Ngomongin soal standar kecantikan, Karina Nadila, Asmara Abigail, dan Gritte Agatha punya pandangan masing-masing tentang standar kecantikan di Indonesia. Yuk intip apa saja pesan yang mereka sampaikan di talkshow “Breaking Indonesian’s Beauty Standard” di BeautyFest Asia 2019 hari pertama (29/3).
1. Cantik itu bukan cuma tinggi, putih, langsing
Menurut mereka bertiga, seseorang dikatakan cantik bukan karena dirinya putih, tinggi, ataupun langsing. Tapi kecantikan justru menonjol dari keunikan masing-masing.
“Kita diciptakan Tuhan untuk saling melengkapi. Jadi, aku mungkin putih, Abigail eksotik, kadang aku sedih ngeliat temen-temen yang kulitnya eksotik tapi berharap kulitnya putih. Padahal sebenernya itu yang menjadi ciri khas dan keunikan dia. Jadi tugas kita sebagai temennya punya kewajiban mendukung ida untuk embrace keunikannya,” jelas Karina.
Asmara Abigail juga menambahkan, kalau mindset tinggi putih langsing ini terbentuk karena dari kecil, masyarakat sudah dibombardir dengan produk yang menunjukkan kalau itulah karakteristik perempuan cantik. “Aku rasa di industri juga musti menanamkan, ok mungkin mereka jualan cuma there’s a lot of market yang bisa mereka cover. Kalaupun emang mereka harus jualan, banyak banget point of view dan barang-barang yang bisa dijual,” tambahnya.
2. Pernah menghadapi 'rejection' karena tidak sesuai dengan standar kecantikan
Rasa percaya diri dan penampilan cantik yang kita lihat dari mereka sekarang ternyata bukan hal yang didapat dengan instan. Ketiganya justru pernah mendapat penolakan, bully, bahkan sulit mencapai impian mereka hanya karena fisiknya nggak sesuai dengan standar kecantikan Indonesia.
“Hampir 27 tahun Puteri Indonesia tidak pernah ada pemenang yang tingginya di bawah 175cm, sampai aku akhirnya mendaftar dengan pedenya sambil bilang ‘nggak mungkin di Puteri Indonesia yang dinilai cuma tinggi badan gue’. Waktu itu banyak banget orang yang kontra karena aku kecil, nggak tinggi, dan bukan standar Puteri Indonesia. Tapi aku yakin kalau yang dinilai bukan itu aja, kan yang mereka cari ‘Beauty, Brain Behavior’. Aku punya kelebihan, otak ku udah aku isi, aku sekolah tinggi, berusaha untuk punya attitude yang bagus, masa sih nggak dinilai? Dan akhirnya berhasil kan dapat salah satu mahkota,” cerita Karina tentang rejection yang pernah dialaminya.
Begitu juga dengan Gritte dan Asmara Abigail yang sering bolak-balik ditolak saat casting karena tinggi badan yang kurang, atau kulit yang gelap. Tapi hal ini nggak menyurutkan mereka untuk mencoba lagi, hingga akhirnya bisa mendapat karakter yang pas seperti sekarang.
“Rejection itu normal banget. Bukan berarti kita cantik, tapi karena kita nggak cocok sama karakternya aja. Aku juga sering terima rejection waktu masih kecil. Tapi aku nggak ngerasa down, karena I’m not belong to that society. If they give me bad energy, then my energy is not sync with them. Jadi kalau mereka ngasih aku bad energy, yaudah cukup bilang ‘ciau’ (bye-red)," jelas Abigail.
3. Do What Makes You Happy
Begitu ditanya tentang usaha untuk menjadi cantik, termasuk operasi plastik atau filter foto, ketiganya justru nggak bilang kalau hal itu nggak boleh. Hanya saja, mereka berpesan agar melakukan hal-hal tersebut untuk membuat diri kita merasa bahagia.
“Sebagai seseorang yang terlibat dalam ajang Puteri Indonesia dan salah satu brand beauty tertua di Indonesia, pasti mereka juga ingin puteri-puterinya merepresentasikan kecantikan. Memang nggak boleh plastic surgery, tapi selalu ada facial enchantment yang nggak boleh sampai mengubah banget. Dan tujuannya bukan karena kita tidak accept diri kita sendiri. Tapi balik lagi, if that makes you happy ya go ahead,” cerita Karina.
Jadi kalau misalnya kita melakukan operasi plastik atau filter foto hanya karena tekanan sosial, let’s think about it. Maybe it means we’re not happy with ourself.
4. Embrace The Perfect Imperfection
Dikenal sebagai sosok yang berani mendobrak stereotip kecantikan Indonesia, mereka berhasil menunjukkan kalau ketidaksempurnaan yang mereka punya justru menjadi kelebihan masing-masing. Misalnya Karina menganggap suaranya yang dirasa cempreng justru membuatnya mudah diingat orang-orang. “Suaraku cempreng banget, tapi lama-lama akhirnya itu yang bikin orang jadi ingat sama saya. Karina yang suaranya cempreng kan? Nah, itu yang jadi bahan jualan saya sekarang,” kata Karina.
Begitu juga dengan Asmara Abigail dan Gritte yang punya tubuh kecil justru memudahkan mereka untuk mendapat peran-peran di dunia perfilman. Abigail cerita kalau postur tubuhnya justru membantu dia mendapatkan peran, terutama tokoh yang melibatkan dunia tari. Kalau Gritte merasa bersyukur punya tubuh mungil dan baby face, sehingga membuat dirinya sering dapat peran anak sekolah saat shooting.
5. Karena Mencintai Diri Sendiri Itu Penting!
Untuk mencintai diri sendiri memang nggak mudah, tapi bukan berarti nggak mungkin. Menurut ketiganya, dibutuhkan dorongan kuat dari diri sendiri dan lebih banya bersyukur atas apa yang udah kita punya sekarang. Dari sini, Popbela dapat tiga quotes keren yang bisa jadikan pedoman untuk membangun self-confidence kita.
“Everyone’s journey is different. Mungkin ada yang dapat kepercayaan dirinya lebih cepet, but the struggle of it will make you strong and will make you even prettier,” Asmara Abigail.
“Kalau aku, yang pertama pastinya bersyukur dengan apa yang Tuhan kasih ke kita. Pastinya Tuhan menciptakan kita dengan keunikan masing-masing, tinggal kita yang percaya diri, cari keunikan itu biar bisa dieksplor,” Gritte Agatha.
“Kalau kalian memang susah untuk menyembunyikan atau menerima kekurangan kalian, mungkin ini waktunya kalian memperlihatkan dan menggali kelebihan kalian. Intinya, show them your strength,” Karina Nadila.
Intinya, cantik itu nggak selalu harus mengikuti standar kok, Bela. Ada kalanya yang kita butuhkan hanya kepercayaan diri dan good attitude untuk menonjolkan diri kita untuk jadi #IAMREAL. Jangan lupa untuk datang ke BeautyFest Asia 2019 sejak tanggal 29 hingga 31 Maret 2019, untuk seru-seruan bareng dan tunjukkan sisi real-mu!
