Beauty standards kiranya jadi hal yang sedari dulu selalu ada. Apalagi di Indonesia, standar kecantikan seperti terus berkembang. Membuat kata cantik kerap digambarkan dengan kata tinggi, putih, rambut lurus, hingga langsing.
Pemikiran masyarakat yang kiranya harus disadarkan, bahwa cantik yang terpancar dari tiap perempuan itu berbeda. Sehingga harusnya tak harus selalu disamakan atau diperbandingkan. Lantaran hal tersebut, dalam penyelenggaraan #BFA2022 juga turut membahas seputar beauty standards di perayaan hari ke dua dengan mengundang Ranti Kusuma.
Penasaran? Gimana pandangan Ranti Kusuma mengenai beauty standards di panggung BeautyFest Asia 2022 kali ini? Simak dalam artikel berikut, Bela!
Beauty standards hadir sedari lama
Bagi model asal Jakarta ini, standar kecantikan atau beauty standards akan selalu ada di tengah masyarakat. Tak bisa dipungkiri beauty standards sudah ada, bahkan sebelum perkembangan teknologi muncul.
”Menurut aku, beauty standards akan selalu ada. Namun, selama ini aku selalu mencoba agar beauty standards nggak memengaruhi aku. Justru dengan adanya beauty standards, aku makin tahu tentang keadaan diriku dan membuat aku akhirnya keep stay away,” pungkas Ranti Kusuma di panggung Beautyfest Asia 2022, pada Sabtu (15/10/2022).
Namun, bisa berlenggang di atas panggung runaway, kiranya tak membuat Ranti selalu percaya diri. Secara blak-blakan ia mengaku sempat pula sampai terbawa perasaan insecure dan ingin memiliki kondisi fisik milik orang lain.
Waktu secara perlahan membuat Ranti sadar kalau menerima diri sendiri itu perlu. Lantaran, menurut Ranti saat diri kita bisa secara baik menerima diri sendiri maka orang lain juga akan menghargai keberadaan kita.
Berani jujur terhadap diri sendiri
Sebelum percaya diri menginjakkan dalam dunia model, siapa sangka Ranti dahulu sempat alami masa kelam tak percaya diri.
”Dulu nggak pedean, sampai akhirnya one day aku mutusin buat make over. Jadilah, rambut aku berubah jadi warna pink neon yang panjang, yang ngebuat orang akhirnya tahu ini gue, let say kayak gue ke pasar pun orang bisa nengok ke gue,” ujarnya.
Kiranya dari pengalaman rambut pink neon-nya, Ranti sadar kalau rasa percaya diri muncul karena seseorang berani untuk menampilkan kejujuran dirinya. Jika merasa tak cukup tahu ingin mencintai diri sendiri dimulai dari mana. Dalam sesi classroom #BFA2022, Ranti berpesan mencintai diri sendiri dapat dilakukan dari hal kecil.
”Langkah kecil yang aku mulai untuk bisa mencintai diri sendiri adalah dengan memeluk diri sendiri. Biasanya, aku lakuin kalau aku mau tidur, aku sering bilang terima kasih ke diri sendiri. Bahkan, biasanya aku sering bilang ’terimakasih ya badan kamu hari ini sudah sehat’,” tutur Ranti.
Perjalanan panjang Ranti menghargai diri sendiri
Menurut model yang sering tampil tomboy ini, sebelum berkembangnya teknologi berupa televisi, orang-orang pun sudah memiliki beauty standar berdasarkan sebuah patung dan lukisan. Berangkat dari hal tersebut, semakin dewasa Ranti hanya membiarkan segala beauty standards itu ada. Namun, ia selalu mencoba agar tak terpengaruh dengan segala standar kecantikan yang ada.
Mencintai diri sendiri hingga menginjak usia dewasa, kiranya jadi perjalanan panjang bagi tiap orang. Hal yang kiranya dirasakan pula oleh Ranti.
”Kalau ingat perjalanan panjang tentang mencintai diri sendiri, maka memang lebih baik jika kita tidak membandingkan diri dengan orang lain. Ingat guys, jangan menutup keterangan dalam diri kalian, setiap orang memiliki pancaran dari dalam dirinya masing-masing,” ujarnya.
Perlunya bersyukur dibanding insecure
Sebelum menutup bincang asyik di panggung utama #BFA2022, tak lupa Ranti menitip pesan perihal menghadapi rasa insecure.
”Selalu ingat kembali, bahwa kita diciptakan berbeda, dan biarkan perbedaan itu ada. Sekali lagi, love yourself jadi kunci segala kunci,” tuturnya.
Sebab, menurut Ranti bagaimanapun penampilan fisik seseorang hal tersebut jangan sampai membuat ia tidak mencintai dirinya sendiri. Maka perlu diingat, kalau apapun kondisi fisik sesorang hal tersebut patut jadi sesuatu yang harus disyukuri keberadaannya.
Kiranya, insight yang secara otomatis ada di kepala setelah mengikuti classroom hari ke dua #BFA2022 adalah daripada selalu merasa insecure lebih baik kita bersyukur.