Salat hajat merupakan salat sunah yang dikerjakan oleh seseorang, yang memiliki suatu keinginan dan berharap tujuannya dikabulkan oleh Allah SWT. Selain itu, salat hajat juga biasa dikerjakan untuk meminta perlindungan, kesuksesan dalam karier, hingga mencari jodoh.
Salat hajat dapat dilakukan sebanyak 2 hingga 12 rakaat, yang setiap rakaatnya harus disertai dengan salam. Untuk kamu yang tengah memiliki hajat atau urusan yang mesti diselesaikan, kemudian ingin melaksanakan salat hajat, inilah tata cara pelaksanaan salat hajat.
1. Tata cara salat hajat
Menurut Mazhab Syafi‘i, salat hajat merupakan salah satu salat sunah yang dikerjakan saat seseorang memiliki hajat tertentu, baik hajat yang berkaitan dengan kemaslahatan agama dan duniawinya. Berikut ini merupakan tuntunan tata cara salat hajat seperti yang dilansir dari NU Online.
- Salat dua rakaat (atau 12 rakaat).
- Membaca niat salat hajat.
أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal-haajati rak’ataini lillahi ta’ala
Artinya: “Aku niat salat sunah hajat dua rakaat karena Allah.”
- Dianjurkan membaca surah Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al-Ikhlas (atau surah Al-Fatihah dan surah pendek lainnya).
- Membaca selawat.
- Doa yang warid, doa hajat.
- Doa kepada Allah menyatakan hajat pribadinya.
2. Waktu pelaksanaan salat hajat
Salat hajat dapat dilaksanakan kapan saja, biasanya salat hajat dilaksanakan semalam, atau tiga malam, hingga tujuh malam tergantung pada kepentingan hajat seseorang.
Namun, ada beberapa waktu yang dilarang untuk melaksanakan salat hajat, yaitu waktu setelah salat subuh hingga matahari terbit, serta waktu sehabis ashar hingga matahari terbenam. Adapun waktu terbaik untuk melaksanakan salat hajat adalah malam hari.
3. Anjuran mengerjakan salat hajat saat mengalami kesempitan
Ulama asal Indonesia, Syekh M Nawawi Banten menyebutkan, barang siapa tengah mengalami kesempitan atau memiliki hajat yang ingin segera dikabulkan oleh Allah SWT, maka hendaknya mengerjakan salat hajat.
فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة في صلاح دينه ودنياه وتعسر عليه ذلك فليصل هذه الصلاة الآتية
Artinya: “Orang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat maslahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan salat sebagai berikut,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain).
4. Doa salat hajat yang makbul dan dikabulkan oleh Allah SWT
Menurut Syekh Nawawi yang meriwayatkan dari Wahib bin Al-Warad menyebutkan doa makbul, yakni diawali dengan mengerjakan salat sunah sebanyak 12 rakaat.
Pada setiap rakaat membaca surah Al-Fatihah, Ayat Kursi dan surah Al-Ikhlas. Setelah selesai mengerjakan salat tersebut, hendaknya membaca doa ini.
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya: “Mahasuci zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar berselawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana.”
5. Lafal doa yang dibaca Rasulullah SAW saat mempunyai hajat
Setelah selesai membaca doa di atas, baru kemudian memanjatkan doa dengan menyebutkan hajat khususnya.
Selesai salat dua rakaat juga dianjurkan untuk selawat dan membaca doa. Setelah itu, membaca doa Rasulullah SAW sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”
Setelah itu, orang yang sedang memiliki hajat tertentu melanjutkan bacaan doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi berikut ini.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”
Itulah tata cara salat hajat, beserta bacaan doa saat menghadapi kesempitan atau menginginkan hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat!
Disclaimer: Artikel ini telah tayang di IDN Times dengan judul "Sholat Hajat, Tata Cara dan Doa Agar Permintaan Dikabulkan Allah SWT" ditulis oleh Bandot Arywono.