Parfum menjadi produk kecantikan yang diminati, bukan hanya untuk perempuan tapi juga laki-laki. Tren penggunaan parfum pun semakin meningkat diikuti dengan pertumbuhan industri kosmetik dan produk perawatan kulit.
Menurut Euromonitor, pasar wewangian secara global akan meningkat sebanyak 7 persen di tahun 2024. Di Indonesia sendiri, kita semakin banyak menemui berbagai macam merek parfum yang hadir menawarkan beragam perpaduan aroma.
Namun, tahukah kamu jika parfum sendiri memiliki beberapa jenis yang berbeda? Ada istilah seperti designer perfume, niche, indie, dan artisan, yang kadang membingungkan. Ada jenis parfum yang terjangkau, tapi ada juga parfum yang harganya bisa sangat mahal.
Dengan banyaknya merek parfum yang terjun ke dunia wewangian, istilah-istilah ini bisa menjadi saling bercampur. Supaya nggak bingung, berikut ini adalah penjelasan tentang jenis parfum, mulai dari designer, niche, indie, hingga artisan.
1. Designer perfume
Sudah jelas, designer perfume adalah parfum yang dikeluarkan oleh rumah mode dan kecantikan terkenal, seperti Chanel, Dior, Givenchy, Gucci, Prada, YSL, Armani, dan masih banyak lagi. Kebanyakan produk mereka dijual secara massal dan bisa dengan mudah ditemukan. Kamu bisa membelinya di toko khusus parfum hingga department store.
2. Niche perfume
Kata "niche" bisa diartikan sebagai sesuatu yang spesifik dan berbeda dari yang lain atau berbeda dari sesuatu yang mainstream. Bisa dibilang, niche perfume adalah jenis parfum yang tidak dibuat oleh merek desainer ternama.
Meski begitu, kadang kata niche ini bergeser dari makna sebenarnya, karena niche perfume kini memiliki pasar yang cukup besar. Parfum niche ini juga bisa merupakan parfum artisan maupun indie.
Beberapa merek parfum niche di antaranya, Frederic Malle, Maison Francis Kurkdijan, Juliette Has A Gun, Le Labo, Dyptique, dan lainnya.
3. Indie perfume
Kata "indie" sendiri bisa sama maknanya dengan "independen", seperti ketika kita mengatakan film indie atau musik indie, yang diproduksi secara independen tanpa bantuan perusahaan besar di belakangnya.
Parfum niche bisa juga merupakan parfum indie, tapi biasanya parfum indie lingkupnya lebih kecil, karena bukan perusahaan besar sehingga produksinya terbatas. Contohnya adalah parfum Zoologist, yang menggunakan perfumer dari luar untuk memformulasikan wewangian, tapi produksi botolnya dilakukan in-house alias sendiri.
Institute For Art and Olfaction mendefinisikan merek indie sebagai merek yang mempekerjakan pembuat parfum (perfumer) eksternal untuk menciptakan campuran wewangian, dengan arahan kreatif dari merek parfum tersebut. Mereka juga menetapkan bahwa merek tersebut bisa merupakan milik pribadi atau dimiliki oleh perusahaan swasta lain, yang memiliki tidak lebih dari empat merek parfum ternama.
4. Artisan perfume
Artisan adalah bagian dari parfum merek indie yang mengacu pada merek yang menghasilkan produk buatan pengrajin (artisan). Kebanyakan orang mendefinisikan artisan sebagai produk buatan tangan sendiri dan bukan diproduksi di pabrik.
Menjadi artisan memang bukan jaminan kualitas, namun produk artisan terbaik adalah produk original dan kreatif, serta mengandung karya pencipta karena bersifat pribadi. Menjadi artisan berarti kuantitasnya akan terbatas karena produknya tidak diproduksi secara massal.
Institute For Art and Olfaction mendefinisikan parfum artisan sebagai parfum yang formula awalnya ditulis oleh pembuat parfum, yang ikut memiliki merek dan memproduksi parfum tersebut.