Produk skincare kini kian beragam jenis dan kandungannya. Tak jarang, orang mencoba berbagai produk skincare untuk membuat wajah terlihat bersih dan glowing.
Namun, pemakaian produk tertentu, terutama yang mengandung bahan aktif akan membuat kulit mengalami purging. Purging adalah reaksi sementara kulit terhadap bahan tertentu.
Reaksi tersebut bisa berupa munculnya jerawat, kering, atau bahkan mengelupas. Kalau kamu merasa mengalaminya, ketahui cara mengatasinya di bawah ini.
Sebelum kamu mengidentifikasi apakah yang terjadi pada kulitmu adalah purging atau bukan, ketahui dulu apa itu purging. Purging merupakan reaksi kulit terhadap bahan aktif tertentu yang memicu pergantian sel.
Hal itu akan menyebabkan kulit terkelupas, kering, atau muncul whiteheads dan blackheads. Namun, purging berbeda dengan breakout. Biasanya, purging paling sering terjadi karena reaksi penggunaan chemical exfoliant dan retinoid.
Penyebab terjadinya purging tentu saja adalah bahan-bahan yang mempercepat proses pembaharuan sel kulit, misalnya retinol atau vitamin A.
Retinol merupakan obat andalan untuk jerawat karena memiliki sifat antinflamasi dan mencegah munculnya jerawat baru. Kemampuannya bisa meningkatkan produksi kolagen dan mengatasi penuaan dini.
Bahan lainnya yang bisa memunculkan purging di antaranya salicylic acid dan vitamin C. Semua kandungan tersebut bisa mempersingkat pergantian kulit, dari yang mulanya sekitar 28 hari menjadi sekitar 7 sampai 14 hari.
Berbeda dengan breakout, ada beberapa ciri yang bisa kamu lihat saat mengalami purging berikut ini.
Meskipun kondisi purging membuatmu tidak nyaman, tetapi cara mengatasinya adalah dengan menuunggu. Sebab, purging akan cepat hilang bergantung pada kondisi kulit masing-masing.
Namun, kamu tetap perlu menjaga kulit tetap terhidrasi, jangan menggunakan produk macam-macam, dan lindungi kulit saat beraktivitas seperti kamu mengalami breakout.
Tetaplah mencuci wajah pada pagi dan malam hari untuk menghilangkan kotoran dan makeup yang menyumbat pori-pori. Selain itu, pilihlah pembersih yang ringan dan jangan memencet jerawat yang muncul.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah purging, antara lain sebagai berikut.
Menggunakan produk skincare baru dalam frekuensi yang rendah. Misalnya, gunakan dua sampai tiga kali dalam seminggu untuk memberi waktu agar kulit bisa beradaptasi.
Tiap produk biasanya dibuat sesuai kebutuhan kulit para pembelinya. Pastikan kamu menggunakan produk sesuai dengan jenis kulitmu. Jika kulitmu sensitif, belilah produk yang punya kandungan aman untuk kulit sensitif.
Jangan menggabungkan bahan aktif seperti retinol, AHA, maupun BHA dalam satu waktu karena dapat memicu terjadinya iritasi berlebih pada kulit.
Sebelum menggunakan produk baru, coba oleskan sedikit di area kecil kulitmu untuk melihat aakah ada reaksi negatif atau tidak setelah pengaplikasian produk tersebut.
Berbeda dengan purging, breakout biasanya bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Area yang muncul jerawat atau komedo juga bisa muncul di manapun. Dibandingkan dengan purging yang biasanya lebih ringan, kondisi breakout kebanyakan akan lebih sakit dan tak jarang membuat kulit membengkak.
Saat kulitmu mengalami purging, ada baiknya kamu kembali ke basic skincare. Basic skincare ini meliputi penggunaan gentle cleanser, moisturizer yang mampu melembapkan, dan sunscreen dengan minimal SPF 30 sebelum melakukan aktivitas baik di dalam ataupun luar rumah.
Selain itu, kamu juga bisa menambahkan toner yang mengandung bahan aktif menenangkan, seperti centella asiatica, aloe vera, ataupun rose petal. Bahan-bahan aktif tersebut akan membantu kulitmu tidak tambah iritasi, Bela.
Jadi, purging adalah reaksi wajar pada kulit yang akan berlangsung sementara. Jika kamu mengalaminya, maka lakukan cara yang sudah disampaikan di atas.
Namun jika kulit tetap pada kondisi yang sama selama lebih dari 6 bulan, segera konsultasikan dengan dokter, ya!