Kepergian sosok idol K-Pop generasi kedua, Sulli pada 2019 masih menyisakan luka dan misteri. Ia ditemukan tidak bernyawa di rumahnya pasca menerima ujaran kebencian dari para warganet.
Sebelum meninggal dunia, Sulli sempat syuting bersama tim produksi Netflix. Namun, proses syuting tertunda dan akan rilis dengan judul Dear Jinri. Seperti apa film terakhir mendiang Sulli? Simak faktanya di sini.
Proses syuting dilakukan sejak 2019
Dear Jinri adalah film dokumenter mendiang Sulli sebelum meninggal dunia. Ia bersama tim produksi Netflix telah menjalani proses syuting sejak 2019. Awalnya, judul film ini adalah Persona: Sulli.
Seperti pesan terakhirnya, Sulli pernah mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki sisi yang berbeda. Pesona ini yang ingin Netflix tampilkan dalam film originalnya. Tapi, kabar meninggal dunia Sulli membuat proses syuting tertunda.
Butuh waktu empat tahun untuk tayang
Untuk bisa menghadirkan Dear Jinri ke penggemar, tim produksi Netflix membutuhkan waktu sekitar empat tahun. Sejak Oktober 2019, Netflix masih menunda penayangan film ini demi menghormati kepergian mendiang Sulli.
Selain itu, tim produksi juga memerlukan waktu untuk menyempurnakan film ini, sehingga bisa layak dan nikmati oleh semua kalangan.
Mengungkap momen dan wawancara terakhir
Meski kepergiannya telah lama berlalu, namun sosok Sulli yang ceria masih terekam di benak publik. Mereka bertanya-tanya seperti apa Sulli di belakang layar dan bagaimana kondisi Sulli sebelum meninggal.
Dear Jinri, film dokumenter ini akan menyingkap momen dan wawancara terakhir dengan mendiang Sulli. Wawancara mendalam tersebut dilakukan pada 2019 sebelum sang idola mengembuskan nafas terakhirnya.
Dear Jinri akan diputar di BIFF 2023
Semula, film dokumenter terakhir mendiang Sulli direncanakan tayang di Netflix. Namun, tampaknya Dear Jinri akan menemui penonton di Busan International Film Festival (BIFF) 2023.
Film garapan Jung Yoon Suk diputar di BIFF 2023 dalam kategori Documentary Showcase. Sementara itu, Busan International Film Festival (BIFF) 2023 digelar pada 4 - 13 Oktober dan memutar 209 film dari 69 negara yang diundang, termasuk Indonesia.
Semoga film dokumenter, Dear Jinri bisa dirilis ke publik dalam waktu dekat, ya!