Arsy Widianto, Rachel Rae, dan Gusty Pratama bukanlah wajah baru di industri hiburan Tanah Air. Nama Arsy Widianto semakin dikenal sejak single kolaborasinya dengan Brisia Jodie, “Dengan Caraku”, hit di pasaran.
Bukan hanya fokus bernyanyi, Arsy semakin menunjukan kiprahnya di dunia musik dengan membuktikan diri menjadi penulis lagu. Lagu pertama yang full di tulisnya dinyanyikan oleh rekan duetnya sendiri, Tiara Andini, berjudul “Menjadi dia”.
Di tahun 2019, satu tahun setelah debut perdana Arsy Widianto, industri tarik suara Tanah Air kembali diwarnai dengan penyanyi pendatang baru, Rachel Rae. Lewat single bernuansa RnB miliknya,“This Is How It Goes”, Rachel Rae resmi debut di bawah naungan MyMusic Records.
Tak ragu untuk mencoba hal baru, Rachel Rae kembali dengan single kedua miliknya yang bernuansa pop, “Izinkan Ku Merayu”. Transisi dari genre RNB ke pop tampaknya bukan hal yang sulit, mengingat kemampuan olah vokalnya ditambah dengan pengalamannya sebagai backing vocal dari musisi ternama.
Berbeda dengan Arsy dan Rachel, nama Gusty Pratama lebih sering terdengar di panggung teater. Perannya sebagai Ismail Marzuki dalam serial musikal “Payung Fantasi” serta sosok Karim pada pertunjukan teater “Ariyah Dari Jembatan Ancol” telah membuat namanya semakin dikenal.
Kini, bersama Arsy Widianto dan Rachel Rae, Gusty Pratama ikut tergabung dalam grup musik Kenangan Indah Di Masa Depan. Disingkat KIM, single debut ketiganya berjudul “Tak Mungkin” yang dikomposeri langsung oleh Yovie Widianto.
Beruntung, Popbela mendapat kesempatan wawancara khusus bersama Arsy Widianto, Rachel Rae, dan Gusty Pratama untuk membahas lebih jauh tentang KIM, proses produksi, Trilogi A+Z The Series, serta next step untuk ke depannya. Penasaran? Let's check this out!
