Bela pasti nggak pede ya, kalau kulit wajahmu lagi bermasalah. Apalagi saat berjerawat, ternyata hal ini bukan masalah sepele lho, Bela. Permasalahan jerawat ini bisa berdampak terhadap efek psikososial yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang; dari mulai kecemasan, kurang percaya diri hingga depresi.
Pembahasan ini secara detail dijelaskan dalam acara Dermlive by La Roche Posay yang dihadiri oleh dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, Dermato Venereologist, dan Ayla Dimitri, Content Creator serta Nestya Sedayu, Marketing Manager Active Cosmetics Division. Simak penjelasannya yuk, Bela!
1. La Roche Posay ingin mengubah kehidupan masyarakat di Indonesia dengan mewujudkan kulit yang sehat dan percaya diri
Nestya Sedayu, Marketing Manager Active Cosmetics Division, L’Oréal Indonesia menjelaskan, “La-Roche Posay memiliki misi untuk mengembangkan opsi perawatan kulit dermatologis terbaik yang dapat mengubah kehidupan seseorang. Melalui produk, komitmen pada sains, dan bekerja sama dengan dermatolog, La Roche Posay ingin mengubah kehidupan masyarakat di Indonesia dengan mewujudkan kulit yang sehat dan menumbuhkan rasa percaya diri. We believe a better life for all skin is possible,”
Seringkali kita memandang sebelah mata dan mengabaikan pengaruh masalah kulit pada kehidupan seseorang. Padahal ringan atau parah masalah kulit dapat berdampak pada kualitas hidup seseorang. Berbagai studi menunjukkan bahwa masalah kulit tidak dapat dianggap sebelah mata. Terdapat 1,9 miliar orang di seluruh dunia yang berjuang melawan permasalahan kulit yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka sehari hari. Salah satunya adalah masalah kulit berjerawat. Jerawat adalah masalah kulit yang dapat berdampak besar pada kualitas hidup, bahkan mempengaruhi sekitar 80% remaja dan 40% orang dewasa di dunia.
2. Sebanyak 35% kasus jerawat memiliki kecenderungan depresi yang mengganggu kualitas hidupnya
dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, Dermato Venereologist menjelaskan, “Jerawat merupakan salah satu dari delapan penyakit kulit yang sering terjadi, dengan perkiraan prevalensi global untuk segala usia sebesar 9,38%. Dimana jerawat memengaruhi sekitar 85% orang dengan rentang usia 11-30 tahun. Jerawat bukan hanya mengganggu kesehatan kulit seseorang tetapi lebih dari sebuah permasalahan kulit, dimana sebanyak 35% kasus jerawat memiliki kecenderungan depresi yang mengganggu kualitas hidupnya.”
Lebih lanjut, dr. Fitria Agustina menjelaskan tentang microbiome science, “Microbiome science merupakan sebuah pendekatan untuk mengetahui ekosistem dari mikroorganisme hidup yang terdapat pada permukaan kulit kita. Fungsi utama skin microbiome adalah sebagai salah satu faktor yang berperan dalam menjaga fungsi sawar kulit dengan optimal. Gangguan pada komposisi skin microbiome akan menimbulkan kondisi disbiosis yang dapat menyebabkan penyakit kulit salah satu contohnya jerawat. Untuk mengatasi permasalahan jerawat, perlu kita pahami dan mengembalikan keseimbangan skin microbiome. Pasien jerawat dapat menggunakan bahan aktif yang berperan dalam rebalancing skin microbiome untuk mengurangi peradangan, memperbaiki skin barrier, dan mengurangi kekambuhan jerawat yang dialaminya. Salah satu bahan aktif tersebut adalah Aqua Posae Filiformis”.
3. Ayla Dimitri sempat mengalami masalah jerawat dan berkonsultasi dengan dermatologis
Ayla Dimitri, seorang Content Creator juga berbagi pengalamannya mengenai masalah kulit jerawat yang pernah dialaminya serta bagaimana Ayla bisa melewatinya,”Akupun pernah melalui skin journey yang penuh perjuangan, sebagai seorang content creator yang harus selalu berhadapan dengan orang-orang setiap harinya, dan aku pertama kali mengalami masalah jerawat di awal umur 30, selain mendapat komentar kurang menyenangkan, aku juga sempat kepikiran banget yang akhirnya mempengaruhi hidupku. Tapi, setelah itu aku belajar untuk lebih memahami kebutuhan kulitku dan kini aku bisa melaluinya.”
“Aku sempat berkonsultasi dengan dermatologis di Telemedicine dan disarankan menggunakan produk La Roche Posay Effaclar untuk mengatasi jerawatku. Setelah aku coba, ternyata aku cocok dan membantuku mengurangi relapse jerawat yang aku alami. Untuk teman-teman acne fighter tetap semangat, cari solusi dengan memahami kondisi kulit, sehingga tahu mana produk yang cocok dan jangan dengarkan komentar negatif sehingga kalian tidak merasa sendiri,” tambah Ayla.
4. DermLive by La Roche Posay Indonesia hadir sebagai wadah edukasi, berbagi pengalaman dan inspirasi
Didirikan pada tahun 1975, La Roche Posay bekerja sama dengan 90,000 ahli kulit di dunia, mengedepankan sains mikrobioma dan ingin masyarakat luas bisa mengakses perawatan kulit dermatologis. Salah satu produknya andalannya yaitu La Roche Posay Effaclar Duo+ Moisturizer. Bahan aktif Aqua Posae Filiformis yang dimiliki La Roche Posay memiliki manfaat untuk mengembalikan keseimbangan mikrobiota kulit sehingga melawan proses peradangan dan menurunkan adhesi bakteri. Bahan ini juga dapat mengurangi kekambuhan jerawat.
“Sebagai bagian dari kampanye #SkinLifeChanger, DermLive by La Roche Posay Indonesia adalah wadah edukasi, berbagi pengalaman dan inspirasi, bekerjasama dengan dermatolog Indonesia. Sesi DermLive diadakan secara berkelanjutan dan dapat diikuti di mitra kami di Indonesia termasuk Halodoc, Lazada, Shopee dan Watsons. Kami harap dapat membantu masyarakat Indonesia dan acne fighter untuk dapat memiliki akses ke dermatolog, memahami kaitan jerawat berdampak pada kualitas hidup seseorang, serta dapat memberikan dukungan nyata sehingga para acne fighters tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah jerawat,” tutup Nestya. (WEB)