Tayang perdana sejak 29 Juni 2022, Extraordinary Attorney Woo terus mendapat sorotan dari segi cerita, pemeran, hingga kisah di balik layar. Mengisahkan karakter Woo Young Woo yang mengidap gangguan spektrum autisme, tetapi dikarunia kecerdasan luar biasa.
Kisah Woo Young Woo ternyata terinspirasi dari tokoh nyata. Hankook Ilbo melaporkan bahwa tim produksi drama menciptakan karakter Woo dari kehidupan Temple Grandin, ahli zoologi di dunia yang juga mengalami autis.
Seperti apa kisah hidup Temple Grandin semasa kecil hingga menginspirasi tim produksi Extraordinary Attorney Woo? Buat penikmat drama ini, simak kisah inspiratifnya di sini.
Usia dua tahun didiagnosis autisme
Melansir Biography, Temple Grandin lahir 29 Agustus 1947 di Boston, Massachussets, dari kedua orang tua Richard Grandin dan Eustacia Cutler. Usia 2 tahun, Grandin didiagnosis autisme yang saat itu dianggap sebagai kerusakan otak.
Sang ibu, Cutler sempat disalahkan oleh dokter atas kondisi putrinya. Pihak keluarga diberitahu untuk menjaga dan merawat Grandin sepanjang hidup, karena beliau akan kesulitan berbicara.
Namun, sang ibu pantang menyerah. Ia mencari perawatan terbaik untuk Grandin, termasuk terapi wicara ekstensif untuk memperkuat kemampuan komunikasi sang putri. Perlahan tapi pasti, Grandin mulai berbicara saat usia 4 tahun.
Sayang, interaksi sosial Grandin di sekolah menengah pertama dan atas masih sulit. Hal itu membuatnya sering menerima perlakuan kurang menyenangkan dari siswa-siswi lain.
Temple Grandin berhasil melewati masa sulit
Terlepas dari kesulitan yang dialami, Grandin berhasil membuktikan diri melalui pencapaian akademik yang luar biasa. Beliau memperoleh gelar di bidang Psikologi dari Franklin Pierce College di tahun 1970, diikuti gelar Master di bidang Ilmu Hewan dari Arizona State University dan gelar Doktor dari University of Illinois.
Selepas menerima gelar doktor, Grandin bekerja sebagai konsultan di perusahaan dengan operasi rumah pemotongan hewan besar. Namanya menjadi terkenal secara nasional saat muncul di buku Anthropologist on Mars karya Oliver Sacks pada tahun 1995.
Grandin menjadi pembicara tentang autisme
Tak hanya itu, beliau juga menjadi pembicara tentang autisme pada tahun 1980-an atas permintaan salah satu pendiri komunitas autisme di Amerika. Beliau juga terkenal lewat karyanya di bidang kesejahteraan hewan, neurologi, dan filosofi.
Karya-karya Grandin meneliti perilaku hewan telah diakui civitas akademika dan beliau diangkat menjadi rekan dari American Society of Agricultural and Biological Engineers. Grandin termasuk salah satu ahli zoologi yang menerima beberapa gelar kehormatan dan masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time tahun 2010 silam.
Kisah hidup Grandin telah diangkat menjadi film
Sebelum Extraordinary Attorney Woo terinspirasi, HBO lebih dulu mengangkat kisah hidup Grandin menjadi film di tahun 2015 berjudul Temple Grandin. Film yang dibintangi Claire Danes menerima 15 nominasi Emmy Award dan berhasil menyabet lima trofi, termasuk kategori Film Televisi Luar Biasa dan Aktris Terbaik.
Saat upacara penghargaan, Grandin tampil di atas panggung dan memberikan pernyataan singkat mengenai dirinya di hadapan orang banyak. Kisah ini yang membuat tim produksi Extraordinary Attorney Woo tertarik mengembangkan cerita tentang karakter penyandang autisme yang luar biasa.
Tidak disangka, ya. Kisah karakter Woo yang selama ini ditonton ada sosok inspiratif di dalamnya. Apakah kamu baru mengetahuinya juga, Bela?