Tak perlu diragukan lagi, TikTok kini menjadi salah satu sumber dari tren perawatan kulit di Indonesia. Semua orang bisa membagikan tips perawatannya tanpa perlu menyandang predikat sebagai ahli dermatologi atau beauty guru. Inilah yang membuat konten di TikTok jadi sangat beragam dan unik.
Namun, salah satu dampak negatif dari bebasnya arus informasi di TikTok adalah kemunculan berbagai tren perawatan yang justru berbahaya untuk kulit kita. Yang lebih mengkhawatirkan, hal yang viral ini diikuti banyak orang yang tidak mengerti risiko yang menantinya.
Maka dari itu, penting untuk tidak asal mencoba setiap tren perawatan kulit di Tiktok. Bukannya jadi glowing, tapi justru berisiko besar. Ingin tahu apa saja yang berbahaya? Simak berikut ini!
1. Menghilangkan bulu di wajah dengan waxing
Banyak pengguna TikTok yang membuat suatu tren viral karena rasa penasarannya. Kali ini, ada seorang perempuan yang ingin menghilangkan bulu halus di wajahnya. Ia menggunakan metode waxing seperti yang biasa dilakukan pada kaki, tangan, ketiak, dan area tubuh lainnya.
Pertama, ia mengoleskan cairan waxing yang lengket ke seluruh wajah. Kemudian menempelkan kain dan menariknya kencang-kencang. Sontak, tren ini pun dikomentari oleh @skincarebyhyram, salah satu beauty guru di TikTok. Ia melarang keras orang lain untuk meniru tren ini.
Jelas saja, kulit wajah jauh lebih tipis dan sensitif daripada area tubuh lain. Ketika kamu melakukan waxing di atasnya, sudah pasti akan terjadi iritasi, pori-pori terbuka, dan kulit menjadi kering karena cairan waxing yang digunakan. Terlebih, metode ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
2. Memutihkan wajah dengan perasan lemon
Salah satu keyword yang banyak dicari di TikTok adalah #kulitcerah dan #kulitputih. Salah satu video yang terdapat di dalamnya adalah cara memutihkan atau mencerahkan kulit wajah dengan air perasan lemon.
Sekilas tren ini terdengar tidak berbahaya karena dilakukan dengan bahan-bahan alami. Caranya pun sederhana, kamu hanya perlu mengaplikasikan air perasan lemon ke wajah sebagai masker.
Namun, ternyata hal ini cukup berisiko, lho. Mengutip Allure, kadar asam yang tinggi pada lemon bisa membuat kulit kita mengalami inflamasi. Terlebih, saat terpapar oleh sinar matahari. Maka dari itu, jangan oleskan perasan lemon secara langsung pada wajah.
3. Menggunakan cat lateks sebagai masker
Beberapa waktu yang lalu, sempat viral video seorang perempuan yang menggunakan masker wajah berbahan dasar cat lateks. Orang-orang yang mengikuti tren ini beranggapan bahwa masker tersebut bisa mengangkat sel kulit mati. Sebab cat lateks memang bisa dikelupas layaknya peeling mask.
Untuk merasakan "khasiat" yang lebih manjur, sebagian orang bahkan menggunakan hingga dua lapis cat lateks di wajahnya. Namun, sesuai dugaan, cat tersebut sangat sulit untuk dikelupas dan menempel erat pada wajah.
Setelah berbagai usaha dilakukan dan cat bisa terlepas sempurna, banyak orang yang mengeluhkan timbulnya ruam merah pada kulit. Ini karena bahan kimia yang keras pada cat lateks menimbulkan iritasi.
4. Menghilangkan tahi lalat di rumah
Tak kalah ekstrem, ada pula tren menghilangkan tahi lalat sendiri di rumah. Beberapa pengguna yang membuatnya viral menggunakan bahan kimia dan mencoba mengangkat tahi lalat dengan benda tajam.
Tentunya hal ini sangat berbahaya. Melansir BBC, Dr. Ross Perry, ahli dermatologi, mengatakan bahwa tidak ada cara aman untuk menghilangkan tahi lalat di rumah. Hal ini hanya bisa ditempuh melalui prosedur medis.
Percobaan mengangkat tahi lalat secara mandiri hanya akan melukai kulit dan menimbulkan bekas luka yang sulit hilang. Jadi, jangan pernah mengambil risiko yang besar ini.
5. Membuat toner sendiri
Bisa dibilang, tren perawatan kulit wajah di TikTok mayoritas diisi dengan teknik-teknik do it yourself (DIY). Salah satunya adalah membuat toner sendiri di rumah. Video-video yang ditampilkan pun terlihat cukup meyakinkan. Pembuat tren biasanya menampilkan videonya yang tampak glittery serta menampilkan wajah glowing yang didamba banyak orang.
Lalu, dari apa toner tersebut dibuat? Para pengguna TikTok biasanya menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun eukaliptus, rosemary, hingga kelopak bunga yang direbus dengan air. Murah dan mudah didapatkan daripada harus membeli toner di e-commerce.
Bahan-bahan itu memang tak membahayakan. Akan tetapi, toner DIY ini kemungkinan hanya bisa bertahan selama satu hari. Setelahnya, akan tercium bau busuk. Lebih lanjut, sebagai awam, kita tak tahu takaran dan apa saja bahan yang dibutuhkan kulit. Jadi, sebaiknya gunakan saja toner yang sudah pasti aman.
6. Membuat kontur wajah dengan sunscreen
Berikutnya ada tren yang disebut sebagai sunscreen hack atau sunscreen contouring yang telah memperoleh jutaan views di TikTok. Trik yang disebutkan dalam tren ini adalah kamu hanya perlu menggunakan sunscreen atau tabir surya di area-area tertinggi pada wajah. Bagian yang harus dihindari adalah tulang pipi, dagu, dan sisi-sisi hidung.
Seperti namanya, tujuan dari trik tersebut adalah membiarkan area yang tidak diberi sunscreen terpapar dan menggelap karena paparan sinar matahari. Dengan begitu, kamu mendapatkan kontur wajah secara alami, tak perlu lagi menggunakan face contour atau bronzer dari makeup.
Akan tetapi, lagi-lagi tren ini tidak disarankan untuk dilakukan. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, seperti berikut ini:
- Sengaja memaparkan kulit dengan sinar matahari akan tingkatkan risiko kanker;
- Area yang tak terkena sunscreen akan mengalami penuaan lebih cepat;
- Kulit berpotensi terbakar dan mengalami hiperpigmentasi (muncul bercak gelap).
7. Eksfoliasi dengan cleansing balm selama 15 menit
Sekitar empat bulan lalu, ada tren angkat komedo yang sempat viral di kalangan pengguna TikTok Indonesia. Hal ini dilakukan dengan cara memijat-mijat wajah menggunakan cleansing balm atau cleansing oil selama 15 menit.
Para pengikut tren ini mengatakan bahwa mereka berhasil mengeluarkan komedo yang disebut sebagai oil plugs. Di video, memang tampak buliran-buliran berwarna kehitaman setelah proses eksfoliasi dilakukan.
Akan tetapi, sebenarnya oil plugs yang disebut di video bukanlah komedo, melainkan sebaceous filament. Ini merupakan sebum yang ada di dalam pori-pori kita.
Yang membuat tren ini tidak disarankan untuk dicoba adalah proses memijat wajah selama 15 menit bisa membuat pori-pori terbuka. Ini akan mempermudah bakteri masuk dan menjadi jerawat. Selain itu, teknik ini rentan membuat kulit iritasi karena gosokan yang berlebihan.
Sebenarnya masih banyak lagi tren perawatan kulit lain di TikTok yang berisiko, berbahaya, dan sebaiknya tidak ditiru. Sebagai pengguna, kamu harus bijak memilah tren yang bermanfaat dan membahayakan. Jangan sampai terjebak iming-iming yang belum tentu terbukti efektivitasnya dan mempertaruhkan keamananmu sendiri.