NIS). Keduanya berupaya untuk membebaskan para sandera yang diculik oleh salah satu organisasi paling berpengaruh di Afghanistan.

Mereka rela mempertaruhkan nyawa dan mencoba segala metode yang memungkinkan agar para sandera bebas. Namun, tak semudah itu karena banyak terjadi gesekan antara Pemerintah Korea Selatan dengan organisasi tersebut sehingga ada nyawa melayang.

Di film aksi ini, kamu akan dimanjakan dengan penampilan baru Hyun Bin dan perjuangan sang aktor untuk mendalami karakternya dalam mengatasi trauma masa lalu. Selain itu, The Point Men juga menyoroti perbedaan agama.

Film terbaru Hyun Bin ini, The Point Men telah tayang di Korea Selatan. Tapi, untuk bioskop Indonesia belum ada mengumumkan resmi. Semoga filmnya bisa tayang di sini, ya, Bela. Sebelum resmi tayang di bioskop Indonesia, intip cuplikan singkatnya.