Jerawat merupakan salah satu tanda seseorang melalui masa pubertas. Namun, hal yang seharusnya normal ini justru kerap dipandang buruk oleh masyarakat. Ratu Ghania, influencer yang terkenal sebagai acne warrior, membagikan pengalamannya tentang hal ini di BeautyFest Asia 2022 sesi "Loving The Skin I'm In: Acne Warrior!".
"Pertama aku jerawatan sebenernya dari SMP. Cuma SMP tuh kita yang penting main. Nggak mikirin mau jerawatan atau nggak. Sampai akhirnya SMA mulai ada komen-komen dari guru karena bisa dibilang satu kelas yang jerawatannya paling kelihatan tuh aku. Guru bilang, 'ih udah mulai puber, ya? Kok jerawatnya banyak banget bla bla bla.' Aku yang tadinya, 'apa, sih, jerawat?' jadi 'oh, nggak bagus ada jerawat?'" kenangnya.
Kuliah makin parah
Jerawat yang dialaminya kian parah saat ia harus pindah kota untuk berkuliah. Selain itu, faktor stres dan salah penanganan juga memengaruhi hal ini. Perasaan insecure lantas tak terhindarkan dari pikirannya.
"Waktu kuliah tuh jerawat udah sampai ke pipi-pipi sini, kan? Dari jaman corona itu aku udah pake masker duluan. Even kalau mau presentasi di depan kelas itu yang aku pikirin bukan, 'materi gue nyampe nggak ya?' tapi 'ini orang-orang ngelihatin jerawat gue nggak ya?'" kata Ratu.
Mulai menerima keadaan
Seiring berjalannya waktu, Ratu mulai lelah jika harus memikirkan anggapan orang lain tentang kondisi wajahnya. Mau tak mau, ia berusaha menerima keadaan.
"Tipsnya klasik tapi ini ngena menurut aku: bersyukur. Mau apa lagi, sih? Toh, ini cuma jerawat dan bisa disembuhkan. Ada banyak cara kalau kita emang mau niatin, bisa. Sambil menerima, kita sembuhkan, nggak ada salahnya kok pelan-pelan mulai mencintai diri kita sendiri," ujarnya.
Berbagai usaha yang dilakukannya antara lain mencoba dan mengidentifikasi kandungan skincare apa saja yang cocok atau tidak cocok untuknya. Ratu juga berkonsultasi dengan dokter dan menganalisis kulitnya di sebuah laboratorium kulit. Beberapa makanan yang sebenarnya ia sukai pun terpaksa ia kurangi porsinya karena tak baik untuk kesehatan kulit.
"Pantangan makanan aku banyak banget, mulai dari susu dan turunannya, tapi yoghurt plain masih boleh, sih. Terus kopi, manis-manis pasti nggak boleh, makanan pedes, seafood, gorengan, sambel, dan kacang-kacangan. Tapi, senengnya dari semua makanan yang aku sebutin nggak semua memicu jerawat aku. Lebih ke tau porsi aja, sih," ungkap Ratu.
Dapat suntikan semangat dari dosen
Meski dirinya sudah vokal menganggap jerawat adalah hal yang normal di media sosial, masih ada saja netizen yang melontarkan komentar jahat kepadanya. Ratu dianggap memelihara jerawat tersebut agar tetap mendapat tawaran endorsement. Ia mengaku kaget dan sempat nge-down. Namun, sang dosen hadir dan memberinya kata-kata penyemangat.
"Ratu jangan sedih kalau kena cyberbully atau jangan sedih juga kalau denger omongan orang yang belum kenal Ratu. Justru Ratu harus sedih ketika Ratu nggak bisa bermanfaat bagi orang lain, tidak bisa menginstruksikan orang lain," kata dosen tersebut kepada Ratu.
Karena perkataan tersebut, Ratu jadi lebih kuat. Sekalipun nantinya ada saat jerawatnya sudah sepenuh sembuh, ia akan tetap berjuang membersamai para pejuang jerawat di luar sana.
"Tetap semangat karena kita semua bersama-sama. Jerawat itu memang kondisi kulit yang tidak baik, tidak wajar, tapi untuk jadi jerawatan itu wajar. Dan aku akan selalu ada di sini nemenin kalian walaupun nanti, one day, jerawat aku sembuh banget, tapi aku akan tetap men-support kalian. Women support women, always," pungkasnya.
Pasti bukan hal yang mudah, ya, untuk berdamai dengan jerawat yang kerap dipandang buruk untuk penampilan. Namun, semangat Ratu Ghania sebagai acne warrior bisa banget kamu tiru, nih, Bela!