Busan International Film Festival (BIFF) 2022 telah dibuka pada Rabu (5/10/2022) hingga Jumat (14/10/2022) mendatang. Festival film ini dihadiri oleh berbagai insan perfilman dari seluruh dunia.
Sejumlah agenda telah dirancang selama 10 hari, mulai dari pembukaan acara sampai pemutaran film. Sekitar 243 film dari 71 negara akan diputar dalam BIFF 2022. Beberapa di antaranya berasal dari Indonesia, lho.
Hal ini semakin mengharumkan industri perfilman Indonesia di kancah Internasional. Apa saja film dan serial mewakili Indonesia di Busan International Film Festival (BIFF) 2022? Berikut daftarnya di bawah ini.
Teluh Darah
Diproduksi oleh Rapi Films, serial web Disney orisinal Indonesia ini masuk dalam program On Screen di BIFF 2022 pada 6 dan 7 Oktober. Sebuah program yang didedikasikan untuk menayangkan konten-konten pilihan.
Di bawah arahan sutradara Kimo Stamboel, Teluh Darah mengisahkan sosok perempuan muda bernama Wulan. Ia mempunyai pandangan terbalik mengenai dunia, sejak kejadian mistis menyerang keluarganya.
Wulan berupaya mencari tahu pelaku di balik serangan gaib tersebut, sekaligus meminta pertanggung jawaban atas apa yang terjadi. Teluh Darah dibintangi sejumlah artis ternama Tanah Air seperti Kiki Narendra, Lukman Sardi, Imelda Therinne, Shenina Cinnamon, Deva Mahenra, hingga Mikha Tambayong.
Kedua pemeran Teluh Darah, Deva Mahenra dan Mikha Tambayong terlihat hadir dalam upacara pembukaan BIFF 2022. Kehadiran mereka di sana sontak menjadi topik hangat di media sosial.
Pengabdi Setan 2
Sejak awal, Pengabdi Setan 2: Communion sudah memicu daya tarik penikmat film horor di Tanah Air. Pantas rasanya, jika lebih dari 5 juta orang telah menonton film tersebut. Tak hanya di Indonesia, film Pengabdi Setan 2: Communion juga menerima respon positif di Malaysia.
Berkat keapikan Joko Anwar menggarap film ini, Pengabdi Setan 2: Communion berhasil masuk dalam seleksi pemutaran film di BIFF 2022. Kisahnya berfokus pada keluarga Rini (Tara Basro), yang pindah ke sebuah rumah susun.
Sebelum pindah, mereka sempat menempati rumah tua milik sang nenek, Rahma Saidah (Elly D. Luthan). Beberapa kejadian tak kasat mata sering dialami, Rini pun kehilangan Ibu (Ayu Laksmi) dan si bungsu, Ian (Muhammad Adhiyat).
Bersama Bapak (Bront Palarae) dan kedua adiknya, Toni (Endy Arfian) dan Bondi (Nasar Anuz), Rini memilih tinggal di rumah susun. Di sinilah, serangkaian teror gaib kembali terjadi.
Before, Now, and Then (Nana)
Terakhir, ada film karya sutradara Kamila Andini berjudul Before, Now, and Then (Nana). Film ini ditayangkan di BIFF 2022 dalam program A Window on Asian Cinema. Sebuah program khusus yang menghadirkan karya-karya terbaru dari sutradara ternama dan pendatang baru di sinema Asia.
Before, Now, and Then (Nana) diangkat dari sebuah novel biografis karangan Ahda Imran, yang berjudul Jais Darga Namaku. Berkisah tentang Nana (Happy Salma), yang sulit lepas dari trauma masa lalu.
Nana kehilangan keluarga yang dicintai saat perang di Jawa Barat. Ia juga harus melarikan diri dari pemburu. Pasca perang, Nana menetap di Bandung dan menikah dengan sosok laki-laki yang lebih tua darinya.
Keluarga sang suami memiliki kasta yang lebih tinggi dibanding Nana, sehingga ia sering dipandang rendah. Tak hanya itu, Nana juga kerap dituntut berbagai hal yang membuatnya tidak nyaman. Dalam situasi tak menguntungkan, Nana bertemu dengan Ino. Persamaan nasib membuat mereka memilih untuk saling mendukung sebagai sesama perempuan.
Before, Now, and Then (Nana) telah meraih penghargaan lain, yakni Berlin International Film Festival 2022 kategori Best Supporting Performance dan Brussels International Film Festival 2022 kategori International Competition.
Setelah BIFF 2022, film bertema perempuan ini dijadwalkan rilis di bioskop Amerika Utara pada awal 2023 mendatang.
Itulah film dan serial yang mewakili Indonesia di BIFF 2022. Semoga film Indonesia makin berjaya di kancah Asia hingga Internasional, ya!