Rasanya sudah bukan rahasia lagi kalau matahari memiliki paparan sinar UV yang dapat merusak kesehatan serta kecantikan kulit. Mulai dari menggelapkan rona kulit, mendorong terjadinya sunburn, memunculkan bintik atau noda hitam, mempercepat tanda-tanda penuaan dini, dan sebagainya. Lebih jauh lagi, radiasi sinar UV matahari dapat menyebabkan kanker kulit, Bela.
Karena itu, penting untuk menggunakan sunblock atau tabir surya setiap sebelum pergi ke luar ruangan atau beraktivitas. Namun, nggak semua jenis sunblock yang tersedia sesuai dan dapat bekerja tepat untukmu. Kira-kira, bagaimana cara memilih sunblock yang tepat untukmu? Melansir dari Style Craze, coba pertimbangkan beberapa hal ini.
Bahan kandungan dalam tabir surya cenderung mudah terurai, sekalipun produk disimpan dalam rak yang jauh dari sinar matahari. Karena itu, penting untuk membeli sunblock dengan tanggal manufaktur atau tanggal pembuatan paling baru. Semakin 'segar' produk itu dirilis, semakin efektif sunblock melindungi kulit. Coba beli dan habiskan produk sebelum akhirnya membeli lagi yang baru sehingga nggak ada tabir surya kadaluarsa yang tersimpan dalam ruanganmu.
Produk dari merk yang telah dikenal memiliki kualitas baik selalu penting. Sebab, produk dari merk tersebut umumnya telah lulus dan mendapatkan sertifikasi dari lembaga-lembaga penting, seperti FDA atau European Union jika di luar negeri. Lembaga itu memiliki peraturan yang ketat untuk meloloskan sebuah produk kecantikan.
Sebelum membeli, pastikan kamu membaca daftar bahan kandungan dalam kemasan. Ini membantumu mengenali jika produk itu mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak kesehatan kulit. Salah satu bahan tersebut adalah oxybenzone, pengacau hormon yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Ada berbagai macam jenis konsistesnsi sunblock, paling terkenal adalah krim, cairan (spray), dan bedak. Baik sunblock tipe cairan (spray) dan bedak merupakan produk berbahan dasar mineral dan mengandung non-partikel yang dapat masuk ke dalam aliran darah sehingga dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan.
Karena itu, disarankan untuk memilih produk tipe krim. Akan tetapi jika masih penasaran dengan sunblock tipe spray, produk ini cocok untuk orang dengan tubuh yang memiliki banyak rambut. Hindari menghirup nafas saat sedang menyemprotkan sunblock.
Masing-masing sunblock memiliki kandungan SPF yang beragam. Tabir surya dengan SPF 15 umumnya memberikan perlindungan yang cukup. Namun jika ingin perlindungan yang lebih baik, pilih sunblock dengan SPF 30 atau lebih.
Saat memeriksa bahan kandungan sunblock, coba cari nama titanium dioxide atau zinc oxide. Kedua bahan itu umumnya selalu ada dalam sunblock untuk memberi perlindungan dari sinar UV. Namun perlu diketahui zinc oxide dapat membuat wajah menjadi lebih pucat, serta berpotensi berbahaya untuk kulit.
Ada sunblock dengan formula waterproof, water-resistance, sweat-resistance, dan nggak memiliki satu pun dari formula tersebut. Pilih formula yang sesuai dengan kebutuhan atau aktivitasmu. Jika berencana ke pantai atau berenang, coba pilih sunblock yang memiliki formula waterproof dan sweat-resistance.
Sunblock yang kamu gunakan seharusnya nggak menyengat kulit tubuh dan wajahmu. Jika sensasi tersebut terasa, artinya kamu perlu mengganti produk dan mencari sunblock yang lebih sesuai dengan jenis kulitmu.
Masing-masing sunblock terbuat dari bahan dasar yang berbeda. Untuk pemilik kulit berjerawat dan berminyak, disarankan memilih sunblock yang berbahan dasar air. Jenis sunblock ini nggak akan membuatmu berjerawat atau semakin berminyak.
Terakhir, periksa tanggal kedaluwarsa sunblock sebelum membelinya. Produk yang telah melewati masa kadaluarsa dapat menyebabkan masalah kulit lainnya. Bukannya melindungi, malah merusak kesehatan kulitmu, Bela.
Penting menggunakan sunblock, namun pastikan kamu membeli sunblock yang tepat untuk kulitmu. Perhatikan dan pertimbangkan 10 hal ini sebelum memutuskan untuk membeli sunblock agar produk tersebut dapat melindungi kulit secara efektif dari dampak buruk sinar UV matahari.