Siapa yang sudah rindu datang ke konser musik? Mendengar riuh rendahnya suara penonton yang ikut bernyanyi, suasana penuh kegembiraan, jajaran stand makanan dan minuman, melengkapi suasana kegembiraan yang hanya bisa kamu rasakan saat datang ke konser musik.
Namun, pernahkah kamu menyangka suasana penuh kegembiraan tersebut berubah menjadi suasana penuh duka dalam sekejap? Konser yang seharusnya mengeluarkan keringat kegembiraan, harus berubah menjadi konser berdarah yang mengerikan. Penasaran? Inilah konser berdarah di dunia yang berakhir menyesakkan.
1. Astroworld Festival
Nama Travis Scott kembali membuat publik geger. Pasalnya, konser Travis Scott yang turut dihadiri oleh Drake ini, telah menelan korban jiwa. Astroworld Festival yang diselenggarakan pada Jumat (5/11/2021) di Texas, telah menewaskan delapan orang.
Diduga para korban tewas akibat berdesak-desakan selama konser berlangsung. Akibat dari kejadian ini, Travis Scott dan pihak penyelenggara digugat dengan dasar tuntutan kelalaian pihak penyelenggara dalam menyelenggarakan konser yang aman.
2. Konser Bring Me the Horizon
Kabar duka datang saat konser Bring Me the Horizon (BMTH) yang diselenggarakan di London, membawa satu korban meninggal dunia. Korban bernama Ali Mills, dinyatakan meninggal di tempat pada Jumat (30/11/2018), dengan sebab kematian yang tidak diungkap hingga kini.
Beberapa saksi mata menyatakan, bahwa keamanan saat konser yang diadakan di Alexandra Palace itu kurang. Namun, pihak Alexandra Place membantah tudingan tersebut dan mengungkapkan belasungkawa untuk keluarga korban.
3. Konser rap di Manhattan
Konser berdarah selanjutnya terjadi pada Rabu (23/05/2016) di Manhattan, New York. Penembakan dilakukan oleh Troy Ave di Irving Plaza, tepatnya sebelum rapper TI tampil. Kejadian ini telah menewaskan 1 orang dan 3 orang lainnya luka-luka.
Akibat tertembak di bagian perut, Ronald McPhatter, yang merupakan bodyguard Troy Ave, dinyatakan meninggal. Rapper Troy Ave ditangkap dan dituntut atas tiga tuduhan. Tuduhan pertama atas percobaan pembunuhan dan dua tuntutan atas kepemilikan senjata.
4. Konser Goodbye to Gravity
Tahun 2015, band musik heavy metal, Goodbye to Gravity sedang menyelenggarakan konser musik gratis di Bucharest, Rumania. Konser yang awalnya berlangsung dengan lancar, mendadak ricuh saat ledakan kembang api membakar pilar club Colectiv, sehingga menyebabkan kebakaran.
Tercatat 27 orang meninggal dunia dan 140 orang lebih luka-luka akibat kejadian ini. Kebakaran ini murni dari kurangnya kesiapan keamanan selama konser berlangsung. Akibat kejadian ini, selama tiga hari Rumania memperingati hari berkabung nasional.
5. Konser The 1st Pangyo Techno Valley Festival
Konser berdarah lainnya terjadi pada Jumat (17/10/2014) saat diselenggarakannya The 1st Pangyo Techno Valley Festival yang dihadiri oleh 4minute, T-ARA, JungGigo dan Cherry Filter.
Karena padatnya penonton, puluhan penonton berdiri di atas saluran ventilasi yang nyatanya tidak kuat menanggung beban seberat itu. Hal ini mengakibatkan puluhan penonton terperosok ke dalam lubang ventilasi dan jatuh pada kedalamanan sekitar 10 meter. Tercatat, terdapat 16 korban jiwa dan 11 lainnya luka-luka.
6. Konser Beside
Kali ini, konser berdarah terjadi di Indonesia pada tahun 2008 di gedung Asia Afrika Culture Center (AACC), Bandung. Kala itu, grup metal Beside sedang melakukan konser untuk peluncuran album perdana mereka Against Ourselves.
Kericuhan terjadi saat panitia mulai membagikan minuman dan beberapa kelompok memaksa masuk ke dalam gedung akibat tidak kebagian tiket. Gedung yang hanya mampu menampung 400 orang mengalami overload, karena penggemar yang hadir mencapai 1000 orang. Akibat kejadian ini, 11 orang meninggal dunia dan sisanya mengalami luka-luka.
Itulah daftar tragedi konser berdarah yang berakhir pilu. Di tengah euforia kegembiraan dan kesenangan yang memuncak, menjaga diri adalah prioritas yang harus dilakukan. Segera cari tempat yang aman saat kamu merasa suasana sudah tidak kondusif, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.