20 Most Powerful Women Versi Fortune Indonesia 2023

Daftar Most Powerful Women disusun berdasarkan alfabet

20 Most Powerful Women Versi Fortune Indonesia 2023

Edisi Juni 2023 merupakan tahun kedua Fortune Indonesia merilis tajuk ‘Most Powerful Women. Daftar ini berisi 20 perempuan terkuat di Indonesia pada tahun 2023 yang berasal dari dunia bisnis, pemerintah, kesenian, dan sosial yang dirasa dapat memberi ruang untuk menginspirasi dan memberi visi dalam bidang yang mereka geluti. 

“Besar harapan bahwa prestasi yang telah mereka raih dan diafirmasi melalui daftar Fortune Indonesia Most Powerful Women ini bisa memberikan dampak positif bagi kaum perempuan Indonesia, kesempatan yang sama,” tutur Hendra Soeprajitno selaku Editor-in-Chief Fortune Indonesia.

20 Most Powerful Women Versi Fortune Indonesia 2023

Indikator yang digunakan Fortune Indonesia dalam menentukan daftar—bukan ranking—untuk Most Powerful Women masih sama dengan tahun lalu. Indikator yang dipakai yaitu dengan melihat besarnya pengaruh, perubahan, dan dampak yang dihasilkan olehnya bersama perusahaan; arah serta tujuan kepemimpinan yang jelas; performa dari bisnis atau lembaganya; serta perjalanan karier yang cemerlang—dan tidak tercatat dalam daftar Fortune Indonesia Most Powerful Women setahun sebelumnya.

1. Adi Sulistyowati - Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Adi Sulistyowati mengambil jurusan Manajemen sebagai fokus studi saat meraih gelar sarjana di Universitas Krisnadwipayana. Sebelum mendapat tanggung jawab sebagai Wakil Direktur Utama, Adi Sulistyowati sempat menjabat sebagai Pemimpin Wilayah Jakarta Selatan PT BNI, Tbk (2010-2012) dan Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan (2012-2015) PT BNI, Tbk.

2. Arini Saraswaty Subianto - Komisaris PT Adaro Energy Indonesia Tbk

Arini Saraswaty Subianto merupakan lulusan Parsons School of Design dan memperoleh gelar M.B.A di Fordham University di New York City, Amerika Serikat. Tahun lalu, namanya berada di urutan kedua dalam daftar perempuan terkaya di Indonesia versi Forbes dan urutan ke-28 dalam 50 Orang Terkaya di Indonesia. 

Putri sulung Benny Subianto ini telah mengambil alih kerajaan bisnis peninggalan ayahnya sejak sang ayah berpulang di tahun 2017. Saat ini, ia adalah presiden direktur perusahaan induk keluarga—Persada Capital Investama—serta rangkap jabatan di sejumlah perusahaan, salah satunya sebagai Komisaris PT Adaro Energy Indonesia Tbk. 

3. Afifa - CEO & Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)

Afifa mendapatkan gelar Magister Manajemen setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Bina Nusantara. Ia telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan sejak tahun 2001 silam. 

Sejak 2011, namanya telah tercatat sebagai bagian dari MAMI. Ia menempati posisi sebagai Head of Institutional Sales, kemudian menjabat sebagai Director & Chief Distribution Officer, dan kini bertanggung jawab sebagai CEO & President Director.

4. Christine Hakim - Aktris

Herlina Christine Hakim atau yang lebih dikenal sebagai Christine Hakim adalah aktris yang telah debut sejak tahun 1973 silam. Kemampuan aktingnya langsung diakui dengan perolehan Piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik yang dipersembahkan oleh Festival Film Indonesia. 

Wajahnya bahkan telah muncul dalam film Eat Pray Love serta serial The Last of US yang diproduksi Hollywood. Bukan hanya menjadi pemain peran, Christine Hakim melebarkan sayapnya menjadi seorang produser. Film Daun di Atas Bantal (1988) dan Pasir Berbisik (2001) merupakan film yang diproduserinya.

5. Destry Damayanti - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia

Merampungkan pendidikan sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia, Destry Damayanti kemudian mengejar gelar Master of Science di Cornell University, New York. Kini, sejak tahun 2019, Destry Damayanti telah dipercayai untuk menempati posisi sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Ia juga tercatat sebagai ketua KOMITE sekaligus anggota Dewan Pengarah Komite Penyusun KAKBI.

6. Emma Sri Martini - Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero)

Emma Sri Martini lulus dari jurusan Teknik Informatika di ITB kemudian melanjutkan executive program di Harvard Kennedy School Executive Education. Sebelum bergabung sebagai jajaran direksi di PT Pertamina, Emma Sri Martini pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (2009) dan Direktur Utama Telkomsel (2019).

7. Feny Djoko Susanto - Presiden Komisaris PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Feny Djoko Susanto merupakan putri dari Djoko Susanto selaku pendiri retail minimarket, Alfamart. Ia menyelesaikan pendidikannya di bidang Business Administration dan mendapat gelar Bachelor of Science di Ohio State University di tahun 1997. Setahun kemudian, ia menyelesaikan pendidikan masternya di Cleveland State University. 

Sebelum menjadi Presiden Komisaris, Feny Djoko Susanto memulai kariernya sebagai Presiden Direktur PT Alfa Mitramart Utama selama tiga tahun. Kemudian, ia dipercaya untuk menjadi Presiden Direktur Perseroan mulai tahun 2002-2014. Setelahnya, ia menjadi Presiden Komisaris dengan posisi Komisaris yang dipegang oleh Budiyanto Djoko Susanto.

8. Gita Tiffani Boer - Direktur PT Astra International Tbk

Gita Tiffani Boer lulus sebagai sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia di tahun 1990 kemudian meraih gelar magister dari American University, Washington College Law di tahun 1993.

Dirinya pernah menjabat sebagai Partner di Mochtar Karuwin & Komar Law Firm konsentrasi Corporate, Capital Market and Finance Area, hingga bertanggung jawab sebagai Chief Group General Counsel & Corporate Secretary Perseroan.

9. Ida Fauziyah - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Setelah lulus dari IAIN Sunan Ampel Surabaya, Ida Fauziyah melanjutkan pendidikannya di Universitas Satyagama Ilmu Pemerintahan, berlanjut dengan mengambil S3 di bidang Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri IPDN. 

Ida Fauziyah mengawali kariernya sebagai seorang guru. Dalam susunan Kabinet Indonesia Maju, Ida Fauziyah dipercaya sebagai Menteri Ketenagakerjaan. Ia juga sosok pendiri sekaligus ketua Kaukus Perempuan Parlemen (2002-2007) dan ketua umum Pengurus Pusat Fatayat NU sejak tahun 2010.

10. Iriana Joko Widodo - Ibu Negara Republik Indonesia

Sejak tahun 2014, Iriana Joko Widodo resmi menjadi Ibu Negara saat Joko Widodo—suaminya—resmi dilantik menjadi Presiden. Saat sang suami masih menjabat sebagai walikota Solo, Ibu Iriana dipercaya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surakarta. Begitupun saat Pak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ibu Irina kemudian diamanahkan menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta. 

11. Lisa Widodo - COO & Co-founder PT Global Digital Niaga Tbk

Setelah menyelesaikan pendidikannya di The University of Texas di Austin, Lisa Widodo kembali melanjutkan pendidikannya di universitas yang sama dengan program berbeda. Awalnya, ia belajar di Jurusan Teknik Mesin, lalu mengambil Material Science and Mechanical Engineering Program saat S2. 

Berbekal ilmu yang dipelajari selama berkuliah, magang, pengalaman bekerja di Amerika Serikat, serta insigt yang didapat saat bekerja di salah satu perusahaan perbankan asal Amerika Serikat di Indonesia, Lisa Widodo melebarkan kariernya dengan menjadi salah satu pendiri dari platform belanja e-commerce, Blibli.

12. Lani Darmawan - Presiden Direktur PT Bank Cimb Niaga Tbk

Lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2021 lalu, Lani Darmawan diumumkan sebagai Presiden Direktur PT Bank Cimb Niaga Tbk. Ia mengawali kariernya sebagai seorang Deputy General Manager di PT Bank Central Asia Tbk. 

Dalam perjalanan kariernya, tercatat jika ia pernah bertanggung jawab sebagai Wakil Presiden di Citibank Indonesia, Consumer Banking Group Head di Lippo Bank, hingga Consumer Banking Country Head di Standard Chartered Indonesia.

13. Liliawati Rahardjo - Managing Director PT Summarecon Agung Tbk

Meski usianya telah menginjak lebih dari 70 tahun—tepatnya 73 tahun—hal ini tidak memundurkan alumni National Taiwan University, Liliawati Rahardjo, untuk menjabat sebagai  Managing Director PT Summarecon Agung Tbk.

14. Melissa Siska Juminto - President Of E-Commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Melissa Siska Juminto memulai perjalanan kariernya dengan bergabung sebagai akuntan di Tokopedia. Bergabung saat status Tokopedia masih menjadi perusahaan rintisan, alumni University of Washington ini bukan hanya menjadi akuntan perusahaan, namun juga menaruh perhatian terhadap pengembangan bisnis. 

Kepiawaiannya membuat Melissa Siska Juminto dipercaya sebagai Vice President of Business. Sebelum menjabat sebagai President of E-Commerce, ia mengemban tanggung jawab sebagai COO Tokopedia dan berhasil membawa Tokopedia masuk daftar perusahaan dengan pertumbuhan tercepat berdasarkan pendapatan.

15. Meliza Musa Rusli - Direktur Utama PT Bank Permata Tbk

Direktur Utama PT Bank Permata, Meliza Musa Rusli merupakan alumni Teknik Elektro FTUI tahun 1992 silam. Ia melanjutkan pendidikan masternya di University of Melbourne dan meraih gelar Master of Business Administration. 

Namanya pernah tercatat di berbagai perusahaan dengan bermacam jabatan. Mulai dari PT Astra Digital Arta, PT Solusi Mobilitas Bangsa, hingga PT IBM Indonesia. Berdasarkan RUPST tahun lalu, ia kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Permata Tbk.

16. Michellina Laksmi Triwardhany - Presiden Direktur Prudential Indonesia

Jika dihitung, selama 30 tahun, Michellina Laksmi Triwardhany telah berkecimpung di industri jasa keuangan. Selama 20 tahun ia bekerja untuk perusahaan global dan multinasional—setengah dari waktunya dihabiskan di luar negeri. Selama 12 tahun terakhir, namanya telah tercatat pernah menjabat di bank domestik. 

Namun, kini  ia berpindah haluan dengan terjun ke industri asuransi. Dalam sebuah wawancara ia mengungkapkan jika industri ini potensial dan punya peluang besar yang dapat dikembangkan. Ia juga mengungkapkan jika keputusannya bergabung dengan Prudential karena memiliki value yang sejalan.

17. Noni Sri Ayati Purnomo - Presiden Komisaris PT Blue Bird Tbk

Di tahun 1994, Noni Sri Ayati Purnomo rampung menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Industri di Universitas Newcastle. Tiga tahun kemudian, ia memperoleh gelar master Administrasi Bisnis dari Universitas San Francisco. 

Sejak 2001, Noni Sri Ayati Purnomo aktif menjabat sebagai kepala Bluebird Care Program juga Kepala Komite Permanen Transportasi Darat dan ASDP KADIN. Saat ini, ia masih menjabat sebagai Dewan Komisaris di beberapa cabang, termasuk PT Pusaka Nuri Utama dan PT Pusaka Bumi Transport.

18. Puan Maharani - Ketua DPR RI

Lahir dan besar di lingkungan keluarga yang terjun ke dunia politik membawa Puan Maharani mengikuti jejak orang tuanya. Perjalanan kariernya dimulai saat ia bergabung menjadi anggota DPP KNPI Bidang Luar Negeri pada 2006. Di tahun berikutnya, ia ditunjuk sebagai ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat. 

Sebelum dilantik menjadi ketua DPR RI, Puan Maharani pernah menjajal berbagai posisi kepemimpinan. Mulai dari Ketua I Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga, hingga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

19. Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto - Komisaris Utama PT Samudera Indonesia Tbk

Lulusan Technische Universitat Munchen, Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto, meniti kariernya dengan menjadi Manajer Dept. Service Bureau NVPD Soedarpo Corp.

Kemudian, ia mendapat kepercayaan dengan bergabung sebagai koordinator administrasi dan keuangan, serta koordinator bidang usaha komputer dan telekomunikasi. 

Tahun 2007, ketika sang ayah dipanggil oleh Tuhan, sang putri tertua dari Soedarpo Sastrosatomo ini menggantikan posisi ayahnya sebagai Komisaris Utama Samudera Indonesia dan PT Asuransi Bintang. 

20. Yenny Wahid - Politikus Dan Aktivis

Nama Yenny Wahid sering kali mendapat sorotan publik. Putri kedua Gus Dur ini dikenal sebagai tokoh perempuan yang konsisten dalam melanjutkan perjuangan ayahnya.

Dalam catatan panjang perjalanan kariernya, Yenny Wahid pernah menjadi seorang wartawan dan koresponden koran untuk The Sydney Morning Herald dan The Age. Saat ayahnya dilantik menjadi presiden, ia berhenti menjadi seorang jurnalis.

Namanya pun pernah terdaftar sebagai staf khusus bidang komunikasi politik semasa pemerintahan SBY. Di tahun 2012, ia pernah mendirikan partai baru yang kemudian melebur menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Meski pernah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia, Yenny Wahid memutuskan untuk mengundurkan diri di tahun 2021. 

Saat ini, 20 perempuan dalam daftar Most Powerful Women 2023 tersebut memang sedang berada di puncak kepemimpinannya. Namun, satu hal yang perlu dicatat, mereka bisa menggapai semua itu setelah melalui jalan dan rintangan yang tidak mudah—yang tidak sepenuhnya kita ketahui. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved