Ketika kamu berencana membeli produk skincare yang baru, mungkin ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan. Salah satunya adalah kecocokan produk tersebut dengan jenis kulit atau masalah kulit yang tengah kamu hadapi.
Sebab, ketidakcocokan produk skincare dengan kulit bisa membawa masalah baru, seperti jerawat, kemerahan, hingga iritasi pada kulit.
Oleh karenanya, melakukan patch test sebelum mengaplikasikan produk skincare secara keseluruhan menjadi hal yang perlu kamu lakukan. Lalu, apa itu patch test? Untuk mencari tahu jawabannya, simak penjelasan berikut ini!
1. Patch test dilakukan untuk melihat kecocokan produk skincare baru
Patch test adalah cara yang dilakukan untuk melihat reaksi kulit terhadap produk skincare yang kamu aplikasikan. Dengan patch test, kamu bisa meminimalisir kemerahan, iritasi, bahkan jerawat setelah tahap mengaplikasikan produk skincare yang baru untuk pertama kalinya.
2. Patch test juga dilakukan untuk mengetahui karakter kulit
Selain untuk melihat kecocokan produk baru pada kulitmu, patch test juga dilakukan untuk melihat lebih dalam kandungan apa saja yang bisa memicu timbulnya jerawat. Pasalnya, beberapa kandungan yang sering ditemukan di dalam produk skincare seperti fragrance, alkohol, serta kandungan aktif berpotensi memicu reaksi pada kulit.
Di samping itu, patch test ini penting untuk dilakukan apabila kamu memiliki kulit yang yang cenderung sensitif dan berjerawat.
3. Mudah untuk diterapkan
Untuk kamu yang belum pernah melakukan patch test, tidak usah khawatir karena kamu bisa melakukannya sendiri di rumah. Pertama, kamu bisa aplikasikan produk baru yang ingin kamu pakai sehari-hari di area tertentu seperti di bagian dalam lengan serta lekukan siku.
Perlu diketahui bahwa reaksi dari produk skincare yang baru ini tidak selalu terlihat sesaat setelah kamu mengaplikasikannya, oleh karena itu kamu bisa lakukan patch test selama tujuh hari sebelum pemakaian rutin.
4. Patch test dilakukan terhadap semua jenis produk skincare yang baru
Lalu, produk skincare apa saja yang perlu kamu uji dengan patch test secara mandiri? Jawabannya adalah semua produk skincare yang belum pernah kamu gunakan sekali pun.
Terlebih produk skincare baru yang ingin kamu gunakan selama beberapa waktu ke depan ini memiliki kandungan aktif. Kandungan aktif ini disebut-sebut sebagai kandungan yang membuat kulit rentan mengalami iritasi.
5. Tanda-tanda kamu tidak cocok dengan produk skincare
Apabila kamu sudah melakukan patch test selama tujuh hari berturut-turut, saatnya melihat apakah ada reaksi yang ditimbulkan setelah cara tersebut diterapkan.
Ketika kulitmu mendadak kering, kusam, perih, terasa seperti terbakar, bahkan parahnya sampai bengkak maka hentikan penggunaan produk tersebut. Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa kamu tidak cocok dengan produk skincare yang baru.