Aenigma Picture mempersembahkan film horor terbaru mereka yang berjudul Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai. Diangkat dari novel berjudul sama karya Achmad Benbela, kuyang siap menghantui bioskop Tanah Air sejak Kamis (7/3).
Film yang digarap oleh Yongki Ongestu sebagai sutradara ini menceritakan kisah Bimo dan Sriatun yang baru saja pindah ke desa Muara Tapah. Kedatangan Sriatun yang sedang hamil membuatnya diincar oleh sekutu iblis yang telah lama menghantui desa.
Film yang dibintangi oleh Dimas Aditya, Alyssa Abidin, Putri Ayudya, Elly Luthan, Egy Fedly, hingga Totos Rasiti ini mengangkat urban legend dari Tanah Kalimantan. Kuyang sendiri digambarkan sebagai potongan kepala yang gemar mencari mangsa di malam hari.
Bukan hanya kepalanya, sosok kuyang akan terbang bersama organ tubuhnya—jantung, hati, usus, dan ginjal—yang menggantung. Saat terbang, ada semacam api atau cahaya merah yang mengikutinya.
Mitosnya, kuyang gemar menghisap darah dari ibu yang baru melahirkan, juga dari bayi yang baru lahir. Sehingga, di luar rumah, para penduduk memasang jimat penangkal Kuyang berupa bawang putih dan tanaman duri landak.
Selain kuyang, film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai juga menampilkan hantu raung. Hantu ini digambarkan sebagai peti mati yang haus akan darah manusia. Kabarnya, sebelum meninggal, orang berada di dalam peti mati tersebut adalah pengguna ilmu hitam.
Ada yang menarik dari Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, yakni menjadi kali pertama Putri Ayudya bermain peran sekaligus menjadi acting coach. Yup, selain menjadi aktor dan acting coach, perempuan yang sempat masuk nominasi Piala Citra ini juga tercatat sebagai salah satu Intimacy Coordinator yang bersertifikat di Indonesia.
Berkesempatan datang ke Press Conference Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai pada Selasa (5/3) lalu, Yongki Ongestu menjelaskan jika bahasa yang digunakan dalam film ini menggunakan logat Banjar dengan bahasa yang diciptakan sendiri oleh tim produksi.
“Kalau dari bahasa ini kita punya semesta sendiri. Kita bikin bahasa sendiri dengan logat Banjar. Makanya mungkin ada yang merasa, ‘kok, kayak bahasa Kalimantan tapi bukan,’. Memang itu semesta Kuyang,” ungkap Yongki Ongestu.
Putri Ayuda yang berperan sebagai Mina Uwe, seorang dukun yang terkenal baik di desa Muara Tapah, menceritakan jika syuting Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai adalah syuting yang mengajak para aktornya untuk banyak berimajinasi.
Terutama untuk karakter yang diperankannya dan Elly Luthan, pemeran Tambi Nyai, yang sama-sama dikenal sebagai ‘orang pintar’ di desa tersebut.
“Lagi-lagi kita bersahabat dengan teknis, di mana kita kemarin syuting udah kayak mau renang, soalnya kita pake swimsuit warna biru plus topi renang karena harus bisa di tracing,” ungkap Putri.
Jadi, saat harus akting ketakutan hingga menciptakan wajah yang menakutkan, tantangan lain yang dirasakan para aktor dalam film ini adalah menahan tawa saat melihat aktor lain berpenampilan aneh saat syuting dengan baju renang. Ada-ada saja, ya, Bela.
Rampung melangsungkan press screening dan press conference, Yongki Ongestu bersama produser Aryanna Yuris, serta sang penulis yakni Achmad Benbela turut meluangkan waktu untuk media door stop. Di sini, sang sutradara menjelaskan mengapa memilih judul yang begitu panjang.
Yongki mengungkapkan jika judul Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai dipilih sebab ia ingin memberi penghormatan terhadap karya Achmad Benbela. Untuk itu, ia sengaja sengaja menggunakan judul yang sama dengan novelnya.
Itulah fakta menarik Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai. Tertarik menontonnya, Bela? Teror Kuyang sudah dapat kamu saksikan di 250 bioskop Indonesia sejak Kamis (7/3).
Yuk, ke bioskop terdekat!