Sebelum berhasil mendirikan dua agensi hiburan Korea Selatan, Jay Park pernah menjadi anggota grup 2PM sebagai pemimpin. Namun, ucapan kontroversialnya di MySpace mengharuskan Jay Park meninggalkan 2PM dan Korea Selatan pada tahun 2009 silam.
Di masa hiatusnya, Jay Park sempat bekerja serabutan di bengkel Amerika Serikat selama 6 bulan. Ia baru kembali ke Korea Selatan sebagai penyanyi setelah kemarahan publik terhadap dirinya mereda.
Kontroversi masa lalu tidak membuat bakat menari dan bermusik Jay memudar. Terbukti, Jay Park menjadi salah satu solois yang dipercaya oleh Kakao Entertainment untuk mendirikan agensi dan mendebutkan boygrup baru.
Apa alasan yang membuat karier Jay Park masih cemerlang di dunia hiburan Korea Selatan? Buat kamu yang ingin mengenal lebih dalam Jay Park, simak alasannya di bawah ini.
1. Jay Park didukung bakat yang luar biasa
Tidak dapat disangkal bahwa Jay Park terlahir dengan karunia di bidang musik. Ada semangat di dalam dirinya yang membuat ia terus melaju, meski diwarnai kontroversi masa lalu.
Saat berada di atas panggung, Jay Park melakukannya secara totalitas. Semua yang ia lakukan didasari oleh kecintaannya pada dunia musik. Tidak hanya dikenal bersuara merdu, namun ia juga memiliki bakat b-boying.
Kelenturan dan pesonanya saat menari berhasil membuat penonton terkesima. Jay Park terus belajar hingga mempunyai beberapa bakat lain, seperti menulis lagu dan memproduksi artis lain di bawah agensi AOMG dan H1GHR MUSIC.
2. Jay Park menjadi dirinya sendiri
Lahir di Seattle, Amerika Serikat membuat jiwa Jay Park lebih bebas dan kreatif dalam berekspresi. Namun saat bergabung dengan grupnya terdahulu, Jay Park merasa ada hal-hal yang harus ia tekankan demi membentuk karakter yang diinginkan publik.
Oleh karena itu, ia mendirikan label independen hip-hop bersama Simon Dominic bernama AOMG. Keduanya berkolaborasi menciptakan suasana agensi yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Jay Park juga mendorong para artisnya untuk menjadi dirinya sendiri sambil melakukan yang terbaik dalam membuat musik. Saat datang ke acara bisnis atau pertemuan musik, mereka hadir dengan gaya busana yang nyentrik dan menjadi ciri khas dari AOMG.
3. Jay Park tidak pernah melupakan teman lama
Kesuksesan Jay Park di dunia hiburan Korea Selatan tidak terjadi dalam satu malam. Ia pernah bergabung dengan kru b-boy bernama Art of Movement pada tahun 2003. Jay Park telah menganggap para kru lama layaknya saudara sendiri.
Hingga saat ini, Jay Park masih bekerja sama dengan Cha Cha Malone dan tidak lupa memberikan kredit dan bayaran yang pantas untuk mereka. Di industri yang popularitasnya silih berganti, Jay memastikan ia tidak pernah melupakan orang-orang yang pernah berjasa dalam hidupnya.
4. Jay Park cukup produktif sebagai artis solo
Tak hanya setia kawan, namun Jay Park juga cukup produktif sebagai artis solo. Banyak hal-hal luar biasa yang telah ia lakukan selama ini dari menulis lirik lagu hingga tampil di atas panggung.
Saat berada di atas panggung, penonton akan melihat sisi seniman dalam diri Jay Park. Suara merdunya menyatu sempurna dengan gerakan tarian yang dibawakan. Jay memang dikenal sebagai musisi yang memiliki sense of music berbeda.
Pesonanya di atas panggung mampu membuat penonton terhipnotis, terlebih ia bisa menyanyikan berbagai genre lagu dari akustik hingga musik.
5. Pergaulan Jay Park di dunia musik, sangat luas
Tidak ada yang bisa membuat seseorang bertahan di dunia hiburan Korea Selatan, selain talent dan koneksi. Jay Park memiliki pertemanan yang sangat luas dan supel dalam bergaul.
Ia berteman dengan berbagai kalangan termasuk orang-orang penting dari acara Show Me the Money 6 dan Asia's Got Talent. Jay Park juga berteman baik dengan Jessi, HyunA, Clara, Hyoyeon 'SNSD' hingga Gong Minzy eks '2NE1'.
Bahkan, ia berkolaborasi dengan berbagai pihak tanpa memandang status dan ras mereka. Kepribadian social butterfly dari Jay yang membuat kariernya masih bertahan di dunia musik.
6. Jay Park mempunyai solidaritas yang tinggi
Jika sebagian besar artis hip-hop menjalani kehidupan glamor dan senang berpesta, Jay menggunakan popularitasnya demi kegiatan sosial yang lebih penting. Ada beberapa kerja sama sosial yang agensi Jay lakukan dengan merek komestik ternama dan majalah fashion Korea Selatan.
AOMG pernah bermitra dengan MAC dan Instyle untuk mendukung kegiatan hari AIDS Sedunia pada 2016. Kemudian, mereka juga bermitra dengan majalah W Korea dalam rangka aksi Kesadaran Kanker Payudara.
Pada 2020 lalu, Jay turut mendonasikan sejumlah uang untuk gerakan Black Lives Matter bersama manajemen H1GHR Music. Ia menyeimbangkan antara karier besarnya di industri musik Korea dengan aksi sosial yang patut untuk mendapatkan dukungan penuh.
7. Selera humor Jay Park di atas rata-rata
Pertama kali debut di 2PM, selera humor Jay di atas rata-rata. Ia sering dianggap sebagai mood maker group dan salah satu produser Wild Bunny mengungkapkan bahwa ia akan melanjutkan episode terbaru jika Jay kembali. Namun, kondisi Jay tidak dapat dipertahankan sehingga acara Wild Bunny terhenti di episode ketujuh.
Pada dasarnya, Jay senang bermain dan bercanda seperti anak kecil. Hal ini pula yang membuat Jay mendapatkan tempat di SNL Korea. Ia mampu menempatkan diri sesuai wadah-nya saat bekerja, serta tidak takut mengekspresikan sisi konyolnya di layar kaca.
8. Jay Park lebih seperti teman daripada bos
Tidak banyak pendiri perusahaan yang bisa berbaur layaknya teman kepada karyawannya, namun Jay Park bisa melakukan hal tersebut di agensinya. Jay memiliki jiwa leadership yang cukup tinggi dan memperlakukan artis besutannya dengan sangat baik seperti keluarga.
Dalam sebuah wawancara, Jay Park mendapatkan pertanyaan tentang apa yang ia inginkan untuk artisnya. Jay berkata bahwa dirinya ingin semua artis besutannya sukses. Bahkan, jika mereka lebih sukses dari dirinya. Jay menginginkan mereka melanjutkan kontrak secara berkelanjutan dan membuat keluarga mereka turut bahagia.
Jay tidak menganggap artisnya sebagai 'roda ekonomi' yang membangkitkan perusahaan, tetapi ia menginginkan mereka sukses bersama-sama.
9. Jay Park berani keluar dari zona nyaman
Di industri musik Korea Selatan, fans Jay Park tidak terlalu besar. Namun, namanya cukup diperhitungkan di luar negeri. Ia telah melakukan tur konser ke berbagai negara seperti Asia, Amerika, dan Eropa.
Acapkali melakukan konser, Jay Park mendapatkan banyak fans baru yang membuat fansnya tersebar di seluruh penjuru dunia. Ia melanjutkan kariernya sebagai penyanyi karena kecintaannya terhadap dunia musik sejak kecil.
Namun di luar itu, Jay mengembangkan potensinya ke berbagai arah mulai dari pebisnis, menjadi juri di Asia's Got Talent, hingga berakting. Ia pernah menjajal terjun ke dunia akting sebagai aktor di film Mr. Idol (2011) dan Hype Nation 3D (2014).
Tapi, Jay merasa akting bukan bagian dari career path-nya saat ini hingga ia lebih fokus pada musik dan bisnis. Setidaknya, Jay berani keluar dari zona nyaman dan mencoba banyak hal dalam hidup.
10. Pemikiran Jay Park unik
Bagi sebagian besar publik, sisi kreativitas Jay sering dianggap bertolak belakang dengan adat istiadat Timur. Ia pernah dikritik karena menggunakan model kontroversial dalam musik videonya. Namun, ia memiliki pendapatnya sendiri bahwa:
"Itu hanya sebuah video musik, mengapa tidak? Dalam kehidupan sehari-hari, saya adalah pria baik-baik. Namun, saat berbicara soal seni dan bagaimana masyarakat berpikir bahwa segala sesuatuanya harus sesuai dengan cara tertentu, maka saya harus menantang aturan tidak terlihat itu."
Oleh karena itu, ia bukan publik figur yang bersih dari masalah, tetapi Jay berani menyuarakan apa yang selama ini dipertentangkan lewat seni dan tetap menghormati budaya setempat saat melakukan promosi musik di sana.
Nah, itulah alasan yang membuat karir Jay Park masih cemerlang di K-pop. Beberapa sifat baik Jay Park dalam meniti karier di dunia hiburan Korea Selatan yang keras juga bisa kamu jadikan motivasi, Bela.
