Festival Pulih 2021 by Popbela.com ditutup dengan sesi talk show bersama Marshanda. Mengangkat topik tentang “Seni Memaafkan Masa Lalu dan Berdamai dengan Diri", ibu satu anak ini membagikan kisah tentang perjalanannya mengatasi gangguan bipolar yang ia derita.
Seperti diketahui, Marshanda adalah salah satu seleb yang kerap membagikan pengalaman dirinya dalam menghadapi bipolar. Keadaan tersebut membuat suasana hatinya mudah naik dan turun. Sehingga, ia pun membutuhkan penanganan psikiater untuk membuat kondisinya lebih stabil.
Mengidap penyakit mental bipolar disorder, diakui Marshanda bukanlah hal yang mudah. Bahkan, ia membutuhkan waktu selama 4 tahun untuk menerima keadaannya. Perempuan yang akrab disapa Caca ini harus melalui beragam lika-liku dalam menjalani proses perawatan hingga akhirnya dapat menerima kenyataan.
Dalam sesi talk show Festival Pulih 2021 di hari ketiga, Marshanda pun membagikan beberapa hal yang ia lakukan sehingga kini bisa overcome dengan bipolar disorder yang dideritanya.
1. Punya kemauan yang kuat
Marshanda mengungkapkan, hal pertama yang perlu dilakukan untuk bisa survive ialah harus memiliki kemauan yang kuat untuk memperkaya ilmu tentang penyakit mental yang ia derita. Karena, sekalipun kita tahu ilmunya tapi tak mau melakukannya, maka itu tak akan ada artinya.
2. Lakukan research tentang penyakit mental
Selanjutnya, Marshanda menyebutkan bahwa kita harus melakukan research mengenai apa penyakit yang sedang diderita. Perkaya ilmu mengenai mental illness tersebut.
“Cari tahu dulu, perkaya diri tentang kamu mengidap bipolar apa, anxiety apa, atau PTSD jenis apa. Kenali diri kita itu mengidap mental illness atau diagnosa tersebut karena bipolar di aku dan di orang lain mungkin beda,” kata Marshanda.
3. Atur waktu untuk me time
Selain itu, Marshanda juga selalu rutin menyempatkan waktu untuk me time dan tidak berkomunikasi dengan orang lain. Di momen itulah ia melakukan recharge “baterai emosi” dan “baterai mental” supaya nantinya ia bisa baik kembali ketika berinteraksi dengan orang lain.
“Aku sangat menghargai ketika aku nge-recharge diri aku dengan me time untuk just be quiet dulu. Jadi aku ada jadwalnya gitu untuk charge ‘baterai emosi’ dan ‘baterai mental’ supaya nanti bisa baik kembali ketika berinteraksi dengan orang. Karena kalau enggak, aku bisa marah, gelisah, dan muncul emosi negatif lainnya,” jelasnya.
4. Belajar menerima perasaan
Saat awal didiagnosa mengidap bipolar disorder, Marshanda mengaku tak mau menerima kenyataan tersebut dan selalu denial. Tapi kini setelah ia berdamai dengan dirinya, ia pun akhirnya belajar untuk menerima perasaan yang ia rasakan. Sebab, itu adalah bagian dari caranya mencintai diri sendiri.
“Kalau aku ngerasa sedih, marah, down, aku belajar untuk menerima perasaan aku dan tidak menganggap bahwa ini gejala orang bipolar lagi kumat. No! Karena semua rasa itu valid, kita boleh merasa sedih, boleh merasa kecewa walaupun kita nggak tahu apa penyebabnya,” lanjutnya.
5. Punya support system yang baik
Terakhir, Marshanda menyebut bahwa kita harus memiliki support system yang baik. Kita harus bisa menyeleksi siapa orang yang bisa dimintai pertolongan ketika perasaannya yang sedang tak karuan itu muncul kembali. Kita juga perlu melakukan meditasi dan konseling dengan orang-orang yang memang memiliki kapabilitas untuk membantu.
“Kalau kita ingin cari advice, cari yg sehat. Jangan asal pilih ketika ingin minta nasihat sama seseorang karena kita ini berharga. Jadi kita harus dapat input, informasi, nasihat, dan support dari orang-orang yang punya energi menguatkan, bijak, yang menerima kalau kita breakdown, bukan yang ngejudge,” tutup Marshanda.