Memulai perjalanan musiknya melalui media sosial sebagai musisi cover, Aziz Hedra berhasil membuktikan diri. Tahun lalu, lewat single "Somebody's Pleasure" yang ditulisnya bersama Riyan Pratamma, dirinya berhasil memboyong penghargaan AMI Award untuk Artis Solo Soul/R&B Terbaik.
Lewat single yang sama, solois asal Medan tersebut turut mendapatkan sertifikat emas di streaming Spotify di Indonesia dan Malaysia. Ia pun menjadi musisi pria Indonesia pertama yang muncul di Times Square sebagai Artists Radar Spotify Discover (New Artists On The Horizon). Wow!
Aziz Hedra, penyanyi pendatang yang menjanjikan
Mendapat penghargaan dalam ajang musik bergengsi, wajahnya terpampang di Times Square, hingga jumlah streaming lagunya yang terus bertambah setiap hari tidak membuat Aziz Hedra berpuas diri begitu saja.
Setelah single debutnya, "Somebody's Pleasure" viral di media sosial, Aziz Hedra kembali dengan "No More You & I" dan "Issa Goodbye". Dirinya juga sempat membawakan kembali "Itu Aku" milik Sheila on 7 dan berhasil masuk puncak klasemen di Spotify.
Sama seperti terjemahannya, 'Lesson' adalah sebuah pelajaran
Layaknya sebuah kisah perpisahan antara dua insan yang pernah bersama, ada benang merah antara lagu-lagu yang dirilis oleh solois di bawah naungan Soni Music ini. Aziz Hedra melengkapi kisahnya lewat "Devastated" dan "Heartless" yang kemudian dirangkumnya dalam sebuah EP bertajuk Lesson.
"Judul EP-nya 'Lesson' karena setiap lagu ada pelajarannya. Pelajaran di beberapa situasi dan kondisi yang kurang mengenakkan agar bisa dipelajari tanpa harus melewati itu," jelas Aziz Hedra saat berdatang ke kantor IDN Media di kawasan Jakarta Selatan.
Sang penyanyi ingin mengingatkan bahwa semua yang terjadi pada akhirnya akan menjadi pelajaran bagi yang melaluinya. Pelajaran untuk menjadi manusia yang kuat dan tangguh ketika menghadapi masalah.
"Jadi, udah tahu dari awal dan tahu cara mencegahnya ke depannya gimana, gitu. Untuk ambil sikap (atas masalah tersebut) dengan self love atau mungkin self care."
Masa lalu menjadi inspirasi Aziz Hendra menggarap EP perdananya
Tak sedikit yang bertanya-tanya, dari mana inspirasi Aziz Hedra saat menggarap lirik untuk setiap single dalam EP Lesson miliknya. Meski sempat ragu untuk menjawab, musisi kelahiran tahun 2000 tersebut pada akhirnya buka suara.
"Ini kisah pribadi," ungkapnya malu-malu.
"Semua manusia pasti pernah ngalamin tipe masalah yang sama cuma beratnya beda. Dan orang-orang yang terkait di dalamnya pasti beda. Ada yang pernah diselingkuhin, ada yang pernah pernah pacaran—mungkin yang satu pacarannya cepet, satu lebih lama—tapi rasanya sama. Jadi, ya, perasaan sendiri dan (dibantu) penulis lain."
Sebagai musisi, meski sulit, Aziz Hedra mencoba untuk jujur
Dari kelima lagu dalam EP Lesson milik Aziz Hedra, ia mengungkapkan jika "No More You & I" adalah lagu yang sembilan puluh persen liriknya ditulis oleh dirinya sendiri. Namun, baginya, pengerjaan "Devastated" adalah yang paling berkesan. Saat ditanya 'kenapa?' begini jawaban Aziz Hedra.
"Selain 'Somebody's Pleasure' yang memang nulisnya nggak direncanain, dadakan, menurut aku 'Devastated', sih. Karena kalau nulis lagu kan harus frontal dan jujurnya. Di 'Devastated' kan kayak gengsi mau jujur kalau belum move on, jadi gitu, susah," ungkapnya.
Meski sulit saat menggarapnya, pada akhirnya "Devastated" terpilih sebagai trek utama dalam EP Lesson. EP perdana yang digarapnya selama setahun ini sekarang sudah dapat didengarkan di berbagai platfom streaming musik sejak 8 Maret 2024 lalu.
"Pengen collab sama Aisha Retno," ungkap Aziz Hedra saat ditanya apa harapannya di waktu dekat.
Sebelumnya, Aziz Hedra sendiri pernah berada dalam satu project bersama Aisha Retno. Keduanya berduet pada sesi Live Session menyanyikan "W.H.U.T" milik Aisha Retno yang kemudian diunggah di akun YouTube Aziz Hedra.
So, kita doakan semoga harapan Aziz Hedra bisa cepat terwujud ya, Bela.