Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

50 Tahun Dedikasi La Roche-Posay Terhadap Kesehatan Kulit & Mental

50 tahun terus melakukan inovasi untuk produk berkualitas

Ayu Utami
Ayu Utami

La Roche-Posay memiliki sejarah panjang dalam bekerja sama erat dengan profesi medis dan farmasi. Hal ini karena visi mereka jelas, yaitu menjadi skincare yang bisa mengubah hidup seseorang. 

Lewat kunjungan eksklusif ke Paris dalam rangka 50 tahun berdirinya La Roche-Posay pada 18-22 Maret 20205 lalu, Popbela melihat sendiri seberapa besar dedikasi terhadap penelitian dan banyaknya waktu yang diperlukan untuk menghasilkan formula tepat, bagi kebutuhan perbaikan kulit yang berbeda terhadap setiap individu. Seperti apa dedikasi yang dimaksud?

Sejarah La Roche-Posay

popbela.com/Ayu Utami

Kisah berdirinya La Roche-Posay dimulai pada abad ke-14 dengan ditemukannya mata air panas di kota La Roche-Posay, Prancis. Mata air yang tidak sengaja ditemukan karena berhasil menyembuhkan eksim pada kuda Bertrand Du Guesclin–seorang tokoh bangsawan Prancis, membuat Napoleon membangun rumah sakit termal di La Roche-Posay untuk mengobati penyakit kulit prajuritnya pada abad ke-19.

La Roche-Posay Thermal Center yang terletak di kota La Roche-Posay, Prancis, dianggap sebagai pusat termal dermatologis terkemuka di Eropa, hingga akhirnya dibeli oleh L'Oréal Group dan berdiri sejak 1975.

popbela.com/Ayu Utami - Desa La Roche-Posay

Saat ini, La Roche-Posay menjadi merek perawatan kulit yang dikenal karena keahlian dermatologisnya dan komitmennya untuk mengembangkan produk perawatan kulit yang menggunakan air panas unik tersebut, serta dipercaya lebih dari seratus ribu dermatologis di dunia.

Thermal Center La Roche-Posay

popbela.com/Ayu Utami

Setiap tahunnya, La Roche-Posay Thermal Center bisa menerima lebih dari 6000 pasien yang menderita eksim, psoriasis, gejala sisa perawatan kanker, bekas luka akibat operasi, dan masalah pipi. 

La Roche-Posay Thermal Center terdiri dari empat fasilitas pelengkap: Thermes du Connétable (pengobatan termal), Spa Source (kesejahteraan dan dermatologi), Pavillon Rose (perawatan pelengkap), dan Pavillon des Sources (toko dermatologi dan area pengalaman).

popbela.com/Ayu Utami

Semua fasilitas ini terletak di taman termal seluas 20 ha, kawasan alam terlindungi yang memungkinkan penampungan air hujan yang kemudian akan menjadi air termal setelah meresap perlahan ke dalam tanah.

Menariknya lagi, pemerintah Prancis memberikan subsidi selama 3 minggu perawatan bagi warga negara Prancis yang mendapatkan rujukan ke tempat ini. 

Nah, dari sederet perawatan yang dilakukan, membuka pengetahuan baru terhadap penelitian mereka. Bahwa, kondisi kulit bisa memengaruhi kualitas hidup. Saat itulah La Roche-Posay mulai menyoroti dampak masalah kulit terhadap mental wellness.

La Roche-Posay dan kepedulian terhadap mental wellness

popbela.com/Ayu Utami

Menampilkan sosok orang biasa di kampanyenya, membuat La Roche-Posay terasa lebih dekat dengan konsumennya. Merek ini menyadari bahwa eksim, bekas kanker kulit, kondisi kulit akibat kemoterapi, hingga masalah acne prone dan segala kondisi kulit, turut memicu luka yang tidak terlihat; stres hingga depresi. Sehingga, La Roche-Posay sudah aktif menggalakkan beberapa inisiatif.

popbela.com/Ayu Utami

Fokus pada Perawatan Holistik:

La Roche-Posay menyadari bahwa masalah kulit dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan, khususnya bagi mereka yang menjalani perawatan kanker atau berjuang melawan kondisi seperti jerawat.


Cancer Support:

Mereka juga memiliki situs web khusus (www.cancer-support.com/th) yang menawarkan sumber daya, modul pelatihan bagi pasien kanker dan pengasuh mereka, yang mencakup topik-topik seperti kesehatan mental, manajemen efek samping, dan tantangan terkait pekerjaan.


Acne Positivity:

Merek ini secara aktif mempromosikan "Acne Positivity", karena memahami dampak emosional dari jerawat. Untuk ini, mereka bermitra dengan organisasi seperti Project Healthy Minds untuk mengatasi tantangan kesehatan mental yang terkait dengan kondisi kulit.

Dok. La Roche-Posay

Webinar dan Kemitraan:

Mereka menyelenggarakan webinar dan berkolaborasi dengan profesional perawatan kesehatan untuk membahas kesejahteraan mental, khususnya selama masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19.


Raising Awareness:

La Roche-Posay mendorong percakapan terbuka dan menyediakan sumber daya untuk mendukung individu. 


Pelatih Perawatan Kulit AI:

La Roche-Posay juga telah meluncurkan aplikasi pelatih perawatan kulit bertenaga AI, SpotScan+ Coach, yang menggabungkan rekomendasi perawatan kulit dengan sumber daya dari Calm, aplikasi kesehatan mental, untuk menangani kesehatan kulit dan kesehatan mental.

Inovasi yang perlu waktu dan tak terburu-buru

popbela.com/Ayu Utami

Dengan dedikasi secara menyeluruh seperti ini, tidak heran jika La Roche-Posay bisa mempertahankan eksistensinya hingga 50 tahun. “Saya bisa mengatakan kami punya cara berbeda dalam berinovasi di La Roche-Posay. Hal pertama yang kami lakukan adalah, kami berusaha mengerti jenis penyakit kulit dan perilaku kulit pada penderita,” terang Alexia Papadopulos, Innovation and Marketing La Roche-Posay.

popbela.com/Ayu Utami

”Kami melakukan studi epidemiologi besar-besaran untuk benar-benar mengerti beban penyakit, melakukan banyak tes, sehingga semua proses inovasi yang besar ini butuh waktu yang banyak juga. Mungkin satu tahun untuk mempelajari, beberapa tahun lagi untuk inovasi. Kami butuh waktu untuk memberikan perawatan kulit yang bisa mengubah hidup di pasaran, dan menjadi jangkar dalam praktik dokter kulit,” tambahnya lagi.

Menarik sekali menilik sejarah dan perjalan La Roche-Posay ya, Bela. 

IDN Channels

Latest from Skin