Jerawat adalah masalah kulit yang biasa dialami oleh para remaja. Namun, nggak jarang orang dewasa berusia di atas 20 tahun tetap mengalami masalah jerawat karena disebabkan oleh hormon yang tidak seimbang menjelang menstruasi dan kurang stabilnya kadar hormon androgen. Jumlah hormon androgen yang berlebihan menyebabkan sebum atau kelenjar minyak meningkat sehingga pori-pori kulit membesar. Keadaan ini membuat bakteri penyebab jerawat, Propionbacterium Acne atau P. Acne berkembang pesat. Berikut dua penanganan yang biasa dilakukan untuk mengatasi jerawat hormonal.
Menurut American Academy of Dermatology, Retinoid Topikal adalah pengobatan jerawat menggunakan vitamin A turunan. Obat berbentuk krim ini dipercaya ampuh mengatasi jerawat yang meradang akibat hormon. Namun, penggunaannya harus dibawah pengawasan dokter karena dapat menyebabkan iritasi kulit jika tidak digunakan dengan dosis yang tepat.
Penanganan ini membutuhkan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh sebelum pasien menerima pengobatan. Umumnya, dokter menggunakan pil kontrasepsi untuk mengurangi jumlah hormon androgen. Namun, dokter akan mempertimbangkan penggunaan obat-obatan lain yang sesuai dengan kondisi pasien untuk menghindari efek samping seperti serangan jantung atau hipertensi.
Meskipun pengobatan diatas menggunakan obat-obatan kimia yang memakan biaya tidak sedikit, bukan berarti jerawat hormonal dapat diatasi secara instan dengan sekali tindakan loh, Bela. Perawatan rutin dan telaten harus terus menerus dilakukan bahkan setelah pengobatan selesai agar kulit kamu senantiasa terbebas dari jerawat.