Drama Korea Jirisan yang dibintangi oleh Jun Ji Hyun dan Ju Ji Hoon resmi tayang pada 23 Oktober lalu. Sebelum ditayangkan, Jirisan disebut-sebut sebagai drama Korea yang akan populer, mengingat biaya produksi dan deretan aktor-aktris kelas A yang membintangi drama ini.
Namun, ekspektasi warganet berubah setelah mereka menonton penayangan perdana dari Jirisan. Episode pertama dari Jirisan menuai kritikan tajam dari berbagai kalangan, termasuk sutradara film Korea Selatan ternama.
Warganet dan sang sutradara film mengungkapkan bahwa penayangan drama Korea Jirisan tak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab Jirisan menuai kritikan tajam dari berbagai kalangan?
Saat episode pertama Jirisan mengudara, drama Korea ini sempat sukses memikat penonton dengan perolehan rating sebesar sembilan persen berdasarkan data Nielsen Korea, serta meraih peringkat teratas di semua saluran televisi Korea Selatan.
Jirisan juga mencetak rekor baru untuk peringkat premier tertinggi dari setiap drama Korea yang tayang di akhir pekan melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Mr. Sunshine.
Namun, perolehan rating yang tinggi tidak sejalan dengan kualitas produksi dari drama Korea Jirisan. Kualitas produk inilah yang membuat Jirisan menuai kritikan tajam dari warganet dan salah satu sutradara film ternama Korea Selatan. Kritikan dilayangkan karena ada adegan yang dianggap mengganggu dan cukup fatal dalam proses penyutingan akhir drama Korea Jirisan.
Di episode pertama, terlihat Seo Yi Kang (Jun Ji Hyun) dan Kang Hyun Jo (Ju Ji Hoon) tengah mendaki, tetapi efek CGI yang diberikan terlihat buruk dan terkesan amatiran, berbeda dengan drama-drama Korea lainnya yang menggunakan efek serupa.
Ditambah, dengan soundtrack yang mengisi drama tersebut dianggap tidak sesuai dengan jalan cerita. Ekspektasi warganet terhadap drama Korea Jirisan langsung merosot karena tim produksi menggunakan teknologi di bawah standar, padahal biaya produksi drama Korea ini mencapai 32 miliar won.
Tak hanya dikritik oleh warganet, tetapi seorang sutradara film ternama Korea Selatan juga menyayangkan produksi drama Korea, Jirisan yang terlihat buruk di mata publik. Sutradara Baek Jongyeol yang dikenal lewat karyanya di film Beauty Inside mengatakan,
"Menurut standarku, episode pertama pasti masalah penyutradaraan. #Jirisan mungkin memiliki penjelasannya sendiri, tetapi dengan menggaet aktor-aktris sebanyak itu membuat mereka terlihat seperti tidak bisa berakting. Jika hal ini tidak disengaja, aku meminta maaf."
Namun, postingan yang diunggah oleh Baek Jongyeol sudah dihapus dari laman Instagram sang sutradara, tak lama setelah postingannya menyebar luas di forum komunitas daring Korea Selatan.
Sejak menerima kritikan dari sutradara Baek Jongyeol, banyak warganet yang berpendapat serupa bahwa alur cerita drama Korea Jirisan membosankan dan akting kedua pemeran utama terlihat buruk.
Meski beberapa warganet menganggap Jirisan tak layak tonton, tetapi ada pula warganet yang berharap jika di episode selanjutnya, Jirisan dapat memperbaiki isi dialog pemeran dan efek CGI agar terlihat nyaman saat ditonton.
Warganet yang masih menonton Jirisan beralasan bahwa drama Korea ini masih on going dan mereka percaya pada penulis naskah, Kim Eun Hee. Walaupun mereka tidak menampik, ada kecacatan produksi yang membuat drama Korea Jirisan sangat mengecewakan di episode awal.
Episode pertama Jirisan memang menuai kekecewaan, tetapi rating drama Korea tersebut tetap bertahan di angka tertinggi. Terbukti pada episode kedua, rating Jirisan mengalami peningkatan yang signifikan.
Jirisan sukses menembus angka dua digit pada 24 Oktober 2021, yakni sebesar 10.7 persen secara nasional. Ini membuktikan bahwa kritikan di episode pertama tak membuat drama Korea Jirisan ditinggalkan oleh penonton setianya.
Terlepas dari efek CGI yang bermasalah, akting Jun Ji Hyun dan Ju Ji Hoon di drama Korea Jirisan memang patut diapresiasi. Kalau kamu sendiri, apakah menyadari efek CGI yang menuai kritikan tajam ini, Bela?
