Beautyfest Asia untuk pertama kalinya mampir ke Medan. Tak cuma berburu diskon produk kecantikan, beauty enthusiast yang hadir juga bisa mendapat insight soal industri kecantikan lewat talkshow Makeup Mastery: How to be a Full Time Professional Makeup Artist, yang digelar pada Jumat (2/8) di Tiara Convention Center.
Sesi bincang-bincang yang menghadirkan makeup artist Sekar Ayu Setya Ningrum ini mengupas bagaimana budaya lokal Medan bisa memengaruhi gaya riasannya. Simak obrolan lengkapnya di bawah ini.
Terinspirasi dari sang ibu
Keinginan Sekar Ayu Setya Ningrum menjadi makeup artist berawal dari sang ibu yang juga melakoni profesi tersebut. Ibunya bahkan memiliki usaha salon. Sekar pun berpikir bahwa dunia tata rias memiliki peluang yang menjanjikan.
Sekar pun direstui untuk belajar di SMK jurusan tata kecantikan. Beruntung, keluarga dan sekolahnya begitu suportif. Selama mengenyam pendidikan, ia juga mendapat kesempatan mengikuti kompetisi untuk mengasah kemampuannya.
Dukungan dari berbagai pihak ini mengantarkannya menjadi makeup artist profesional seperti hari ini. Karya-karyanya dapat kita lihat melalui akun Instagram @sekar.ayusetyaningrum_. Ia mem-branding dirinya sebagai MUA Muda karena usianya yang baru menginjak 22 tahun.
Pengalaman merias berdasarkan budaya Medan
Di sepanjang perjalanan kariernya, Sekar tak hanya menaruh minat pada makeup soft yang biasa digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Ia menggeluti makeup fantasi sebagai hobi. Selain itu, ia juga menekuni gaya makeup bold karena kerap mendapat permintaan merias sesuai adat.
"Makeup fantasi itu kan sebagai hobi saya, untuk menunjang karya di media sosial. Sebenarnya, yang saya kuasai di pekerjaan saya itu semua jenis makeup, bold dan soft, itu kan harus dikuasai juga. Termasuk juga gaya riasan budayanya Medan. Apalagi di Medan ini punya banyak budaya, ada dari Suku Batak, Suku Melayu, Jawa juga banyak," ujarnya.
Harus pandai menyesuaikan diri
Oleh karena itu, Sekar juga dituntut untuk pandai menyesuaikan diri dalam menjalani pekerjaannya. Ia harus melihat lagi bagaimana gaya riasan dari masing-masing suku. Tak hanya itu, ia juga perlu mengawinkan pakem tersebut dengan keinginan pribadi klien.
"Keinginan klien kita juga harus disesuaikan. Jadi nggak hanya mengikuti pakemnya, karena saat ini sudah modern. Adat kan harusnya (pakai warna) yang gonjreng, harus merah. Nah, kita juga nggak bisa mematokkan harus seperti itu karena ada klien yang suka, ada yang nggak," sambungnya.
Berminat jadi makeup artist seperti Sekar Ayu Setya Ningrum juga, Bela?