First thing first, kamu harus tahu bahwa vagina memang memang memiliki aroma. Aroma ini pun tidak selalu konstan karena dipengaruhi oleh banyak faktor seperti siklus haid, makanan yang dikonsumsi, aktivitas yang dilakukan, dan lain-lain.
Dalam kata lain, aroma pada vagina dapat menjadi indikasi awal untuk mengetahui kondisi di bawah sana. Pun demikian bila aroma pada vagina yang timbul kurang sedap, apalagi bila berlangsung selama beberapa hari secara terus menerus atau bahkan lebih lama.
Kalau sudah begini, kamu perlu untuk segera memeriksakannya ke dokter. Adapun kemungkinan penyebab bau tak sedap pada vagina kondisi ini antara lain sebagai berikut.
1. Penyakit menular seksual
Trichomoniasis yang disebabkan parasit Trichomonas vaginitis merupakan contoh dari penyakit menular seksual yang kerap menimbulkan aroma tak sedap pada vagina. Menurut Centers of Disease Control and Protection, penyakit ini menyerang 3,7 juta orang di Amerika Serikat.
Trichomonas vaginitis dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan menyerang baik laki-laki maupun perempuan. Hanya saja, gejala berupa aroma dialami oleh kaum wanita semata.
2. Bacterial vaginosis
Perempuan dalam usia subur cenderung mengalami kondisi ini setelah melakukan hubungan seksual. Namun perlu diingat, BV bukanlah jenis infeksi menular seksual, melainkan terjadi karena ketidakseimbangan bakteri flora vagina.
Kendati demikian, penanganan BV harus segera dilakukan sebab meningkatkan risikomu untuk terkena infeksi genital lainnya maupun penyakit menular seksual. Adapun ciri lain yang biasa ditunjukkan BV adalah keluarnya keputihan berwarna putih dan gatal tetapi tanpa disertai inflamasi.
3. Infeksi ragi
Infeksi ragi atau yang biasa disebut candidiasis biasanya juga disertai keputihan kental, kenyal dan putih. Penyebab utamanya (sekitar 80 hingga 90 persen) adalah jamur Candida albicans.
Secara umum, kondisi ini tidak terlalu membahayakan dan dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik selama satu minggu. Namun untuk hasil yang lebih optimal, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengidentifikasi jenis jamur apa yang tengah menyerangmu.
4. Radang panggul
Rerata, kasus penyakit radang panggul (atau disebut juga Pelvic Inflammatory Disease alias PID) terjadi sebanyak 750 ribu hingga 1 juta di Amerika Serikat setiap tahunnya. Penyebabnya adalah infeksi pada vagina yang terlambat ditangani kemudian menyebar ke atas, yakni beberapa organ reproduksi lain seperti rahim, tuba falopi, hingga ovarium.
Selain menimbulkan aroma tidak sedap saat melakukan hubungan seksual, pendarahan juga biasanya terjadi ketika atau setelah hubungan seks pada penderita radang panggul. Adapun penyakit ini juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan kemandulan.
5. Tampon yang tertinggal terlalu lama
Saat mengenakan tampon terlalu lama, kamu akan mencium aroma busuk dari bawah sana. Selain itu, penggunaan tampon dalam jangka waktu yang terlampau panjang dapat menyebabkan vagina kering.
Risiko lain yang mungkin kamu alami adalah 'toxic shock syndrome' alias TSS. Kemungkinan kondisi langka berupa keracunan darah yang berbahaya akibat racun bakteri ini memang cukup kecil, tetapi bukan berarti kamu tidak akan terjangkit.
6. Keringat berlebihan
Berkeringat adalah salah satu cara alami tubuh untuk mendinginkan kondisi yang terlalu panas. Tak hanya suhu lingkungan yang tinggi dan aktivitas tertentu, keringat juga dapat terjadi sebagai respons terhadap stres atau kecemasan.
Kalau kamu cenderung berkeringat di area bawah sana, kemungkinan munculnya aroma kurang sedap pun cukup besar. Bila meningkatkan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan menggunakan pakaian yang tepat kurang memberikan hasil, konsultasikanlah ke dokter.
7. Kurang menjaga kebersihan
Kamu pun tak perlu melakukan douching karena justru berpotensi mengacaukan keseimbangan flora vagina. Hal-hal yang perlu kamu lakukan justru cukup mendasar seperti berikut ini:
- Membersihkan dari depan ke belakang setelah buang air kecil dan buang air besar.
- Buang air kecil setelah melakukan hubungan seks.
- Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari (bisa jadi lebih bila berkeringat, basah setelah berenang, dan sebagainya).
- Menggunakan bahan pembersih pakaian tanpa parfum untuk pakaian dalam.
- Membersihkan permukaan tubuh menggunakan pembersih dengan kandungan bahan yang tidak keras.
Aroma kurang sedap dari vagina dapat menyerang perempuan mana saja. Meski umumnya kondisi ini tidak terlalu membahayakan, kamu perlu untuk segera mengatasinya. Pasalnya selain mengurangi kenyamanan dan membuat rasa percaya dirimu jadi berkurang, ada ancaman serius lebih besar yang mengintai kesehatanmu.
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "7 Penyebab Aroma Tak Sedap dari Vagina, Bisa Jadi karena Kelalaianmu"