Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Begini Proses Terjadinya Hujan dan Jenisnya

Mulai dari proses evaporasi hingga presipitasi

Aisyah Banowati

Sebagai salah satu negara tropis, Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Secara umum, musim kemarau akan terjadi pada bulan April hingga Oktober, yang menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia kering dan panas.

Sedangkan musim hujan biasa terjadi dari bulan Oktober hingga April. Selama musim hujan, sebagian besar wilayah Indonesia akan diguyur hujan ringan, sedang, hingga lebat. 

Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang biasa dijumpai. Air yang diturunkan lewat hujan, merupakan bagian dari proses terbentuknya air di bumi melalui siklus hidrologi. Lantas, bagaimana proses terjadinya hujan ke bentuk air di bumi?

Proses terjadinya hujan

freepik.com/jes2ufoto

Mengutip dalam buku Ajar Manajemen DAS Pulau-Pulau Kecil Karya Bokraiya Latuamury, ada beberapa tahapan yang perlu dilalui sebelum terjadinya hujan.

Evaporasi 

Evaporasi merupakan proses mengubah air yang berwujud cair, menjadi air dalam wujud gas atau yang disebut sebagai penguapan. Setelah menguap, gas akan naik ke atas atmosfer bumi. 

Transpirasi 

Penguapan air tidak hanya terjadi di tanah, namun juga berlangsung di jaringan makhluk hidup. Dalam buku yang ditulis oleh Bokraiya Latuamury, transpirasi adalah proses penguapan pada tumbuhan ketika melakukan pernapasan. Akan tetapi, jumlah air yang menjadi uap melalui transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan melalui proses evaporasi. 

wallpaperaccess.com

Kondensasi

Setelah air berubah akibat penguapan, uap air akan mengalami kondensasi atau pengembunan yang berwujud partikel. Perubahan wujud terjadi akibat pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di ketinggian. Partikel es tersebut kemudian terbentuk menjadi awan jenuh. 

Presipitasi 

Awan-awan jenuh hasil kondensasi berisi titik-titik air yang akan semakin bertambah dingin di atmosfer. Lama kelamaan, awan akan semakin berat, hingga akhirnya titik air yang terkandung di dalamnya turun ke permukaan bumi. 

Peristiwa jatuhnya titik air dari atmosfer ke permukaan bumi inilah yang dinamakan hujan. Air yang sudah jatuh ke tanah, sebagian akan meresap kembali sebagai air tanah. Sebagian lainnya mengalir ke danau atau sungai yang kemudian mengalir ke laut.

Jenis hujan berdasarkan proses terjadinya

freepik.com

Akibat faktor abiotik pada lingkup litosfer, atmosfer dan hidrosfer yang saling berinteraksi sehingga menghasilkan hujan. Adapun enam jenis hujan berdasarkan proses terjadinya, yaitu: 

  • Hujan siklonal, biasa terjadi di daerah sekitar khatulistiwa. Hujan ini terjadi akibat naiknya udara panas dari permukaan bumi yang disertai adanya putaran angin di titik tertentu. 
  • Hujan zenithal, diakibatkan adanya pertemuan angin pasat tenggara dengan angin pasat timur. Udara panas hasil pertemuan kedua angin tersebut naik ke atmosfer, yang menyebabkan suhu di sekitar awan turun perlahan. Ketika awan mencapai titik jenuh, hujan zenithal kemudian turun. 
  • Hujan orografis, terjadi saat adanya pergerakan awan ke arah horizontal yang dibawa angin sampai ke pegunungan. Akibatnya, awan akan mengalami kondensasi atau pengembunan akibat suhu dingin di sekitarnya. Jika keadaan ini terus terjadi, kondensasi akan menciptakan awan jenuh sebagai permulaan sebelum terjadinya hujan.
freepik.com
  • Hujan frontal ada akibat pertemuan massa udara dingin dengan massa udara panas. Pertemuan ini terjadi pada sebuah ruang transisi atau dikenal sebagai bidang front. Hal ini menyebabkan massa udara dingin berada di bawah, sehingga menstimulasi terjadinya hujan di sekitar bidang front. 
  • Seperti namanya, hujan muson dipengaruhi oleh angin muson. Angin muson ada akibat pengaruh gerak semu tahunan matahari terhadap katulistiwa bumi. Angin ini datang untuk menggambarkan perubahan pada tiap musim. Berkat angin muson, terjadilah musim hujan dan musim kemarau. 
  • Berbeda seperti hujan lain yang terjadi secara alami, hujan buatan ada akibat campur tangan manusia dalam memanipulasi keadaan atmosfer lokal. Hujan buatan bisa terjadi dengan menaburkan zat glasiogenik seperti argentium iodida atau perak iodida yang diletakkan pada ketinggian 4.000 sampai 7.000 kaki. 
pixabay.com/pexels-2286921

Itulah proses terjadinya hujan serta jenis hujan berdasarkan prosesnya. Adanya air hujan telah membantu redistribusi air tawar dalam siklus hidrologi, serta membawa banyak manfaat untuk kehidupan.

Namun, tidak jarang hujan juga hadir sebagai bencana yang mengakibatkan kerusakan. Oleh karena itu, kita wajib menjaga lingkungan dan alam, agar bencana alam akibat keserakahan manusia tidak terulang terus menerus.

IDN Channels

Latest from Inspiration