8 Perbedaan Hidup di Kota Vs Desa di KDrama 'Hometown Cha-Cha-Cha'

Kondisi relevan yang bikin kepincut dengan Kdrama ini

8 Perbedaan Hidup di Kota Vs Desa di KDrama 'Hometown Cha-Cha-Cha'

Dibintangi Kim Seon Ho dan Shin Min-Ah, KDrama Hometown Cha-Cha-Cha mengisahkan tentang romansa Hong Du Shik (Kim Seon Ho) dan Yoon Hye Jin (Shin Min-Ah) yang cukup menggemaskan. Serunya, drama ini tak hanya berfokus pada masalah asmara, lho.

Tetapi, turut menghadirkan berbagai masalah yang related dengan kehidupan sehari-hari. Di KDrama Hometown Cha-Cha-Cha, kamu juga diajak untuk melihat sisi lain kehidupan orang kota dengan orang desa yang jauh berbeda.

Lalu, seperti apa gaya kehidupan di kota dan di desa versi drama tersebut? Intip perbedaannya di bawah ini. 

1. Masyarakat perkotaan lebih individualis

8 Perbedaan Hidup di Kota Vs Desa di KDrama 'Hometown Cha-Cha-Cha'

Di episode perdana, kamu diperlihatkan kehidupan kota Yoon Hye Jin, seorang dokter gigi muda yang bekerja di salah satu klinik ternama di Korea Selatan. Hye Jin digambarkan sebagai sosok yang gemar berolahraga sebelum berangkat bekerja dan jarang memasak. Ia lebih senang memesan makanan di aplikasi.

Hye Jin tinggal di apartemen elit di pusat kota Seoul. Suatu pagi, ia bertemu dengan tetangganya di lift apartemen. Dalam lift tersebut, sang ibu banyak bertanya mengenai kehidupan personal Hye Jin.

Namun, bagi Hye Jin, pertanyaan tersebut sangat menganggu dan hanya dijawab sakadarnya. Adegan di Hometown Cha-Cha-Cha mengingatkan akan kondisi masyarakat kota yang memang terkenal individualis, enggan memberitahu hal-hal yang bersifat pribadi, dan mendapatkan sesuatu serba instan karena kemudahan teknologi. 

2. Jam kerja tinggi dan penuh tekanan

Selanjutnya, Hye Jin memulai rutinitasnya sebagai dokter gigi. Ia memeriksa pasien yang datang ke klinik tersebut dan memberikan tindakan sesuai kemampuan finansial sang pasien.

Sayangnya, prinsip hidup Hye Jin bertentangan dengan atasan kliniknya yang mengutamakan keuntungan besar. Hingga akhirnya, Hye Jin mengambil berhenti dari klinik dan menepi ke desa Gongjin untuk meredakan kekalutannya. 

Kondisi yang dialami Hye Jin dalam drama KDrama Hometown Cha-Cha-Cha  tentu dirasakan oleh pekerja kantoran di perkotaan yang tak hanya dihadapi oleh jam kerja tinggi, tetapi juga tekanan dari sana-sini. Terkadang, prinsip untuk adil atau realistis ikut terkikis dan tak semua orang berani mengambil keputusan seperti Hye Jin. 

3. Bekerja untuk membayar cicilan

Saat berhenti dari klinik, Hye Jin menghadiahi sepasang sepatu mewah untuk dirinya. Namun, ia lupa bahwa ada masalah lain yang masih menghantuinya setiap akhir bulan, yakni cicilan.

Sebagai dokter gigi andal, Hye Jin kerap tampil fashionable dan memakai barang bermerek. Ia membeli barang-barang tersebut dengan memakai kartu kredit. Keesokan harinya, Hye Jin menerima total tagihan kredit yang harus dilunasi sebelum jatuh tempo. 

Tampaknya, kehidupan kota di KDrama Hometown Cha-Cha-Cha  yang dijalani oleh Hye Jin sejalan dengan kehidupan nyata yang dialami oleh hampir sebagian besar kaum kantoran di mana bekerja demi melunasi cicilan. Benar nggak, nih? 

4. Dituntut untuk lebih fashionable & sempurna

Setelah pindah ke desa Gongjin, Hye Jin menerima undangan pernikahan dari angkatan kedokterannya. Di acara itu pula, ia akan reunian dengan teman-teman lamanya. Namun, ia tak bisa menampilkan kehidupan barunya di pedesaan.

Hingga, ia berkamuflase untuk tampil fashionable dan sempurna agar tidak dipandang rendah oleh teman-teman dokternya. Ada adegan di mana Hye Jin tengah mengobrol dengan Mi Seon:

"Aku tidak bisa pergi ke medan perang dengan baju zirah yang lumayan. Teman-temanku akan berkumpul di sana dan membicarakanku yang membuka klinik di desa. Rasanya seperti tertusuk. Ini akan menjadi pertempuran berdarah"

Kondisi Hye Jin sudah menjadi hal lumrah di masyarakat perkotaan, ketika reuni menjadi ajang pamer keberhasilan satu sama lain. Hal yang dirindukan bukan lagi kabar teman lama atau suasananya, tapi keingintahuan seseorang mengenai keberhasilan temannya dalam menjalani hidup yang diukur dari materi. Makanya, tak mengherankan jika Hye Jin mengumpamakan reuni sebagai pertempuran berdarah. 

5. Masyarakat pedesaan lebih kekeluargaan

Saat pertama kali pindah ke desa Gongjin, Hye Jin mengalami gegar budaya. Banyak hal baru yang harus ia pelajari dan adaptasi mengenai kehidupan masyarakat pedesaan. Ia tidak bisa lagi hidup invidualis karena penduduk desa Gongjin hidup berdampingan satu sama lain.

Saat memutuskan suatu hal atau membuat acara besar, semua penduduk Gongjin akan berkumpul di balai desa dan melakukan musyawarah. Awalnya, Hye Jin selalu menolak dan tidak menyukai perkumpulan semacam itu.

Namun lambat laun, ia turut hadir di acara desa. Tak dapat dipungkiri, masyarakat pedesaan memang memiliki sisi kekeluargaan yang tinggi dan senang berdiskusi bersama ketika ingin melakukan suatu hal.

6. Suasana di desa jauh lebih tenang

Ingin membuktikan diri kepada atasan lamanya, Hye Jin akhirnya membuka klinik gigi di desa Gongjin. Klinik tersebut menjadi klinik kedokteran satu-satunya di desa tersebut. Klinik Hye Jin memiliki pemandangan laut yang sangat indah. Tak hanya itu, harga sewa bangunan di desa juga jauh lebih terjangkau dibandingkan biaya sewa di pusat perkotaan. 

Memang, kebutuhan di desa tak selengkap di perkotaan. Tetapi, suasana di pedesaan jauh lebih tenang, tenteram, bersahabat, dan tidak terasa dikejar-kejar oleh waktu. Biasanya, warga desa sering menyapa orang-orang yang akan berangkat kerja sehingga mereka memulai hari dengan semangat. 

7. Masyarakat desa senang membuat acara

Hye Jin telah membuka klinik giginya di desa Gongjin, tetapi masyarakat desa yang kurang terbuka dengan orang asing membuat klinik Hye Jin sepi dari pasien. Salah satu penduduk desa Gongjin meminta Hye Jin untuk hadir di acara pemberkatan kaum manula. 

Hye Jin sempat ingin menolak, tapi diurungkan demi mempromosikan klinik giginya. Di acara tersebut, kaum manula berkumpul, bernyanyi, dan makan bersama. Keakraban dan kedekatan penduduk desa Gongjin sangat terlihat. 

Dapat dikatakan, masyarakat pedesaan baik di KDrama Hometown Cha-Cha-Cha  atau di kehidupan nyata senang membuat acara yang meriah, seperti perayaaan kemerdekaan, atau keagamaan karena mereka bisa berbincang bersama untuk mempererat hubungan warga sekitar atau pendatang.

8. Rumor lebih cepat tersebar luas

Waktu berlalu begitu cepat, hubungan asmara Kepala Hong (Kim Seon Ho) dan Yoon Hye JIn (Shin Min Ah) juga semakin intim. Mereka terlibat sebuah kejadian hingga menjadi bahan omongan penduduk desa Gongjin. 

Dalam hitungan menit, rumor tersebar luas. Kocaknya, mereka malah ngeriung sambil mengintip dari balik pintu geser kedai untuk mencari tahu apa yang terjadi antara Kepala Hong dengan Dokter Hye Jin semalam.  

Hal ini menjadi perbedaan mendasar antara kehidupan kota dan pedesaan di mana orang kota jarang peduli dengan urusan pribadi orang lain. Sementara, orang desa cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga rumor atau gosip lebih cepat tersebar dibandingkan hidup di perkotaan. 

Wah, ternyata kondisi kehidupan di KDrama Hometown Cha-Cha-Cha  mirip dengan kehidupan nyata, nih. Pantas saja, rating yang diraih oleh drama ini tembus hingga 10 persen. Nah, apakah kamu sudah menontonnya, Bela? Seru dan menghibur, lho. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved