Ketika tinggal di daerah tropis seperti Indonesia, sunscreen tentunya sudah menjadi produk yang wajib kamu gunakan untuk menghindari diri dari sinar matahari. Tapi tahukah kamu sunscreen tersedia dalam dua jenis, yakni physical sunscreen dan chemical sunscreen? Lantas apa bedanya ya? Ketahui selengkapnya di sini.
Cara kerja physical sunscreen vs chemical sunscreen
Kedua jenis sunscreen ini memang memiliki tujuan yang sama yakni untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari. Namun keduanya bekerja dengan cara yang berbeda.
Physical sunscreen bekerja dengan memantulkan sinar matahari. Bahan aktif di dalamnya seperti titanium dioksida atau zinc dioksida akan membuat penghalang di atas kulit untuk membelokkan sinar UVA maupun UVB. Physical sunscreen bekerja dengan cepat setelah diaplikasikan.
Sementara chemical sunscreen bekerja dengan menyerap sinar UV ke dalam kulit dan mengubahnya menjadi panas. Chemical suncreen mengandung beberapa bahan seperti oxybenzone, octinoxate, octisalate, dan avobenzone yang mampu membentuk reaksi kimia sehingga mengubah sinar UV menjadi panas dan melepaskannya dari kulit.
Kelebihan dan kekurangan physical sunscreen
Phsyical sunscreen memiliki beberapa kelebihan yang dapat kamu rasakan, seperti:
- Cepat bekerja, sesaat setelah diaplikasikan
- Memiliki potensi iritasi yang lebih kecil, terutama bagi pemilik kulit sensistif
- Bertahan lebih lama dari chemical sunscreen
- Memiliki umur simpan yang lebih lama
- Minim risiko untuk menyumbat pori
Di samping itu phsyical sunscreen juga memiliki beberapa kekurangan yang kamu perlu ketahui, yakni:
- Dapat hilang ketika kulit berkeringat atau digosok
- Perlu diaplikasikan berkali-kali
- Dapat meninggalkan noda putih pada kulit (whitecast)
- Memiliki formula yang lebih tebal
Kelebihan dan kekurangan chemical sunscreen
Bila kamu memilih chemical sunscreen, berikut adalah kelebihan yang bisa kamu rasakan:
- Formulanya lebih enteng, sehingga lebih mudah diaplikasikan
- Cocok digunakan sehari-hari, sebelum menggunakan makeup
- Chemical sunscreen biasanya diformulasikan bersama beberapa bahan yang dapat merawat kulit. Seperti peptida, antioksidan, dan enzim.
Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut:
- Menyebabkan peningkatan bintik-bintik coklat di wajah
- Sunscreen akan bekerja 10-15 menit setelah diaplikasikan, sehingga kamu perlu menunggu terlebih dahulu
- Memiliki risiko iritasi yang lebih tinggi, terutama bagi yang memiliki kulit kering
- Pengaplikasian ulang harus dilakukan lebih sering
- Kurang cocok untuk pemilik kulit yang sedang mengalami kemerahan
- Beberapa formula chemical sunscreen berpotensi menyumbat pori-pori
Jadi, mana yang lebih baik?
Kedua jenis sunscreen ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semuanya bergantung pada jenis kulit serta formula yang cocok untuk kulitmu. Namun bagaimanapun, keduanya dapat memberikan perlindungan kulit dari bahaya sinar UV.
Jangan lupa, ketika beraktivitas di luar kamu perlu mengaplikasikan sunscreen secara berulang agar formulanya bekerja efektif melindungimu. Bukan cuma itu, sunscreen juga merupakan produk anti-penuaan nomor satu lho. Jadi, jangan lupa gunakan sunscreen-mu ya!