"Jika geng podcast Agak Laen bermain film bersama, kira-kira genre apa yang cocok untuk mereka mainkan?"
Yap, sudah cukup jelas, tentu jawabannya adalah komedi. Dibawakan oleh Oki Rengga Winata, Bene Dion, Boris Bokir, dan Indra Jegel, podcast Agak Laen membahas seputar hal-hal yang "agak laen" dari kehidupan keempatnya.
Sama-sama punya background stand-up komedi, tentu pembahasan dengan topik berat sekalipun selalu dibumbui humor. Uniknya, podcast Agak Laen kerap membawa topik seputar kehidupan orang Batak, meski tak semua personelnya orang Medan.
Kini, bersama rumah produksi Imajinari, personil podcast Agak Laen akan beradu peran dalam film Agak Laen yang baru memulai proses syuting pada Minggu (3/9/2023) kemarin. Disutradarai oleh Muhadkly Acho, rencananya film ini akan tayang di bulan Februari tahun depan.
Berkesempatan datang ke media luncheon film Agak Laen pada Jumat (1/9/2023) kemarin, simak fakta menarik film ini, yuk!
1. Premis film 'Agak Laen'
Film Agak Laen akan berfokus pada empat sekawan yang mengelola rumah hantu di pasar malam. Di tengah keadaan yang hampir bangkrut, datanglah Oki yang menyarankan untuk melakukan renovasi agar usaha mereka dapat ramai pengunjung.
Saat renovasi sedang berjalan, seorang bapak-bapak masuk ke dalam rumah hantu dan meninggal di tempat akibat serangan jantung. Hal ini membuat empat sekawan bingung akan dua pilihan, yakni memanggil polisi atau menguburnya di rumah hantu.
Bak 'masalah yang menjadi berkah', tak disangka kematian bapak tersebut malah membuat rumah hantu mereka ramai pengunjung. Di sisi lain, muncul masalah baru, kini empat sekawan harus memutar otak dan mencari cara untuk menghindari penyelidikan polisi.
2. Bukan horor, ini film komedi
Bukan horor, film Agak Laen hanya menggunakan elemen horor sebagai pemantik jalan cerita. Nantinya, penonton akan melihat bagaimana si empat sekawan mencoba menyelesaikan masalah mereka lewat cara-cara yang memang "agak laen".
"Ada horornya, cuma memang horor di sini berfungsi sebagai pemantik jalan cerita. Tapi bukan lantas menjadi film horor, tetap menjadi film komedi. Jadi, bagaimana keempat orang ini, yang terjepit dalam situasi yang tidak menyenangkan yang kebetulan situasi agak horor, tapi mereka harus menyikapinya dengan cara yang 'agak laen'," jelas Muhadkly Acho.
3. Sebuah film a la Warkop
Nantinya, Oki Rengga Winata, Bene Dion, Boris Bokir, dan Indra Jegel akan menggunakan nama asli mereka dalam film Agak Laen. Hal ini mirip seperti konsep film-film Warkop di mana Dono, Kasino, dan Indro selalu bermain peran menggunakan nama mereka sendiri.
"Jadi, secara konsep mereka berempat akan memerankan nama yang sama, seperti Warkop, Dono jadi Dono, Kasino jadi Kasino, Indro jadi Indro. Jadi, nanti kalau ada film Agak Laen dua, Bene akan jadi Bene, hanya karakternya yang akan berubah. Besok jadi orang gila, jadi pemadam kebakaran, jadi aktor. Jadi, kalau besok Bene jadi Reza Rahardian itu nggak mungkin," jelas Dipa Andika sambil berkelakar.
4. Disutradarai oleh Muhadkly Acho
Di bawah naungan rumah produksi Imajinari, Ernest Prakasa dan Dipa Andika memercayakan Muhadkly Acho untuk menyutradarai sekaligus menjadi penulis cerita untuk film Agak Laen.
"Salah satu kekuatan podcast Agak Laen menurut gue itu story telling di masing-masing. Jadi, semuanya selalu menceritakan situasi yang agak laen versi masing-masing. Jadi, pas nulis gue mikirnya ini memang harus nulis situasi-situasi yang komedi, yang apa jadinya kalau empat orang ini dicemplungin dalam situasi yang sama. Mereka akan meresponnya bagaimana?"
Meski dalam geng podcast Agak Laen ada Bene Dion yang menyutradarai film Ngeri-Ngeri Sedap, namun ia mengakui jika sulit jika harus menjadi pemain sekaligus sutradara.
"Menyutradarai aja itu kan sesuatu yang susah, akting pun menurutku sesuatu yang susah juga. Nah, apalagi jika itu dicombine dua-duanya," ungkap Bene Dion.
5. Cara Imajinari mendukung jam kerja yang sehat selama proses syuting
Tahun lalu, Ernest Prakasa berhasil mendirikan sebuah rumah baru untuk para sutradara dan penulis skenario lewat Imajinari. Sebagai "new comer", Imajinari berharap dapat berkontribusi untuk mewujudkan suasana syuting yang kondusif serta jam kerja yang lebih sehat lewat perannya dalam film Agak Laen.
"Memang ada beberapa hari yang kita harus jamnya kebalik. Kita datang sore hari pulangnya malam atau bahkan bisa subuh, karena memang yang ada part horornya syutingnya harus di malam hari. Cuma, lagi-lagi manajemen dari schedule dan bagaimana kita bisa membagi treatmentnya, mungkin bisa dipecah atau bisa dikerjakan siang padahal itu scene malam, itu kita optimalin banget," jelas Muhadkly Acho.
Lanjutnya, "So far setelah kemarin technical meeting itu aman. Secara jadwal, Imajinari memberikan kita ruang yang cukup untuk bisa syuting dengan waktu yang manusiawi. Jadi, gue rasa yang penting pemain dan kru punya waktu istirahat yang cukup dan itu bukan hal yang mustahil. Selama ada niat untuk membuat iklim yang lebih sehat ternyata bisa," tutupnya.
Menurut jadwal, nantinya film Agak Laen akan tayang dekat dengan penyelenggaraan pemilu. Meski punya jadwal yang berdekatan, Ernest Prakarsa menegaskan jika film Agak Laen tidak akan berpolitik praktis.
"Kita sadar betul waktu rilisnya akan berdekatan menjelang pemilu. Jadi, kita tidak berpolitik praktis tapi kita mencoba untuk netral karena film ini sangat fun. Nggak mau terlalu pro kubu tertentu. Jangan, nanti muncul konsekuensi yang tidak diinginkan," ungkap Ernest Prakasa.
Biar nggak ketinggalan info menarik seputar film Agak Laen, jangan lupa untuk follow akun Instagram mereka di @pilem.agaklaen. Nantinya, setiap hari, akan ada rangkuman keseruan proses produksi fìlm Agak Laen yang akan diunggah dalam video pendek berdurasi 60 detik.