Akhir-akhir ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengumumkan jika indeks sinar ultra violet (UV) di sebagian besar wilayah Tanah Air sedang sangat tinggi dan berbahaya. Akibatnya, kulit yang menjadi sasaran terkena sinar UV tersebut pun lama-kelamaan menjadi meradang dan timbul kemerahan. Bahkan, BMKG menyarankan agar masyarakat menggunakan tabir surya atau sunscreen.
Dalam rangkaian acara iStyle BeautyFest Asia 2023, Carnival Stage menghadirkan dr. Anesia Tania dan Jane Abigail sebagai pembicara untuk talkshow "The Ultimate Guide to Stay Cool Under the Sun". Dokter Anesia Tania yang merupakan seorang dermatologis membagikan informasi mengenai bahaya dan dampak buruk dari sinar ultraviolet untuk kulit serta cara melindungi kulit dari paparan UV. Simak informasinya berikut ini, yuk!
Bahaya dan dampak buruk dari sinar UV
Meski sinar matahari sebenarnya tidak merusak, tetapi jika kulit terpapar sinar UV secara berlebihan maka akan menimbulkan masalah. Contoh paling mudah adalah penuaan kulit. Kemudian, ada juga kemunculan flek hitam, freckles, kulit yang berubah jadi hitam, hingga yang paling bahaya adalah kanker kulit.
Sinar matahari sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu UV A, UV B, dan UV C. Namun, UV C tidak menembus ozon sehingga tidak mempengaruhi kulit secara langsung. Sementara itu, UV A adalah sinar ultraviolet yang memiliki panjang gelombang lebih besar dari UV B. Bahkan karena tingginya gelombang yang dipancarkan, UV A dapat menembus kaca dan masuk ke ruangan. Akibatnya, UV A ini akan menimbulkan masalah jangka panjang seperti freckles dan kanker kulit. Sedangkan, UV B akan menimbulkan masalah kulit secara langsung, seperti kulit kemerahan, terbakar, melepuh, dan lain sebagainya.
Cara kerja sunscreen
Untuk menjaga kulit dari paparan sinar UV secara berlebih, disarankan untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya. Adapun cara kerja sunscreen menurut dr. Anesia adalah dengan membentuk film di permukaan kulit. Kemudian, zat-zat dalam sunscreen akan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas.
"Dulu ada yang bilang kalau sunblock itu dia memantulkan sinar matahari, sedangkan sunscreen dia menyerap. Tapi sebenarnya nggak, sama saja sekarang sunblock dan sunscreen sama-sama melindungi kulit dari sinar UV," ucap dokter spesialis kulit dan kelamin tersebut.
Cara pakai sunscreen dari dr. Anesia Tania
Indeks sinar UV berbeda dari waktu ke waktu, baik itu pagi, siang, atau pada sore hari sekalipun. Oleh karena itu, perlu menggunakan tabir surya secara menyeluruh di seluruh bagian tubuh untuk proteksi yang lebih maksimal. Salah satu produk sunscreen yang dapat dipakai untuk melindungi kulit dari paparan UV adalah Vaseline Daily Sun Refreshing SPF 50+. Meski sudah memiliki SPF 50+ dengan nilai PA ++++, penggunaan sunscreen harus tetap ditambahkan dan setiap dua jam sekali.
"Sebenarnya nggak ada takaran baku, tetapi kalau menghitung dosis ya sebenarnya untuk bagian lengan bawah kira-kira sama seperti dosis pada wajah dan lengan, yaitu tiga ruas jari. Jadi, lengan bawah 3, lengan atas 3, terus dada sekitar 6 jari sama kaya punggung juga. Kemudian perut 6 dan paha juga 6," jelas dr. Anesia.
Jika takaran tersebut dinilai terlalu banyak, maka carilah sunscreen yang memiliki nilai SPF tinggi untuk memaksimalkan perlindungan pada kulit. Salah satunya adalah Vaseline Daily Sun Refreshing SPF 50+.