Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Menurut Ahli Terapi, Ini 6 Masalah yang Sering Dialami Generasi Millenial!

sering dianggap rentan stres!

Ajeng Dwi Damarasri

Masih muda rentan stres? Nyatanya umur memang nggak mengenal beban pikiran. Generasi millennial bahkan disebut-sebut sebagai generasi yang mudah depresi. Well, nggak sepenuhnya salah sih, dilansir dari huffingtonpost, seorang terapis asal San Fransisco, Tara Giffith mengatakan bahwa banyak remaja yang kerap mengalami bentrok antara ekspektasi dan realita. Menurutnya, enam masalah ini menjadi pertanyaan paling sering ia terima dari kelompok umur 20-30 tahun.

Aku nggak bisa membuat keputusan. Bagaimana kalau salah memilih?

photo-1470754260170-299cad39501f-9fe7bc400f3994cca2c2d89c479c11e4.jpgunsplash.com/jens johnsson

Banyak karyawan dengan jabatan tinggi dan digaji dengan layak pada perusahaan ternama, namun masih meragukan kemampuan dirinya sendiri. Saat harus mengambil langkah baru untuk perubahan besar, banyak dari mereka yang takut hal buruk akan terjadi akibat keputusannya.

Karena terlalu banyak pilihan, mereka justru bingung untuk memilih yang paling tepat seperti pindah kerja, tujuan hingga pasangan hidup. Yang bisa dilakukan adalah bersikap flesksibel dan memutuskan secara matang pilihan yang akan kita ambil karena setiap pilihan akan memberi tantangan dan kebahagian yang berbeda sehingga nggak bisa dibandingkan.

Aku sulit untuk berkata ‘tidak’ khususnya pada orangtuaku

photo-1517924250218-eb05042519bc-d29b9cf531d8402674a99820851f7bcc.jpgunsplash.com/Daniel Spase

Banyak millennial yang bersemangat untuk mengejar impian dan cita-citanya sendiri. Sayangnya, memiliki orang tua yang belum menerima perkembangan zaman, membuat kita sering merasa bersalah karena nggak mengikuti keinginan orangtua atau bahkan justru terpaksa mengalah karena nggak berani berkata ‘tidak’. Biar nggak menyakiti satu sama lain, utarakan sejujurnya apa keinginan dan hambatan yang mungkin akan kamu alami saat melakukannya.

Apakah aku akan memiliki pendapatan yang cukup untuk diri sendiri dan pasanganku?

photo-1484712401471-05c7215830eb-3bb78d6dd62265519ea627b9e606273d.jpgunsplash.com/Zachary Nelson

Meski kelihatannya suka menghabiskan uangnya untuk sekedar mencicipi menu terbaru di restoran mewah, nyatanya banyak dari kita yang pusing memikirkan biaya untuk membeli kendaraan dan tempat tinggal sendiri. Belum lagi pengeluaran masih harus bertambah saat kita memikirkan biaya nikah dan harus menanggung biaya hidup pasangan. Maka dari itu, bijaklah dalam mengelola keuangan dalam jangka waktu yang panjang.

Aku merasa nggak memiliki pengaruh yang besar untuk dunia

photo-1492528086374-eebc6e3fa7ce-16442afa4fde9f5e22e61a70402deda2.jpgunsplash.com/Jo Jo

Baca berita zaman sekarang rasanya dunia semakin mengerikan. Kekacauan di mana-mana, masih banyaknya diskriminasi, hingga adu kebencian satu sama lain membuat kita miris dan ingin mengubahnya ke arah yang lebih baik. Sayangnya, kita nggak tahu harus memulai dari mana untuk memberi pengaruh pada dunia. Hal ini sebenarnya banyak terjadi karena semangat di awal namun nggak konsisten untuk melakukan aksinya. Percaya deh, cemas saja nggak cukup untuk membawa perubahan pada hal yang positif.

Aku merasa gagal bila menjadi diri sendiri

photo-1504976640860-42dcbf3a56da-a8d0389dc7e0d8160b33c68121c761c0.jpgunsplash.com/Tom Barrett

Hidup di tengah paparan media sosial yang tinggi, tanpa sadar membuat kita sering membandingkan diri dengan orang lain. Namun, kita kerap lupa bahwa nggak semua keberhasilan yang ditampilkan mereka adalah hal yang instant. Kita pun berusaha untuk menjadi orang lain dan justru kehilangan jati diri sendiri. Akibatnya percaya diri terus menurun dan depresi justru meningkat. Sebaiknya, perbanyaklah membaca buku dan melakukan aktivitas sosial secara nyata untuk melihat bahwa setiap orang berbeda dan memiliki kelebihan masing-masing.

Rasa cemas selalu menghantuiku setiap saat

photo-1496275068113-fff8c90750d1-73151fd511cc766f82b72674dc6824fc.jpgunsplash.com/Kevin Delvecchio

Menurut American Psychological Association, generasi millennial memang mengalami lebih banyak tekanan namun kurang mampu untuk mengelolanya dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kebanyakan dari kita, akan memberi reaksi dan ikut ambil pusing untuk seluruh kejadian yang ada di sekitar. Sebenarnya, rasa cemas terjadi akibat adanya reaksi tanpa pengalaman untuk menghadapinya.  Saat mengalaminya, tarik nafas secara perlahan dan yakinlah bahwa semua bisa kamu lewati seberat apapun tantangannya. 

 

BACA JUGA: Masih Bingung Menentukan Karier Impianmu? Simak 3 Tips Ini!

IDN Channels

Latest from Inspiration