Bagi sebagian orang, sunscreen hanya digunakan jika terpapr matahari langsung. Nyatanya tak demikian lho, Bela. Berikut adalah tiga mitor seputar penggunaan sunscreen yang perlu kamu tahu.
Ini benar-benar mitos ya, Bela. Faktanya adalah kamu tetap perlu menggunakan sunscreen meski tidak pergi ke pantai atau terpapar sinar matahari langsung. Bahkan dalam kondisi yang mendung, hujan, maupun bersalju kamu tetap perlu menggunakan sunscreen. Karena meski sinar matahari tak terlihat, namun sinar UV-nya tetap bisa menembus kulitmu.
Jika kamu punya kulit yang mudah terbakar matahari seperti reaksi kulit mengelupas atau kering, sunscreen ber-SPF 50+ sangat cocok untukmu. Namun jika tidak, sunscreen ber-SPF 30 pun sudah cukup untukmu sehari-hari. Lagi pula dalam penggunaan sunscreen yang paling penting bukan seberapa banyak SPF-nya, namun seberapa sering kamu mengaplikasikannya pada wajah atau tubuhmu. Jika kamu selalu berada di luar ruangan, usahakan untuk mengaplikasikan sunscreen 2-3 jam sekali.
Di Indonesia nama physical sunscreen lebih dikenal dengan istilah sunblock. Cara kerjanya yaitu dengan memantulkan sebagian besar sinar matahari dan meredam sisanya yang tak sanggup dipantulkan. Secara tekstur biasanya akan lebih kental dan terasa lengket. Sedangkan chemical sunscreen bekerja dengan cara menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi panas. Untuk area wajah, karena lebih sensitif pada sinar matahari, cobalah untuk menggunakan physical sunscreen yang berbahan mineral sehingga tidak berat dan menutup pori. Sedangkan untuk kulit tubuh pilihlah chemical sunscreen karena lebih resistant terhadap air atau keringat.
Sekarang sudah tahu kan ya bagaimana cara yang tepat untuk menggunakan sunscreen. Jangan sampai salah pilih ya!