Setelah mengenal sosok INDAHKUS lewat EP Once in a Blue Moon, sang penyanyi asal Bandung tersebut mengajak pendengarnya untuk menyelami sisinya yang lain melalui EP Eclipse.
Berisi lima buah lagu—tiga di antaranya ditulisnya sendiri—INDAHKUS mencoba menunjukkan sisi di mana dirinya bisa merasa kesepian, galau, serta sisi rapuh yang belum banyak dikenal oleh orang lain.
Jika sebelumnya INDAHKUS menunjukkan wajah bulan saat bersinar biru terang—disempurnakan dengan looknya dalam rambut berwarna biru—kali ini, dirinya ingin menunjukkan penampakan bulan saat periode Eclipse.
“Aku pengen ngasih lihat sisi lain dari bulan, makanya judulnya ‘Eclipse’. Kalau bulan sabit kan kita cuma bisa lihat sepercik sisi bulan dan sisanya gelap. Nah, aku mau nunjukin sisi lain yang gelap itu. Kalau sebelumnya aku sudah tahu, nih, INDAHKUS mau ngapain, kalau di sini lebih kayak, ‘setelah aku tahu diri aku, akan ada selalu orang-orang yang kayaknya mereka selalu ingin menjatuhkan aku dengan segala macam cara, sekarang aku ditahap yang kayak mau aku sebaik apa pun tetep aja ada orang yang nggak suka’. Dan jadilah ‘Eclipse’.”
Bedah makna di balik lagu-lagu dalam ‘ECLIPSE’
EP Eclipse milik INDAHKUS dibuka dengan lagu upbeat berjudul “It’s You”. Berkolaborasi dengan salah satu personil GLAS, yakni PB, INDAHKUS menampilkan sisi centil saat sedang berusaha menarik perhatian orang yang disukainya.
Dalam MV yang telah dirilis sejak bulan Maret 2023 itu, INDAHKUS bukan hanya menonjolkan kemampuan vokalnya yang unik. Dirinya yang masih setia dengan rambut birunya itu turut menampilkan kemampuan dancenya.
Siapa yang tak senang mendapat hadiah? Sama seperti kebanyakan orang pada umumnya, kali ini INDAHKUS menyambut dengan tangan terbuka dua lagu yang ditulis untuknya.
“Khusus di album kedua ini aku dihadiahkan dua lagu dari sahabat aku yang aku lengkapi di bridge-nya. Kalau 'Sepercik Kenangan' ini kebetulan hadiah dari temen ku namanya Gia Raf, dia juga singer songwriter,” ungkap INDAHKUS saat berbincang bersama POPBELA.
Lagu mid-tempo ini merupakan jawaban untuk mantannya yang ingin mengulang kisah lama. INDAHKUS ingin menegaskan bahwa dirinya tak lagi bisa berada dalam satu hubungan dengan sang mantan sebab dirinya bukanlah sosok yang sama seperti dahulu.
“Dulu dia (mantan) mutusin aku. Setelah berapa lama aku udah sama yang lain dia ngejar terus, sedangkan aku tipe yang nggak selingkuh. Aku tipe yang selalu bilang semua ke pacar aku, aku cerita juga ke dia. Nah, aku juga bilang ke dia (mantan) kalau aku udah nggak bisa ke dia. Nah, itu dia sebenarnya lagu dari ‘Sepercik Kenangan’.”
Kedua ada “How to Let You Go” yang ditulis full menggunakan bahasa Inggris oleh Pika Iskandar. Punya nuansa galau yang kental, lagu ini membawa pendengarnya menyelami isi pikiran seseorang setelah ditinggalkan.
“Lagu ‘How to Let You Go’ ini aku mengibaratkan, ‘waktu aku diputusin, tuh, rasanya menyakitkan’. Aku sampe di tahap, ‘oh, susah, ya, mengikhslakan orang apalagi karena diputusin sepihak’,” ungkap INDAHKUS.
Lewat Eclipse, INDAHKUS ikut menunjukkan perkembangannya sebagai seorang musisi yang gemar meracik karyanya sendiri. Kini, lirik lagu yang ditulisnya terdengar lebih jujur dan gamblang.
“Di Eclipse ini bisa lebih jujur. Kalau di lagu sebelumnya banyak kata-kata kiasan, banyak halu. Kalau yang sekarang, tuh, yaudah aku gamblang aja ceritain semuanya.”
Lewat “Takut Kesepian” yang ditulisnya selama berada di Tiongkok, saat-saat dirinya berkompetisi di sebuah ajang pencarian bakat, INDAHKUS menjadikan rasa kesepian juga kerinduannya sebagai bensin saat menulis lirik lagu ini.
INDAHKUS mengungkapkan, “Lagu ‘Takut Kesepian’ ceritanya tulus aku cuma pengen mau ceritain bahwa setiap orang tuh nggak mungkin nggak pernah ngerasa kesepian,” jelasnya.
Terakhir, EP Eclipse milik INDAHKUS ditutup dengan“Toxic”. Lewat lagu ini, perempuan berzodiak aries ini ingin menumpahkan keluh kesahnya saat bertemu dengan orang-orang yang menyebalkan.
Orang-orang yang mau menjilat namanya namun mengatakan hal buruk di belakangnya. Bahkan lebih menyebalkannya lagi, beberapa di antara mereka ada saja yang memutarbalikkan fakta seakan-akan merekalah yang tersakiti.
“Kayaknya di belahan dunia manapun, kayaknya di tiap circle ada orang yang toxic, justru menurut aku orang-orang kayak gitu bikin kita, ‘oh, iya, kita masih lebih waras’. Jadi, mereka jangan diikutiin.”
Konsep 'Family Tree' dalam musik INDAHKUS
Dalam EP terbaru miliknya, Eclipse, nama INDAHKUS bukan hanya tercatat sebagai penyanyi dari lagu yang dinyanyikannya, dirinya juga ikut tercantum sebagai penulis lagu. Jika diperhatikan, lagu-lagu yang dinyanyikan perempuan asal Bandung ini kerap kali memiliki lirik dengan dua bahasa, Inggris dan Indonesia.
Bahkan, dalam lagu “It’s You” terdapat sisipan lirik bahasa Korea. Saat ditanya lebih enjoy menulis lirik menggunakan bahasa Indonesia atau Inggris, sambil tertawa ia menjelaskan jika semua tergantung inspirasi yang datang.
“Tergantung ilham yang dateng. Jadi, kadang ada yang bentuknya berupa melodi dulu, chord dulu, atau cuma bagian yang aku harus melengkapi melodinya dulu. Atau kadang tiba-tiba lirik aja belum ada melodinya. Nah, lirik itu biasanya udah datang duluan dalam subtitle Indonesia atau datangnya Inggris.”
Saat mendengarkan musik INDAHKUS, sangat mudah mengenali lagunya berkat vokal unik milik perempuan yang lahir di Padang ini. Ketika ditanya bagaimana cara INDAHKUS mendeskripsikan genre untuk lagu-lagunya, ia mengspill jika dirinya punya konsep ‘family tree’ dalam bermusik.
“Jadi, diibaratkan ibu aku itu IU, jadi kalau ada balladnya itu biasanya cara aku membuat lagu nggak jauh-jauh dari situ, dari lagu-lagunya mama aku. Terus aku punya ayah namanya Heize. Terus aku punya om namanya Dean, jadi kalau ada lagu aku yang agak groovy yang RnB tuh karena om aku. Terus kalau ada lagu-lagu yang toxic terus cegil itu dari kakak aku namanya BiBi.”
NOTE: Seluruh nama yang disebutkan adalah musisi asal Korea Selatan. Sebutan ibu, ayah, hingga kakak perempuan hanyalah kiasan.
Berawal dari ikut survival show, kini INDAHKUS sedang mempersiapkan diri debut di Tiongkok
Benang takdir yang meloloskan INDAHKUS untuk mengikuti ajang E-Pop Unity adalah hal yang benar-benar disyukurinya sebagai seorang penyanyi sekaligus penulis lagu.
“Setelah aku pikir-pikir sekarang kayaknya aku memang butuh survival yang kemarin karena itu bener-bener singer songwriter banget. Nggak cuma nyanyi dan nari, tapi bikin musik sendiri juga. Wah, mandiri parah. Agak stress juga tapi seru. Dan nggak expect juga bakal sampe final.”
INDAHKUS tak pernah menyangka jika dirinya bisa sampai menjadi finalis dalam ajang E-Pop Unity di Tiongkok. Sebagai satu-satunya wakil Indonesia, video INDAHKUS membawakan lagu “Aries” yang memiliki lirik full bahasa Indonesia pun berhasil mencapai 11 ribu likes di YouTube.
Kini, selain fokus pada kariernya di Tanah Air, INDAHKUS juga terdaftar sebagai trainee di salah satu agensi di Tiongkok. Saat ini, ia sedang mempersiapkan diri untuk debut sembari memperlancar bahasa Mandarin miliknya.
“Kemarin sempet nerusin trainee di sana setelah survival terus akhirnya aku diintensifkan sekarang itu sekolah bahasa. Dari awal Desember itu aku les Mandarin 4-6 jam setiap harinya. Jadi, aku cuma punya waktu libur Sabtu Minggu itu juga kalau nggak kerja. Tantangannya dari company aku yang di sana dalam tiga bulan aku harus fluent bahasa Mandarin.”
Lanjutnya, “Dalam masa trainee ini sedang banyak hal lagi kita persiapkan termasuk lagu-lagu yang aku bikin untuk di sana. Jadi, make sense sih aku harus fluent dulu. Tapi, balik lagi, ya, menurut aku ini masa-masa trainee itu masa paling amburadul. Kita nggak tahu kapan akan debut, training capek dan bosen. Tapi, seru, sih," tutupnya.
So... . Sudah dengan full EP terbaru milik INDAHKUS, Bela?