Melihat perkembangan iklim yang mengkhawatirkan, kini banyak masyarakat dunia yang mulai peduli terhadap penggunaan kosmetik yang berbahan dasar alami serta aman bagi lingkungan. Green beauty adalah produk kecantikan bersumber dari bahan ramah lingkungan, dan diproduksi serta dikemas dengan cara yang etis, berkelanjutan atau sustainable, dan ramah untuk bumi dalam artian minim limbah berbahaya.
Anak muda menjadi bagian besar majunya tren green beauty dunia, berkat kesadaran mereka terhadap climate change yang semakin mengkhawatirkan. Menurut hasil survei dari IDN Research Institute dalam Indonesia Gen Z Report 2022, 66% dari Gen Z bersedia mengeluarkan dana yang lebih besar untuk produk-produk yang lebih berkelanjutan, 70% di antara mereka juga merasa bertanggung jawab terhadap permasalahan krisis iklim. Sebagai bentuk kesadaran terhadap lingkungan, Garnier, brand kecantikan yang berasal dari Perancis kini lebih memperkuat komitmennya dalam mempertegas Green Science sebagai filosofi bisnis, produksi, dan pendistribusian mereka.
Pada tanggal 2 Desember 2022, POPBELA.com diundang menghadiri acara “Greener Never Stops” yang diselenggarakan oleh Garnier di Paris, bersama dengan lebih dari 300 orang dari 30 negara, di antaranya brand ambassador Garnier Indonesia, Vanesha Prescilla, dr. Danar Wicaksono, SpDV, Jovi Adhiguna dan Astari Budi, Beauty Content Creators asal Indonesia.
Dalam panel discussion bersama Adrien Koskas, Global Brand President Garnier, menjelaskan bahwa Garnier yang merupakan brand kecantikan internasional terbesar pertama di Indonesia dan terbesar ke-4 di dunia, memproduksi 2 milyar produk per tahun, dan industri kecantikan di seluruh dunia bertanggung jawab atas 0,5% - 1,5% emisi karbon setiap tahunnya. Menurut riset, 79% masyarakat di dunia mengaku ingin memiliki gaya hidup yang lebih sustainable, tapi hanya 4% dari mereka yang benar-benar menerapkan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alasannya adalah banyak yang mengaku bahwa sustainable living atau green living adalah suatu gaya hidup yang mahal dan membutuhan banyak uang.
Sebagai komitmen Garnier untuk keberlangsungan dan kelesatrian bumi, Garnier mengajak kita semua untuk lebih bijak memilih produk kecantikan yang bukan hanya berkualitas saja, tapi juga aman untuk lingkungan. Salah satu transparansi Garnier Green Science adalah melakukan transformasi bisnis untuk memastikan Green Science dalam setiap inovasi produk, memperhatikan setiap penggunaan bahan dari hulu ke hilir yang aman bagi pengguna serta memiliki dampak seminimal mungkin bagi lingkungan.
Melalui Green Science, Garnier menjawab dua kebutuhan konsumennya secara sekaligus, yaitu menghadirkan produk kecantikan yang ramah lingkungan dengan meminimalkan dampak bagi lingkungan, tetapi juga memiliki bahan dan formula alami yang telah teruji secara klinis melalui penelitian sains dan memberikan hasil yang maksimal ketika digunakan. Dalam acara “Greener Never Stops” di Paris, Koskas menjelaskan bahwa Green Science merupakan rangkaian kegiatan ilmiah lanjutan (seperti bioteknologi) yang memungkinkan Garnier mengembangkan dan menggunakan bahan dan formula yang bekerja maksimal namun juga ramah lingkungan.
Untuk mencapai komitmen yang tinggi terhadap Green Science, Garnier memfokuskan diri ciptakan produk dengan efikasi yang maksimal dan minim dampak untuk lingkungan dengan lima cara berikut:
1. Menggunakan formula yang memiliki bahan aktif alami berdasarkan penelitian
Sejak tahun 2021, Garnier meningkatkan penggunaan bahan aktif seperti Vitamin C dan Hyaluronic Acid yang diperoleh melalui proses Green Science.
2. Menggunakkan formula kecantikan bio-based formula
Sejak tahun 2016, Garnier terus menghadirkan produk yang menggunakan bio-based formula yang bukan hanya memenuhi kebutuhan konsumen atas produk dengan hasil yang maksimal, tetapi juga membantu menghemat penggunaan sumber daya alam yang berlebihan.
3. Menggunakan formula yang berbahan dasar vegan dan telah tersertifikasi cruelty free
Garnier menghadirkan formula yang aman untuk digunakan dan ikut membantu kelestarian lingkungan juga menghindari eksploitasi terhadap hewan. Seluruh produk Garnier mendapat persetujuan resmi oleh Cruelty Free International.
4. Menciptakan produk yang berkontribusi mengurangi penggunaan air maupun mengembangkan produk dengan formula yang lebih kering
Sejak tahun 2019 sampai 2021, Garnier sudah berhasil mengurangi 13% penggunaan air untuk membantu menyelesaikan permasalahan krisis air di dunia.
5. Meminimalisir kerusakan lingkungan dalam proses produksi
Garnier terus berupaya meminimalisir kerusakan lingkungan melalui proses produksi yang lebih berkelanjutan, salah satunya adalah dengan upaya pengontrolan laboratorium yang tidak menghasilkan limbah berbahaya bagi lautan.
Melalui Product Impact Labelling, Garnier juga berupaya menjawab kebutuhan konsumen dalam hal transparansi produk sehingga konsumen dapat mengetahui formula produk, bahan dasar kemasan, hingga dampak produk tersebut untuk lingkungan. Sebagai upaya Garnier dalam mengatasi permasalahan plastik, Garnier juga bekerja sama dengan e-recycle untuk bertransformasi bersama konsumen untuk memulai gaya hidup baru dengan mendaur ulang sampah plastik. Pada tahun 2022, Garnier bersama konsumen telah berhasil mendaur ulang lebih dari 240 ton sampah anorganik dan tidak berakhir TPA!