Topik soal standar kecantikan memang tak ada habisnya untuk dibahas. Selalu ada saja sesuatu yang baru yang dianggap sebagai goals atau impian banyak orang. Rasa tak pernah puas dan selalu melihat kelebihan orang lain sebagai standar kecantikan menjadi penyebabnya. Padahal, jika kita melihat ke dalam diri sendiri, kita juga memiliki banyak sekali kelebihan yang bisa menjadi kekuatan kita.
Kurangnya rasa percaya diri menjadi salah satu alasan mengapa kita tak bisa melihat kelebihan itu dan fokus pada kekurangan diri. Berbicara soal kepercayaan diri, Mischka Aoki, peraih medali olimpiade matematika dan sains, menganggapnya sebagai salah satu standar kecantikan baru yang harus dimiliki oleh semua orang.
"Because every person has beauty in its own way," katanya.
Menyambut BeautyFest Asia 2022 yang akan digelar di Kota Kasablanka pada 14-16 Oktober 2022, kepada Popbela Mischka berbagai cerita soal perjalanan kariernya saat mengikuti olimpiade matematika dan sains, sekaligus berbagi pesan soal standar kecantikan masa kini. Penasaran? Simak artikel ini, yuk!
Mengikuti lomba sejak kelas 3 SD
Mendapatkan puluhan medali olimpiade skala internasional bukanlah hal yang mudah. Ada jalan panjang yang dilalui Mischka dan adiknya, Devon Kei Enzo. Mischka mulai mengikuti ajang perlombaan sejak duduk di kelas 3 SD dan dimulai dari skala yang kecil.
"Awal mulanya kami didorong oleh guru di sekolah, dan dari situ kami mulai mengikuti lomba lomba yang skalanya kecil. Seperti lomba antar kelas di sekolah, dan akhirnya mulai memberanikan diri untuk ikut lomba di skala nasional. Setelah beberapa kali mengikuti lomba dan bisa berhasil di skala nasional, akhirnya kami memberanikan diri untuk ikut lomba lomba yang skalanya lebih besar lagi, yaitu dengan mengikuti International Math Olympiad. And so this is how we first started," jelas Mischka.
Kompetisi paling berkesan untuk Mischka
Dari begitu banyaknya kompetisi yang pernah diikuti oleh Mischka, Sustainability Challenge: Climate Action International Competition menjadi yang berkesan untuknya. Sebab, kompetisi tersebut bukanlah kompetisi matematika dan sains seperti yang sering ia ikuti sebelumnya, melainkan kompetisi public speaking.
"Kalau untuk saya, momen yang berkesan adalah di saat saya menang juara pertama di Sustainability Challenge: Climate Action International Competition. It is a Public Speaking Competition, dimana pelajar seluruh dunia diundang membuat pesan, untuk para pemimpin dunia dalam memerangi perubahan iklim dunia. Dan video saya terpilih untuk ditayangkan di depan world leaders di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP ke-26 di Glasgow Skotlandia tahun lalu," cerita Mischka.
Positive mindset untuk meningkatkan rasa percaya diri di setiap kompetisi yang diikuti
Wardrobe: Dress dan aksesori milik stylist, sepatu pump Clarks
Tentu mengikuti ajang kompetisi berskala internasional tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan agar bisa mengikutinya dengan maksimal. Menurut Mischka, orang tuanya telah mengajarkannya untuk memiliki positive mindset yang ternyata sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri untuk meraih tujuan yang ingin dicapai.
"Kebetulan dari kecil kami diajarkan oleh orang tua kami banyak sekali life lessons yang sangat membantu keberhasilan kami hingga saat ini. Orang tua kami mengajarkan bahwa untuk bisa berhasil di bidang akademik memang sangat baik, tapi yang lebih penting lagi adalah di saat kita bisa tumbuh menjadi seseorang yang have good value in life. These value, tidak hanya membantu membentuk siapa diri kita (to shape who we become as a person) tetapi membantu kami dalam meraih goal-goal dan tujuan hidup kami."
Masih soal positive mindset, hal tersebut mampu membangun rasa percaya diri sekaligus tidak melihat kekurangan sebagai suatu hambatan untuk sukses.
"Saya percaya bahwa jika kita memiliki positive mindset, it will help us in reaching our goal. Karena dengan positive mindset ini, kita menjadi seseorang yang lebih baik, where we are able to find positive things in our life no matter what the situation is. Ini juga membantu kami dalam membangun kepercayaan diri kami baik saat mengikuti lomba maupun dalam kehidupan kami sehari hari. With positive mind, kita tidak melihat suatu kekurangan sebagai hambatan untuk sukses, melainkan something to fix, to improve, supaya kita bisa lebih baik lagi nantinya. Dan dari sini, we will never doubt our self. Of course we have to admits our mistake or flaw, tapi instead of seeing it as a bad thing, we see it as a way to success," jelasnya.
"Failure is a way to be a better version of myself"
Dalam kompetisi yang diikuti Mischka dan Devon, tentu tak selamanya berjalan mulus. Ada kalanya, mereka mengalami kegagalan yang kemudian berdampak pada rasa percaya dirinya. Sedih saat tidak dapat meraih sesuatu sesuai dengan goals adalah hal yang manusiawi. Hal tersebut tidak membuat Mischka terpuruk, melainkan salah satu upaya untuk menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
"Tentunya pasti ada sesekali dimana kita feeling down. Meskipun saya jarang berada di posisi itu, tapi pasti ada saat dimana saya kecewa dengan hasil yang saya dapatkan. Baik itu dalam pelajaran sekolah atau result dari kompetisi matematika. Tapi perasaan ini biasa tidak berlangsung lama. Karena saya tahu akan ada kesempatan untuk saya memperbaiki nantinya. Saya harus bisa melihat ini bukan sebagai failure, melainkan a way to be a better version of my self. Dimana saya bisa memperbaiki kesalahan saya untuk menjadi yang lebih baik. Dan di sini, saya tidak merasa kurang percaya diri, karena saya percaya saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi," jelas Mischka.
Confident is the new beauty standard
Menyambung soal rasa percaya diri, Mischka mengatakan kalau hal tersebut dapat dikatakan sebagai standar kecantikan yang baru. Dengan rasa percaya diri yang kita miliki, kita bisa melakukan apapun yang kita mau, sehingga tujuan yang kita impikan dapat tercapai.
"Karena dengan berkembangnya waktu, more and more people especially women (starting even at teens our age), doubted them self too much. Banyak sekali orang yang actually perfect on other people’s eye, but doubted themself karena kurang percaya diri dan maybe because they have been affected by how she thinks the world perceive her. Karena banyak sekali pengaruh dari lingkungan dan sosial media yang terkadang menyalahartikan what beauty is, and unfortunately this affects some people. Jadi jika ada seseorang yang percaya diri and not being affected by how the world may perceive them or how the world interpret what beauty is, then i see this as beauty in its self," jelas Mischka.
Standar kecantikan menurut Mischka
Selain percaya diri, lalu sebenarnya bagaimana standar kecantikan menurut Mischka Aoki?
"Menurut saya beauty is relevant. Tidak ada rumus persis dari apakah beauty itu. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda beda. Beauty is in the eye of beholder right? Jadi to me personally, when someone is confident, happy with them self, and they take care of themself phiscally and mentally. Eating healthy therefore they look healthy, dan berani expressing their own personal style, that is a true beauty."
Kontrol media sosial terhadap standar kecantikan
Wardrobe: Dress dan aksesori milik stylist, sepatu pump Clarks
Selain society, hal lain yang memengaruhi standar kecantikan adalah media sosial. Apa yang terpampang di sana (tentu telah melalui berbagai editing dan filter) telah membuat perspektif baru soal kecantikan.
"Menurut saya media sosial sangat berpengaruh terhadap beauty standard. Nowadays, people are hooked on to their phone almost 24/7. What they see, is what they believe. Life is very different dengan dunia ini maybe 10-20 years ago. Now, people believe what they see, and people follow what they see. And unfortunately, often industry and society interpret that beauty in certain way. This has of course affect so many people in so many different way. So, it would be great if we can see a change on this pattern, and maybe people can appreciate more of the different kind of beauty and understand that there is no standard of what beauty is, because every person has beauty in its own way," tutup Mischka.
Popbela setuju dengan pendapat Mischka yang mengatakan bahwa setiap perempuan itu cantik dengan caranya sendiri. Kita hanya perlu lebih percaya diri untuk menunjukkan sisi terbaik kita.
Credits:
Photographer: Andre Wiredja
Fashion Editor: Michael Richards
Stylist: tbmyudi
Asst. Stylist: Hafidhza Putri Andiza
Beauty Editor: Jennifer Alexis
Makeup Artist: Salya Benaza
Hair Stylist: Aloy
Wardrobe: Dress dan aksesori milik stylist, sepatu pump Clarks
Interviewer: Niken Ari Prayitno