Jadi Komentator Piala Dunia 2022, Intip Profil Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas adalah salah satu legenda hidup Tanah Air

Jadi Komentator Piala Dunia 2022, Intip Profil Bambang Pamungkas

Kabar cukup mengejutkan datang dari salah satu mantan pesepak bola Tanah Air, Bambang Pamungkas. Mantan pemain Timnas ini dipastikan bakal menjadi komentator Piala Dunia 2022 yang akan disiarkan di Indosiar bersama Rendra Soedjono. Ia yang terkenal jarang mau muncul di media ini mendadak bersedia menjadi komentator, tentu keputusannya ini mengejutkan. 

"Setelah berpikir panjang saya memutuskan bergabung. Terutama ingin jadi komentator bareng Rendra (Soedjono)," tuturnya dengan nada bercanda saat hadir dalam Konser Gila Bola Indosiar, Kamis (17/11/2022). Berkat keputusannya ini, nama Bambang Pamungkas pun sampai trending di Twitter. Ada banyak orang yang merasa senang, sebab diharapkan nantinya Bambang dapat memberikan banyak komentar mengenai taktik yang digunakan para pemain dunia tersebut.

Jadi Komentator Piala Dunia 2022, Intip Profil Bambang Pamungkas

Melihat antusiasme banyak pihak setelah mendengar Bambang Pamungkas akan menjadi komentator, bagaimana sepak terjang beliau sebelum pensiun jadi pemain bola? Berikut profil dan perjalanan karier Bambang Pamungkas. Let’s check this out!

1. Masa kecil Bambang Pamungkas

Bambang Pamungkas—yang juga sering dipanggil Bepe—merupakan mantan pemain profesional sepak bola Indonesia. Ia tergabung dengan klub Perisja Jakarta di Liga 1 dan juga masuk ke dalam Tim Nasional dengan posisi striker. 

Pemain kelahiran 10 Juni 1980 ini bukan hanya menunjukkan kebolehannya dengan bermain di Tanah Air, ia pun sempat membela klub luar negeri. Memiliki ayah yang berprofesi sebagai pelatih sepak bola dan ibu seorang guru tari, sejak belia Bambang sudah sering berlatih bola juga tari. 

Bahkan dalam siaran YouTube VINDES, ia mengakui bahwa dulu sempat ikut manggung menarikan tari Jawa. Namun, ketertarikannya akan bola lebih besar, sehingga ia memilih terjun menjadi pemain bola.

Dirinya kemudian bergabung bersama klub Paris Saint Getas (PSG). FYI, dulu cita-cita Bambang Pamungkas adalah menjadi seorang guru, ibunya juga turut menyarankannya untuk menjadi seorang pegawai negeri. 

2. Ini alasan di balik nomor punggung 20

Fokus bermain bola sejak usia 8 tahun, Bambang memulai kariernya sebagai pemain timnas dengan lolos seleksi saat kelas 3 SMA. Bermain sebagai pemain debutan dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania, Bambang menggunakan nomor 20 sebagai nomor punggungnya.

Lantas, mengapa harus nomor 20? Selain mencari nomor yang identik dengan dirinya, serta mencari nomor yang dapat digunakannya di mana saja, pemain kelahiran 1980 ini ternyata senang men-challenge dirinya sendiri. Ia berkisah, biasanya orang akan menganggap nomor 10 adalah nomor yang istimewa, maka ia memilih 20 karena ingin 2x lebih istimewa.

3. Berperan sebagai striker dalam tim

Berangkat dari seorang gelandang, Bambang sempat menjadi seorang gelandang serang saat masih tergabung di Diklat Salatiga. Saat itu, posisi striker telah diisi oleh jajaran pemain yang sudah lebih dahulu bergabung dengan Timnas. Kemudian, ketika para striker di Diklat Salatiga resmi lulus dan membuat posisi striker kosong, ia pun berubah posisi menjadi seorang striker. 

Kariernya di dunia sepak bola Indonesia juga dapat dikatakan mulus, ia bergabung dengan timnas U-19 untuk Piala Asia dan berhasil meraih Top Scorer dengan torehan 7 gol selama turnamen. Dirinya kemudian ikut seleksi pemain Persija di tahun 1999 dan memperkuat tim tersebut selama bertahun-tahun. Selama tergabung dalam tim, ia turut menyukseskan Macan Kemayoran dalam meraih gelar Liga Indonesia pada musim 2001 dan 2008, serta Piala Presiden 2018. 

4. Pernah mengalami patah kaki

Di tahun yang sama saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala AFF, tepatnya di tahun 2002, kaki Bambang Pamungkas sempat patah. Menjalani pemulihan selama kurang lebih 8 bulan, berkat mindset positif serta kesabarannya selama masa pemulihan, Bambang pada akhirnya bisa masuk menjadi salah satu line up untuk bermain di Piala AFF 2002. Bukan hanya bermain, bahkan ia meraih Top Score dengan torehan 8 gol.

5. Bermain untuk Liga Belanda dan Malaysia

Pesepak bola asal Semarang, Bambang Pamungkas, merupakan pemain asli Indonesia pertama yang direkrut untuk bermain di Liga Belanda. Namanya tercatat menjadi salah satu pemain yang membela klub Divisi III, EHC Norad, di tahun 2000. Ia juga sempat menjadi bagian dari Roda JC Kerkrade B dan bermain dalam laga uji coba melawan Timnas Nigeria U-23. 

Sayang, kontraknya dengan Liga Belanda tidak diperpanjang, ia pun kembali ke Tanah Air dan membela klub lamanya, Persija Jakarta. Berjuang membela klubnya dalam Liga Indonesia 2001, ia pun berhasil membawa timnya dalam kemenangan. 

Punya jajaran prestasi yang tidak sedikit, Bambang Pamungkas juga sempat memperkuat klub Selangor FA di tahun 2005 hingga 2007. Tercatat, ia telah menyumbangkan 58 gol untuk Red Giants—julukan Selangor FA—serta membantu timnya dalam menjuarai Liga Premiere Malaysia, Piala FA Malaysia, dan Piala Malaysia 2005. 

Penampilan gemilangnya pada partai final Piala Malaysia 2005 membuatnya dianggap sebagai salah satu legenda hidup di Liga Malaysia. Saat itu, dua dari tiga gol yang dicetaknya berasal dari sundulan bola mati. Berkat aksinya tersebut, ia mendapat julukan ‘The Flying Getasman’.

6. Ini hal yang bikin Bambang Pamungkas rindu!

Memutuskan untuk pensiun sebagai pemain bola profesional setelah 20 tahun berkarier. Pertandingan terakhirnya terlaksana di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan hasil kekalahan Persija Jakarta oleh Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-33 Liga 1 2019. 

Setelah pensiun, bagi Bambang suasana di ruang ganti adalah hal yang akan dirindukannya. Di sanalah ia bisa melihat orang apa adanya. Contohnya saat pemain sedang nervous, berusaha percaya diri, atau melakukan ‘ritual’ pribadinya sebelum bertanding.

7. Bukan hanya pemain bola, Bambang Pamungkas juga penulis buku

Mantan kapten timnas Indonesia ini bukan hanya handal saat bermain di lapangan, Bambang Pamungkas juga dikenal berkat buku yang ditulisnya. Tahun 2011 lalu, ia sukses meluncurkan bukunya yang berjudul “Bepe20: Ketika Jemariku Menari”.

Sebelumnya, ia juga rajin menulis di blog pribadi miliknya, bambangpamungkas20.com. Tiga tahun kemudian, buku keduanya lahir dengan judul “Bepe20: PRIDE”. Kata “PRIDE” sendiri merupakan perwakilan dari lima kata yang menjelaskan isi buku miliknya ini, yakni Plurality, Responsibility, Intergrity, Dignity, dan Equality.

8. Bambang Pamungkas bisa masak?

Punya segudang talenta, bukan hal yang mengejutkan jika mendengar Bambang Pamungkas bisa memasak. Dalam obrolannya dalam YouTube VINDES, ia mengaku mahir memasak steik. Ia bahkan membuka akun Instagram yang khusus menunjukkan berbagai kreasi makanan, yakni @thenekatchef. Terdengar seperti plesetan dari acara memasak The Naked Chef, ya!

Itulah profil dan perjalanan karier salah satu legenda hidup sepak bola di Indonesia, Bambang Pamungkas.  Sempat bertanggung jawab sebagai manajer Persija Jakarta, setelah manajer sebelumnya naik jabatan menjadi penasihat dan pembina klub, posisi ini diembannya selama satu tahun. Kini, Bambang Pamungkas aktif berbincang lewat podcast #BEPE20Bicara serta membuat konten di akun YouTube miliknya, BEPE20.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved