Nggak Selalu Sehat, Ini Kenapa Kamu Harus Membatasi Asupan Jus Buah

Saat ini, jus sangat populer di kalangan banyak orang yang memiliki gaya hidup sehat. Selain diklaim sehat, jus juga dipercaya dapat menjadi teman diet yang baik dan sebagai detoksifikasi. Alasan terbesar juga karena jus yang dipercaya memiliki nutrisi yang luar biasa. Namun, tahu nggak sih, kalau ternyata, tidak ada riset kuat yang mendukung hal tersebut lho. Dan katanya, jus malah tidak sebaik itu untuk dikonsumsi. Kalau kamu ingin tahu, ikuti terus ulasannya ya Bela!

Untuk menghasilkan jus, tentunya buah dan sayuran harus mengalami proses penghancuran terlebih dahulu. Saat proses itulah, vitamin dan mineral yang terkandung, perlahan hancur dan menghilang sehingga tidak bekerja sesuai dengan fungsinya.

Ketika vitamin dan mineral hancur, jus lebih banyak mengandung sisa gula konsentrasi. Walau gula tersebut berasal dari buah dan sayuran yang tidak seberbahaya gula pada umumnya. Namun, tetap saja bisa meningkatkan gula darahmu.

Saat ini jus sebagai detoksifikasi sangat populer, mulai dari menggabungkan beberapa jenis sayur dan buah. Namun, percaya atau tidak, organ tubuhmu sudah dirancang untuk melakukan detoksifikasi sendir lho. Jadi, tanpa bantuan jus pun, tubuhmu tetap mengeluarkan racun setiap menitnya.

Alih-alih ingin menjalankan program diet dengan sempurna, jus malah membuatmu menjadi mudah lapar. Karena seharusnya buah dan sayur dikonsumsi dengan dikunyah dan bukan diminum. Jadi, saat kamu meminumnya, mulut dan perutmu bekerja sebagai alarm yang membutuhkan makanan untuk dikonsumsi.

Karena mengandung gula yang cukup tinggi, jus dapat membuatmu menjadi ngantuk setelah mengonsumsinya. Tak hanya itu, beberapa jus seperti seledri dan timun dapat menjadi musuh terbesar untuk kamu yang memiliki darah rendah karena bisa membuatmu lemas.

Semoga artikel ini membantumu dalam berhati-hati dalam mengonsumsi jus ya!