Setiap pagi, pulang beraktivitas, saat panas maupun dingin, kamu pasti akan mandi, benar kan?. Masing-masing orang punya ritual mandi yang mereka yakini membuatnya bersih. Namun, menurut beberapa dermatologis, rupanya banyak sekali kesalahan yang sering dilakukan kita saat mandi. Jika dibiarkan akan membuat mandi jadi nggak efektif, bahkan nggak bersih. Dilansir dari Self, inilah 11 kesalahan yang sering dilakukan saat mandi.
"Shower panas dapat membuka pori-pori, menghilangkan minyak alami kulit, dan mengeluarkan kelembapan dari kulit," ujar Joyce Imahiyerobo-Ip, M.D., director of cosmetic dermatology at South Shore Medical Center, seperti yang dikutip dari Self. Ketimbang panas, para ahli menyarankan suhu hangat untuk air mandi.
Faktanya, mandi terlalu sering dapat menghilangkan kelembapan alami kulit. Kecuali jika kamu adalah tipe orang yang selalu berekeringat setiap hari atau sering berolahraga.
Dendy Engelman, M.D., board-certified dermatologist and cosmetic surgeon di NYC menyampaikan bahwa banyak sekali produk pembersih menggunakan bahan parfum, preservatif, dan sulfat yang dapat meningkatkan kemungkinan iritasi. Kalau kulitmu terasa pecah-pecah, kering, dan sensitif, pilih produk berbahan dasar minyak yang diformulasikan untuk kulit sensitif sehingga kulit mendapatkan kembali kelembapannya.
Air yang nggak disaring, kemungkinan besar mengandung kalsium dan magnesium. Kandungan ini dapat meninggalkan residu dan menyebabkan kulit kering hingga iritasi.
Sangat nggak disarankan untuk menggunakan handuk atau washcloth yang sama selama dua hari berturut-turut tanpa menggantinya, Bela. "Handuk lembap adalah tempat berkembang biak bakteri dan jamur," tutur Joshua Zeichner, M.D., director of cosmetic and clinical research in dermatology di Mount Sinai Hospital. Kalau dirasa sulit mengganti handuk setiap hari, coba untuk nggak menggunakan handuk bersama-sama dan cuci tangan menggunakan foaming body wash.
Umumnya, kita menaruh loofah, spons atau sabut mandi di toilet. Namun para ahli justru nggak menyarankan ini karena lingkungan ruangan yang lembap dapat membuatnya jadi tempat berkembang biak bakteri. "Menggunakan produk yang sudah terkena bakteri untuk eksfoliasi akan membuatmu lebih rentan dengan infeksi," ujar Engleman, "Kecuali loofah sangat kering saat digunakan dan dibersihkan secara berkala."
Idealnya, srubbing atau eksfoliasi kulit dilakukan 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Jika lebih dari ini atau kamu melakukannya setiap hari, maka akan menyebabkan iritasi pada kulit.
Saat mencukur, para dermatologis menyarankanmu untuk mencukur ke arah tumbuhnya rambut di kulitmu. "Jika mencukur dari berbagai arah, besar kemungkinan kamu akan mengalami benjolan, iritasi, bahkan ingrown hair," jelas Engelman. Perempuan ini juga menerangkan, mencukur ke berbagai arah juga membuat ujung rambut tumbuh ke kulit, bukan ke atas atau ke luar.
Mencukur dengan razor yang nggak diganti sejak sebulan lalu dapat menyebabkan infeksi seperti folliculitis, yaitu inflamasi folikel rambut yang bisa disertai bakteri penuh pustula. Selain itu, menggunakan pisau cukur yang kotor sama saja dengan memasukkan bakteri ke dalam kulit. Jadi sebaiknya, ganti pisau cukurmu setiap setelah dipakai 5-7 kali pemakaian, atau sebulan sekali, tergantung dengan pemakaianmu.
Beberapa penelitian mengungkapkan kalau menggunakan pelembap segera setelah mandi dapat memberikan kelembapan yang signifikan, ketimbang menundanya atau nggak memakainya. Terlebih jika kamu baru saja bercukur, "Nggak memulaskan pelembap setelahnya dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi yang disebut razor burn," ujar Zeichner.
Saat ingin mandi di tempat fitness atau tempat umum lainnya, pastikan kamu mengenakan alas kaki di tempat shower. Pasalnya, kamu bisa terkena jamur kaki! Hal ini dikarenakan jamur mampu hidup dengan mudahnya pada sebagian orang dibanding lainnya. Jadi, pastikan kamu mengenakan alas kaki kalau nggak mau pulang dengan jamur.
Coba lihat kembali, apa kamu melakukan kesalahan di atas, Bela? Segera dihindari, ya!