Memiliki alis tebal adalah impian setiap perempuan, bahkan mungkin juga para pria. Alis tebal memberikan kesan wajah yang tegas. Sedangkan dalam pandangan kecantikan Asia, alis yang lebat memberikan kesan wajah yang nampak muda. Kondisi alis ini juga membuat langkah makeup jadi lebih mudah.
Namun hal ini berbeda dengan anggapan para peneliti dari University of Toronto. Mereka menemukan jika pemilik alis tebal, baik itu natural (sudah didapat sejak lahir) maupun hasil makeup dengan berbagai produk, memiliki kepribadian narsistik yang tinggi.
Narsistik adalah gangguan kepribadian yang membuat seseorang mencintai dirinya sendiri lebih dari apapun. "Orang dengan sifat narsis menyukai perhatian dan rasa kagum dari orang di sekitarnya. Ini membuat mereka selalu menjaga alis agar selalu dikenali dan diingat oleh orang lain," ujar pemimpin penelitian Miranda Giacomin, PhD, mengutip dari Marie Claire, "Ini meningkatkan kesukaan mereka dan mempertahankan pandangan diri mereka yang terlalu positif."
Penelitian yang melibatkan sejumlah partisipan dengan kepribadian narsistik dan non-narsistik ini menyimpulkan kalau semakin tebal alisnya, hasil NPI (Narcissistic Personalitiy Inventory, ujian khusus untuk mengukur narsisme) juga menunjukkan semakin tinggi seseorang berfokus pada dirinya sendiri.
Para ahli sendiri mencoba berspekulasi hubungan antara alis dengan narsisis. Fakta kalau memiliki alis yang tebal atau terawat dengan baik akan lebih mudah dikenali dan terlihat lebih istimewa, salah satu tanda dari pemilik kepribadian narsisis.
Terlepas dari hasil penelitian ini, tentunya ada alasan lain seseorang ingin memiliki alis tebal, bukan begitu, Bela? Sebagian dari kita ingin membuat alis yang tipis terlihat lebih lebat, sebagian lainnya merasa kalau alis alaminya kurang mampu membingkai wajah dengan baik. Dengan mengetahui penelitian ini, apa kamu jadi enggan menggambar alis tebal atau tetap melanjutkan rutinitasmu, Bela? Atau mungkin, hasil penelitian ini menunjukkan fakta yang sebenarnya pada dirimu?